Halodoc, Jakarta – Postpartum depression sampai saat ini masih menjadi hal yang remeh untuk sebagian masyarakat. Kondisi ini membuat para ibu baru yang mengalaminya cenderung tidak mendapat perawatan yang tepat. 

Padahal, apabila mendapatkan penanganan yang sesuai, postpartum depression bukan menjadi kondisi yang tidak tertangani. Bahkan, sebenarnya masalah kesehatan mental ini dapat dicegah.

Cara Mengatasi Postpartum Depression untuk Ibu Menyusui

Sebaliknya, depresi pascapersalinan yang tidak segera mendapat penanganan dapat berkembang menjadi kondisi serius yang sangat membahayakan, yaitu psikosis. Oleh karena itu, pasangan dan keluarga perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi hal ini. Ayah dan keluarga bisa melakukan beberapa cara berikut ini.

1. Menjalani psikoterapi

Cara pertama yaitu melalui psikoterapi. Metode ini akan membantu ibu yang mengalami depresi untuk menghadapi semua masalah. Tak hanya itu, metode ini juga cukup efektif untuk membantu mendapatkan solusi paling tepat untuk semua masalah, sekaligus menetapkan tujuan sebagai seorang ibu baru. 

Sesi terapi secara rutin akan membantu ibu bisa melalui semua masalah yang mengganggu dengan pikiran yang lebih positif. Bahkan, ibu bisa mengajak ayah untuk mengikuti sesi terapi. 

2. Mengonsumsi obat antidepresan

Selain mengikuti sesi terapi, cara lain untuk mengatasi postpartum depression yang dokter lakukan adalah memberikan obat antidepresan. Pastinya, pemberian obat sesuai dengan kebutuhan dan keamanan ibu, sehingga obat yang ibu konsumsi tidak memberikan efek negatif pada bayi yang masih menyusui.  

Dengan menjalani perawatan secara rutin, ibu menyusui yang mengalami depresi setelah melahirkan bisa menjalani aktivitas lebih baik. Namun, sebaiknya perawatan terus berlanjut meski kondisi telah membaik, sampai akhirnya dokter memutuskan untuk menghentikan pemeriksaan.

3. Ceritakan masalah yang ibu hadapi

Sayangnya, anggapan masyarakat tentang postpartum depression yang masih menjadi masalah sepele membuat ibu yang mengalami menjadi enggan untuk berbagi cerita. 

Namun, tidak ada salahnya untuk tetap mengutarakan apa yang ibu rasakan pada ayah dan keluarga. Dengan begitu, beban berat yang ibu rasakan bisa sedikit berkurang. Selain itu, jangan sungkan untuk meminta bantuan pada ayah atau keluarga saat ibu merasa kewalahan. 

4. Cukup istirahat

Ibu yang baru melahirkan membutuhkan waktu istirahat lebih banyak. Memang benar, bayi masih akan terbangun setiap beberapa jam sekali untuk menyusu. Alhasil, bukan tidak mungkin waktu istirahat ibu menjadi lebih sedikit. Terlebih jika ibu masih harus mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga lainnya.

Supaya ibu tetap bisa mendapatkan cukup istirahat, sebaiknya buatlah jadwal dengan ayah untuk mengurus Si Kecil. Selain itu, tidak ada salahnya untuk meminta pasangan atau keluarga menjaga Si Kecil sementara ibu pergi pijat atau melakukan aktivitas me time.

5. Tidak menyendiri

Saat ibu merasakan gejala yang mengarah pada depresi setelah melahirkan, sebaiknya hindari menyendiri. Sebab, menyendiri hanya membuat suasana hati ibu menjadi lebih buruk lagi. Namun, bukan berarti ibu harus berkumpul dengan orang banyak.

Sediakan waktu untuk berbincang dengan teman dekat, keluarga, atau pasangan setiap hari. Pasalnya, berinteraksi dengan orang lain menjadi cara yang cukup efektif untuk mengalihkan pikiran dari semua hal yang membuat ibu merasa lelah, cemas, khawatir, dan stres. 

Apabila ibu memerlukan bantuan untuk mengatasi postpartum depression, segera saja gunakan Layanan Janji Medis di Halodoc. Namun, pastikan ibu sudah download Halodoc di ponsel ibu, gratis dari App Store atau Play Store.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Postpartum Depression: Symptoms, Treatments, and Finding help.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Postpartum depression.

WebMD. Diakses pada 2022. Am I at Risk for Postpartum Depression?