5 Bahaya Beraktivitas Berat saat Hamil Muda
"Saat ibu sedang hamil, ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan, berkegiatan, dan terhadap lingkungan sekitar. Begitu pun dengan aktivitas berat saat hamil muda. Dengan menghindarinya, diharapkan ibu dapat menjalani kehamilan yang aman dan nyaman."
Halodoc, Jakarta - Saat pertama kali tahu hamil, maka secara otomatis ada banyak daftar makanan, kegiatan, dan ancaman lingkungan harus dihindari. Termasuk beraktivitas berat saat hamil muda. Meningkatnya kecemasan saat hamil mudah merupakan hal normal sebagai kewaspadaan.
Banyak ibu hamil muda meyakini bahwa lebih aman untuk menghindari risiko kehamilan, sekecil apa pun. Beraktivitas berat, seperti olahraga berat, bekerja keras, atau mengangkat beban berat, dianggap sebagai salah satu dari risiko kehamilan muda. Untuk meningkatkan kewaspadaan, beraktivitas berat sering dihindari saat hamil muda.
Bahaya Beraktivitas Berat saat Hamil Muda
Selama hamil muda, disarankan untuk tidak beraktivitas berat. Jika hal ini tetap dilakukan, makan bisa berisiko pada kehamilan. Apa saja?
1. Kelelahan dan Nyeri Punggung
Di awal kehamilan atau hamil muda, hindari beraktivitas berat. Namun, situasi tertentu tetap mengharuskan ibu hamil muda beraktivitas. Hal ini terkadang dianggap sepele. Pada kenyataannya, kegiatan berat bisa berdampak buruk pada kehamilan.
Beraktivitas berat bisa menyebabkan kelemahan otot, yang dikhawatirkan akan memberikan tekanan yang sangat besar pada punggung bagian bawah dan menyebabkan pusat gravitasi tubuh berubah jadi agak merenggang.
2. Risiko Terkilir atau Terpeleset
Mengurangi aktivitas berat saat hamil muda baik dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu atau janin. Perlu diketahui, beraktivitas berat bisa berdampak buruk, yaitu jika terjadi risiko terpeleset dan membuat otot maupun persendian jadi terkilir. Sebaiknya hindari mengangkat beban atau beraktivitas terlalu berat dan selalu berhati-hati jika ibu terpaksa harus bekerja.
3. Persalinan Prematur
Selama hamil muda, sebaiknya hindari bekerja melebihi waktu normal ataupun mengangkat beban dengan bobot lebih dari 9 kilogram. Sebab, bahaya yang mungkin dihadapi adalah persalinan prematur.
Artinya, aktivitas berat bisa memaksa terjadinya pelepasan prematur pada ibu hamil. Bukan itu saja, kemungkinan bayi akan memiliki berat badan yang tidak optimal.
4. Keguguran
Risiko mengalami keguguran adalah bahaya yang paling buruk dari beraktivitas berat saat hamil muda. Jika tidak ingin mengalami keguguran, sebaiknya lakukan aktivitas sehari-hari yang terbilang aman dan nyaman saja. Jika ibu memasakan untuk beraktivitas berat, maka bisa saja terjadi risiko terburuk, yaitu keguguran.
5. Mengalami Preeklamsia selama Kehamilan
Ibu hamil muda dianjurkan untuk tidak beraktivitas berat karena meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Dampak buruk lainnya yaitu risiko tinggi mengalami preeklamsia selama kehamilan. Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang bisa berakibat fatal. Preeklamsia dapat ditandai dengan tekanan darah tinggi, mengalami kebocoran protein albumin dalam urine, hingga mengalami edema (pembengkakan) di tangan, kaki, atau wajah.
Itulah beberapa bahaya beraktivitas berat saat hamil muda. Maka itu, adanya larangan pada ibu hamil muda agar tidak beraktivitas berat bukanlah tanpa alasan. Melainkan memang ada bahaya nyata.
Ibu hamil bisa melakukan sebagian aktivitas normal selama dilakukan dengan aman, waspada, dan tetap memperhatikan pencegahan yang diperlukan. Jika ibu ragu untuk melakukan suatu aktivitas, sebaiknya bicarakan dengan dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc tentang batasan aktivitas selama kehamilan.
Beberapa ibu hamil, terutama yang berisiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur atau komplikasi lain, mungkin sangat perlu membatasi aktivitas tambahan di luar rutinitas yang memang perlu dilakukan. Minta bantuan suami atau anggota keluarga lain di rumah jika suatu aktivitas berat perlu diselesaikan. Kewaspadaan perlu ditingkatkan, tentu demi keselamatan ibu dan janin di dalam kandungan.