Advertisement

4 Dampak Labeling Terhadap Kesehatan Mental

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Oktober 2022

“Ada berbagai dampak labeling yang bisa memengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang. Seperti misalnya, percaya diri yang rendah hingga stres.”

4 Dampak Labeling Terhadap Kesehatan Mental4 Dampak Labeling Terhadap Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta – Tanpa disadari, kamu mungkin pernah menjuluki seorang teman, kerabat, atau bahkan keluarga dengan nama lain. Meskipun kamu merasa hal itu normal, tetapi melakukan labeling pada seseorang dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mental.

Untuk itu, sebaiknya hindari melakukan labeling pada seseorang karena dapat menyebabkan berbagai gangguan pada kesehatan mental. Yuk, simak ulasan mengenai dampak negatif yang bisa dialami oleh seseorang akibat labeling dari lingkungan atau orang lain berikut ini!

Dampak Labeling Terhadap Kesehatan Mental

Labeling adalah tindakan memberikan tanda, cap, atau julukan terhadap seseorang akibat perilaku, kepribadian, atau kebiasaan seseorang. Bukan itu saja, memberikan julukan pada seseorang juga bisa dilakukan oleh sosial akibat suku, ras, jenis kelamin, hingga pekerjaan yang dilakukan.

Jika labeling yang digunakan menggunakan kata positif, hal ini mungkin bisa membuat seseorang menjadi termotivasi. Namun, bagaimana jika pemberikan julukan atau cap yang dilakukan menggunakan kata-kata yang tidak nyaman untuk didengar? Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan mental seseorang. Apalagi jika dilakukan dalam waktu yang cukup panjang.

Nah, berikut ini beberapa dampak labeling yang bisa dialami:

1. Percaya Diri yang Rendah

Pemberian label dapat menyebabkan seseorang memiliki rasa percaya diri yang rendah. Hal ini membuat ia merasa tidak layak untuk berada di lingkungan yang dapat menerimanya dengan baik. Ia juga akan merasa tidak berdaya sehingga memiliki harga diri yang rendah.

2. Stres

Panggilan yang tidak sesuai dapat menyebabkan seseorang merasa malu. Apalagi jika ia dipanggil di ruang publik. Kondisi yang terus menerus terjadi bisa menyebabkan seseorang merasa stres dan depresi dengan panggilan yang tidak ia inginkan.

Bahkan, jika memasuki lingkungan yang baru, bukan tidak mungkin kondisi ini memicu perundungan yang menyebabkan stres.

3. Tidak Memiliki Motivasi

Memberikan label pada orang lain dapat menyebabkan kurangnya motivasi pada orang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kepribadian pada seseorang karena mereka tidak memiliki motivasi yang baik terhadap suatu tujuan. 

4. Gangguan Cemas

Bukan hanya pemberian label yang negatif, terkadang memberikan label yang positif pada seseorang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan cemas. Hal ini disebabkan tekanan yang terjadi akibat pemberian label tersebut.

Seperti misalnya, saat seorang ibu rumah tangga kembali bekerja, maka label “ibu rumah tangga” akan terus melekat pada dirinya. Saat ia kembali bekerja, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan cemas akibat lingkungan yang tidak dapat menerimanya kembali dengan baik karena ia seorang ibu.

Itulah beberapa dampak negatif akibat labeling yang kerap dilakukan oleh masyarakat. Sebaiknya hindari pemberian label, cap, atau julukan pada orang lain agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Alasan untuk Hentikan Labeling

Bukan hanya untuk menjaga kesehatan mental orang lain dan diri sendiri menjadi lebih baik, ada beberapa alasan lainnya untuk menghentikan labeling pada orang lain, seperti:

  • Kamu Terlihat Tidak Memiliki Empati. Saat kamu senang menjuluki atau labeling seseorang, maka kamu terlihat tidak memiliki empati terhadap orang itu. 
  • Membuat Orang Lain Merasa Dirinya Buruk. Sebaiknya hentikan kebiasaan ini karena dapat membuat orang lain merasa buruk dan tidak berharga. Hal ini bisa membuat ia merasa tidak layak berada di lingkungan.
  • Membuat Kamu Banyak Dihindari Orang. Memberikan labeling pada orang lain dapat membuat kamu tidak disukai atau dihindari banyak orang. Kondisi ini membuat kamu akan merasa tidak nyaman berada di suatu lingkungan.
  • Tidak Selalu Tepat. Pemberian label pada orang lain tidak selalu tepat, apalagi jika kamu memberikan label akibat satu atau dua faktor saja. Sebaiknya kenali lebih dalam mengenai orang tersebut dan buatlah hubungan yang baik. 

Jika kamu merasa mengalami kondisi stres atau malu yang tidak kunjung membaik setelah melakukan hal ini, sebaiknya segera buat janji pemeriksaan dengan dokter atau psikolog untuk memastikan kondisi kesehatan mentalmu. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2022. The Danger of Labeling Others (or Yourself).
Firstcry Parenting. Diakses pada 2022. Should Parents Label Their Kids?
Sleeping Should Be Easy. Diakses pada 2022. 6 Reasons to Stop Labeling Kids.