3 Jenis Terapi untuk Meredakan Gejala Entomophobia

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Desember 2022

"Entomophobia bisa ditangani dengan terapi, salah satunya terapi paparan. Terapis mengubah respon pengidapnya dengan memaparkan pemicu fobia secara bertahap."

3 Jenis Terapi untuk Meredakan Gejala Entomophobia3 Jenis Terapi untuk Meredakan Gejala Entomophobia

Halodoc, Jakarta – Entomophobia adalah fobia atau ketakutan berlebih terhadap serangga. Pengidapnya sangat takut digigit atau disengat serangga seperti semut, lebah, nyamuk atau kutu. 

Pengidap entomophobia bisa sangat gelisah dan khawatir saat melihat serangga walaupun hewan tersebut tidak mengancamnya. Bahkan, melihat gambar atau replika serangga saja bisa membuat pengidapnya ketakutan setengah mati. Walhasil, mereka melakukan segala cara supaya tidak bertemu serangga. Misalnya dengan tidak beraktivitas di luar ruangan. 

Hal ini tentu saja sangat memengaruhi kualitas hidup pengidap entomophobia. Guna mengurangi perilaku tidak normal ini, salah satu pengobatan utamanya adalah lewat sesi terapi.

 

Terapi untuk Menangani Entomophobia

Berikut jenis-jenis terapi untuk menangani entomophobia:

1. Terapi pemaparan

Melalui terapi ini, terapis memaparkan sumber fobia kepada pengidap secara bertahap. Tujuannya untuk mengubah respons mereka terhadap serangga. Dalam sesi awal, terapis akan memulai sesi terapi dengan membicarakan ketakutan yang pengidap rasakan saat bertemu serangga. 

Kemudian, mereka melanjutkannya dengan memperlihatkan gambar atau video serangga. Ketika respon semakin membaik, paparannya akan ditingkatkan sampai pengidapnya berani menghadapi serangga langsung. 

2. Terapi perilaku kognitif (CBT)

Cognitive behavioural therapy (CBT) membantu pengidap entomophobia untuk mengubah pemikiran dan keyakinannya terhadap serangga. Biasanya, jenis terapi ini dilakukan bersama terapi paparan atau lainnya. Pengidap diharapkan mampu mengendalikan pikiran dan perasaannya sehingga tidak lagi takut dengan serangga. 

3. Terapi obat-obatan

Psikoterapi atau terapi obat-obatan akan diberikan jika pengidap sering mengalami kecemasan. Jenis obat-obatan yang kerap diresepkan adalah benzodiazepin, sejenis obat penenang sering diresepkan untuk membantu mengurangi kecemasan. Namun, obat tersebut bersifat adiktif dan hanya direkomendasikan untuk penggunaan jangka pendek saja.

Selain itu, obat jenis beta-blocker juga bisa memblokir efek adrenalin, seperti peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan gemetar. Obat antidepresan juga membantu menenangkan kecemasan dan ketakutan.

Apa Penyebab Entomophobia?

Tidak diketahui secara pasti apa penyebab entomophobia. Namun, sejumlah ahli menduga kalau sederet faktor di bawah ini bisa memicunya:

1. Pengalaman traumatis

Seseorang yang pernah tersengat lebah, terserang segerombolan semut atau pernah mengalami kutu rambut bisa menimbulkan rasa trauma. Hal ini yang kemudian membentuk rasa takut berlebihan terhadap serangga.

2. Sering mengalami iritasi

Seseorang yang memiliki kulit sensitif cenderung mudah gatal-gatal dan iritasi. Nah, masalah kulit tersebut bisa dipicu oleh banyak hal. Mulai dari serbuk sari, jamur, atau alergen rumah tangga. Namun, beberapa orang mungkin merasa bahwa iritasi tersebut akibat serangga. Alhasil, kondisi tersebut bisa membuatnya trauma terhadap serangga. 

3. Riwayat keluarga

Seseorang yang punya kerabat dekat atau orang tua dengan gangguan fobia atau gangguan kecemasan berpotensi lebih besar mengalami fobia. Hal ini bercirikan dengan rasa cemas yang lebih besar ketimbang orang lain saat ada peristiwa tertentu. 

4. Lingkungan

Melihat seseorang yang mengalami entomophobia atau mendengar cerita seseorang tentang ketakutannya terhadap serangga, bisa membuat orang lain mengalami fobia yang serupa.

Tanda-Tanda Entomophobia

Saat mengalami serangan fobia, gejalanya bisa berkisar ringan sampai ekstrim. Selain menghindari tempat-tempat yang ada serangga, pengidapnya bisa mengalami gejala fisik berikut ini saat bertemu serangga:

  • Panas dingin.
  • Pusing dan sakit kepala ringan.
  • Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
  • Palpitasi jantung.
  • Mual.
  • Sesak nafas.
  • Gemetar atau gemetar.
  • Sakit perut atau gangguan pencernaan.

Punya keluhan kesehatan? Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat. Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Entomophobia (Fear of Insects).
Healthline. Diakses pada 2022. Entomophobia: Fear of Insects.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What to know about entomophobia.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan