“Ada banyak mitos mengenai myokymia atau kedutan kelopak mata. Termasuk mitos soal tanda ada yang rindu atau akan datang rezeki.”

Halodoc, Jakarta – Myokymia atau kedutan kelopak mata adalah kejang otot kelopak mata yang berulang dan tidak disengaja. Ini biasanya terjadi pada kelopak mata atas, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak mata atas dan bawah.
Bagi kebanyakan orang, kejang ini ringan dan terasa seperti tarikan lembut pada kelopak mata. Namun, beberapa orang bisa mengalami kedutan yang cukup kuat dan bahkan jangka panjang.
Berbagai Mitos Myokymia dan Faktanya
Meski sudah ada penjelasannya secara medis, hingga kini masih banyak mitos mengenai myokymia yang berseliweran. Berikut ini beberapa mitos dan penjelasan lengkapnya:
1. Tanda Ada yang Rindu atau Akan Datang Rezeki
Saat kelopak mata kedutan, kamu mungkin sering mendengar anggapan bahwa itu tanda ada yang sedang rindu pada kamu, atau mungkin akan datang rezeki. Namun, hal ini hanya mitos yang kebenarannya sulit dibuktikan.
Secara medis, kedutan di kelopak mata memiliki sebutan myokymia. Ini terjadi ketika otot yang berfungsi untuk menutup kelopak mata berkontraksi tanpa sadar, menyebabkan gerakan berkedut yang tidak terkendali.
Penyebabnya adalah aktivitas otot lurik, sekelompok jaringan yang mengubah energi kimia menjadi tindakan fisik. Otot lurik menyebabkan kontraksi naluriah, ringan, dan terus menerus.
Myokymia biasanya hanya mempengaruhi satu kelopak mata tetapi lebih sering terjadi pada kelopak mata bawah. Kontraksi ini mulai dan berhenti secara sukarela dan dapat berlangsung selama beberapa detik atau jam.
Namun, pada beberapa kasus, ini dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Myokymia lebih sering terjadi pada wanita, dan dalam kasus yang jarang terjadi, kontraksi terjadi pada kelopak mata atas dan bawah.
2. Masalah pada Mata adalah Penyebab Utamanya
Myokymia memang bisa terjadi karena masalah pada mata, seperti mata kering, uveitis (radang mata), atau blepharitis (radang kelopak mata). Namun, meski terjadi di mata, myokymia tidak selalu terjadi karena masalah pada mata.
Bahkan, kelopak mata bisa kejang tanpa penyebab yang mendasarinya. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa memicunya, yaitu:
- Efek samping obat.
- Kelelahan.
- Kurang tidur.
- Terlalu banyak aktivitas fisik.
- Konsumsi kafein atau alkohol berlebihan.
- Kebiasaan merokok.
- Stres.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, myokymia dapat mengindikasikan kondisi saraf atau otak yang parah. Beberapa kondisi mendasar yang dapat menyebabkan kedutan kelopak mata meliputi:
- Multiple sclerosis. Kondisi ini memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan komplikasi gerakan dan kognisi.
- Penyakit Parkinson. Penyakit ini menyebabkan kekakuan otot, tremor pada tangan dan kaki, masalah keseimbangan, dan kesulitan berbicara.
- Sindrom Tourette. Kondisi ini ditandai dengan tics vokal (membuat suara yang tidak disengaja) dan gerakan yang tidak terkontrol.
- Distonia serviks. Kondisi ini membuat seseorang memutar kepala ke posisi canggung dan menyebabkan kejang leher secara tiba-tiba.
- Bell’s palsy. Penyakit ini menyebabkan satu sisi wajah turun.
3. Ini Adalah Masalah Sepele yang Tidak Perlu Diperiksakan ke Dokter
Myokymia jarang cukup serius sehingga memerlukan perawatan medis darurat. Namun, kejang kelopak mata kronis mungkin merupakan gejala gangguan otak atau sistem saraf yang lebih serius.
Kamu perlu menghubungi dokter jika mengalami myokymia kronis bersamaan dengan gejala berikut ini:
- Mata merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan yang tidak biasa.
- Kelopak mata bagian atas terkulai.
- Kelopak mata benar-benar tertutup setiap kali berkedut.
- Kedutan berlanjut selama beberapa minggu.
- Kedutan memengaruhi bagian lain dari wajah.
4. Botox Bisa Jadi Solusi
Untuk meredakan myokymia yang ringan, kamu bisa coba tidur yang cukup, mengurangi asupan kafein, atau mengompres mata dengan air hangat. Jika myokymia menjadi kronis, kamu mungkin mengalami kondisi bernama blefarospasme esensial jinak. Ini merupakan sebutan untuk kedutan yang kronis dan tidak terkendali.
Suntikan toksin botulinum atau botox terkadang digunakan untuk mengobati blefarospasme esensial jinak. Botox dapat meredakan kejang parah selama beberapa bulan. Namun, ketika efek suntikannya hilang, kamu mungkin memerlukan suntikan lebih lanjut.
Itulah beberapa mitos mengenai myokymia yang sering membuat salah kaprah. kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat secara medis melalui Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!