4 Fakta Penting Mengenai Mythomania yang Perlu Diketahui
“Orang dengan mythomania sering berbohong secara kompulsif. Kebohongannya pun tidak memiliki motif yang jelas.”

Halodoc, Jakarta – Mythomania adalah kebiasaan atau perilaku kronis dari kebohongan kompulsif. Tidak seperti mengatakan kebohongan sesekali untuk menghindari menyakiti perasaan seseorang atau mendapat masalah, orang dengan kondisi ini sering berbohong tanpa alasan yang jelas.
Hal ini dapat membuat orang di sekitarnya merasa frustrasi atau sulit untuk mengetahui kemauan orang tersebut. Meskipun mythomania adalah istilah yang telah lama terkenal, belum ada definisi universal yang jelas tentang kondisi ini.
Berbagai Fakta Mengenai Mythomania
Beberapa kasus mythomania mungkin terjadi akibat kondisi mental, seperti gangguan kepribadian antisosial (sosiopati), sementara yang lain tampaknya tidak memiliki alasan medis atas perilaku tersebut.
Untuk mengetahui kondisi ini lebih jelas, berikut ini beberapa fakta yang bisa kamu simak:
1. Bisa Terjadi Akibat Kondisi Lain
Penyebab pasti dari mythomania memang tidak jelas. Namun, ini bisa terjadi karena kondisi atau gangguan lain, seperti:
- Sindrom Munchausen. Ini adalah suatu kondisi seseorang bertindak seolah-olah mereka sakit secara fisik atau mental padahal sebenarnya tidak.
- Gangguan Kepribadian. Mythomania bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kepribadian tertentu, seperti gangguan kepribadian ambang, gangguan kepribadian narsistik, dan gangguan kepribadian antisosial.
- Demensia Frontotemporal. Ini adalah bentuk demensia yang memengaruhi daerah otak frontal dan temporal serta menyebabkan perubahan perilaku dan bahasa.
2. Sangat Berbeda dengan Kebohongan Biasa
Kebohongan yang pengidap mythomania ucapkan bersifat kompulsif dan mungkin bermula dari hal kecil. Kemudian, kebohongan secara bertahap dapat menjadi lebih rumit dan dramatis, terutama jika mereka harus menutupi kebohongan sebelumnya.
Namun, orang yang sering berbohong belum tentu merupakan mythomania. Ciri paling menonjol dari mythomania adalah kebohongan itu tidak memiliki motif.
Oleh karena itu, seseorang yang sering melebih-lebihkan cerita untuk membuat diri mereka tampak lebih menarik atau secara konsisten berbohong untuk menutupi kesalahan yang mereka buat bukanlah mythomania. Sebab, ini adalah motif yang jelas yang mengedepankan kepentingan tertentu.
Sementara kebohongan karena mythomania cenderung mudah diverifikasi oleh orang lain, yang pada akhirnya bisa berbahaya bagi orang yang mengatakannya. Misalnya, seseorang mungkin membuat tuduhan palsu atau klaim muluk-muluk tentang masa lalunya, yang tidak masuk akal dan mudah ketahuan oleh orang lain.
3. Sering Membuat Orang Lain Terpikat
Seorang mythomania adalah pendongeng dan “pemain” yang hebat. Mereka tahu bagaimana memikat audiens mereka, dengan menceritakan kisah yang rumit dan fantastis dengan sangat bersemangat.
Selain mengetahui cara mengungkapkan cerita yang mendetail, orang juga bisa terpikat dengan apa yang mendorong seseorang untuk berbohong. Wajar jika ingin tahu mengapa mereka berbohong, terutama ketika tampaknya tidak ada alasan yang jelas untuk kebohongan mereka.
4. Bisa Diobati
Karena mythomania bukanlah kondisi yang benar-benar medis, tidak ada perawatan formal yang tersedia untuk ini. Namun, tetap ada beberapa perawatan yang bisa kamu jalani jika mengalaminya.
Misalnya, pengobatan untuk gangguan kepribadian biasanya melibatkan psikoterapi atau pemberian obat-obatan. Karena mythomania dapat berbahaya bagi orang lain, dokter mungkin juga menyarankan terapi untuk mereka yang dekat dengan individu tersebut.
Seorang terapis akan bekerja dengan mereka untuk membantu mengelola tanggapan mereka terhadap masalah tersebut. Dengan begitu, mereka bisa memberi dukungan yang tepat untuk pengidap mythomania.
Itulah beberapa fakta mengenai mythomania yang penting untuk kamu ketahui. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, segera download Halodoc untuk berbicara dengan psikolog kapan dan di mana saja.