4 Tanda Awal Alami Sindrom Lima yang Perlu Dipahami

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Februari 2023

“Sindrom lima merupakan kondisi ketika penculik mengembangkan hubungan positif dengan tawanannya. Hubungan positif tersebut bisa berupa perasaan empati, perhatian, bahkan kasih sayang terhadap tawanannya.”

4 Tanda Awal Alami Sindrom Lima yang Perlu Dipahami4 Tanda Awal Alami Sindrom Lima yang Perlu Dipahami

Halodoc, Jakarta – Sindrom Lima merupakan kebalikan dari sindrom Stockholm. Pada sindrom Stockholm, seorang korban penculikan atau kejahatan mengembangkan ikatan positif terhadap penculiknya. Nah, pada sindrom ini, penculik yang mengembangkan perasaan positif terhadap korbannya.

Perasaan positif tersebut bisa berupa simpati, empati, keterikatan, atau bahkan cinta. Orang yang mengidap sindrom langka ini bisa melakukan hal-hal yang menguntungkan korbannya. Yuk, cari tahu gejala-gejala yang menjadi pertanda awal seseorang mengalami sindrom Lima di sini!

Asal Usul Sindrom Lima

Sindrom ini berasal dari krisis sandera yang terjadi pada akhir 1996 di Lima, ibu kota Peru. Pada waktu itu, beberapa ratus tamu penting di pesta yang diadakan oleh duta besar Jepang ditangkap dan disandera.

Penculik mereka adalah anggota Gerakan Revolusioner Tupac Amaru (MTRA), yang tuntutan utamanya adalah pembebasan anggota MTRA dari penjara.

Anehnya pada bulan pertama penyanderaan, para penculik membebaskan lebih dari separuh sandera.

Anggota MTRA tersebut dilaporkan merasa bersimpati terhadap tawanan mereka. Nah, fenomena ini kemudian disebut sindrom Lima.

Tanda Awal Sindrom Lima

Inti dari sindrom ini adalah seorang penculik atau pelaku kejahatan yang mengembangkan hubungan  positif dengan korban mereka. Nah, hubungan tersebut sangat luas dan bisa mencakup banyak jenis perasaan. 

Berikut adalah beberapa contoh gejala yang bisa dialami oleh penculik:

1. Merasa empati terhadap tawanan

Biasanya, seorang penculik akan memperlakukan tawanannya dengan sikap dingin dan kejam. Mereka tidak peduli dengan penderitaan yang dialami tawanannya. 

Namun, orang yang mengidap sindrom ini malah bisa bersimpati, bahkan berempati pada situasi tawanannya.

Mereka bisa merasa kasihan dan sedih melihat tawanannya dikurung dalam tempat yang kecil, sempit, dan kotor, misalnya.

Melansir dari Psych Mechanics, pada dasarnya manusia memiliki rasa keadilan bawaan yang mencegah mereka menyakiti orang yang tidak bersalah.

Nah, rasa keadilan bawaan inilah yang diduga bisa memicu simpati pada penculik.

2. Menjadi lebih memerhatikan kebutuhan atau keinginan tawanan

Tidak hanya bersimpati, penculik yang mengembangkan sindrom ini menjadi lebih perhatian akan kebutuhan tawanannya.

Misalnya, mereka bisa memberikan selimut untuk tawanan agar mereka tidak kedinginan, mengobati luka mereka, dan lain-lain. Hal itu tentu menguntungkan si tawanan.

3. Mulai mengenali tawanan

Penculik dengan sindrom ini juga akan merasa tertarik untuk mengenal tawanannya lebih jauh. Mereka mungkin akan mulai mendekati atau mengembangkan hubungan yang lebih intim dengan si tawanan.

4. Mengembangkan perasaan keterikatan, suka, atau bahkan kasih sayang untuk tawanan

Bukan hal yang tidak mungkin bila seiring waktu, rasa simpati tersebut juga bisa berkembang menjadi rasa suka bahkan cinta terhadap tawanannya.

Hal ini sangat mungkin terjadi pada situasi di mana penculiknya adalah pria dan tawanannya adalah wanita.

Melihat seorang wanita dalam posisi tidak berdaya bisa membuat penculik laki-laki jatuh cinta padanya dan berujung merawat dan memenuhi kebutuhannya. 

Contoh Kasus Sindrom Lima

Tanda-tanda awal sindrom Lima di atas sebenarnya bisa dilihat dalam cerita dongeng Beauty and The Beast. Dalam dongeng tersebut dikisahkan bagaimana awalnya Beast bersikap kejam pada Belle dan menguncinya di sebuah kamar di kastil.

Namun, seiring waktu, perasaan Beast terhadap Belle mulai melunak. Ia bersimpati dengan penderitaan Belle sebagai tahanan dan memberikan kebebasan di dalam halaman kastil.

Bahkan ketika Belle meminta Beast untuk membiarkannya pergi karena ayahnya sedang sakit, Beast mengizinkan Belle untuk meninggalkan kastil.

Lama kelamaan, Beast pun mengembangkan ikatan yang semakin dekat dengan Bella, ia jatuh cinta kepada tawanannya tersebut dan mereka berakhir bahagia bersama

Itulah beberapa tanda awal sindrom Lima yang perlu kamu ketahui. Bila kamu merasa memiliki masalah dengan kesehatan mental, jangan malu untuk menemui psikolog atau psikiater.

Kamu bisa memeriksakan kondisi mentalmu pada psikolog atau psikiater dengan melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk segera download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Lima Syndrome?
Psych Mechanics. Diakses pada 2023. Lima syndrome: Definition, meaning, & causes

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan