5 Cara Mendidik Anak dengan Kepribadian Extrovert

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Agustus 2022

“Anak extrovert umumnya lebih berani dan cepat bosan. Itu sebabnya, orang tua perlu lebih ekstra menangani anak dengan kepribadian ini.”

5 Cara Mendidik Anak dengan Kepribadian Extrovert5 Cara Mendidik Anak dengan Kepribadian Extrovert

Halodoc, Jakarta – Anak dengan kepribadian extrovert cenderung lebih aktif, suka berinteraksi dan cepat bosan. Jika anak introvert suka bermain di dalam rumah, anak extrovert adalah kebalikannya. Mereka lebih berani mengeksplorasi lingkungan di sekelilingnya dan menyukai situasi-situasi yang lebih menantang. 

Karena alasan tersebut, orang tua mungkin kudu lebih ekstra dalam mendidik anak dengan kepribadian ini. Sebisa mungkin jangan mengekang keinginannya. Tetapi, tidak juga membebaskan mereka untuk melakukan apa pun. 

Cara Mendidik Anak Extrovert

1. Perbanyak aktivitas fisik

Anak extrovert umumnya menyukai kegiatan fisik yang bermacam-macam. Misalnya, bermain sepak bola atau lompat tali bersama temannya. Namun, kegiatan fisik yang dilakukan berulang atau terlalu sering juga bisa membuatnya bosan. Itu sebabnya, orang tua perlu cerdik mengantisipasi hal ini.

Caranya dengan mengajaknya berkebun pada minggu ini. Di minggu selanjutnya, ajak mereka camping atau hiking. Jika punya waktu luang sedikit, orang tua juga bisa, lho, sekadar mengajak si extrovert membersihkan rumah bersama atau belajar memasak. Orang tua juga bisa mendaftarkan Si Kecil untuk bergabung ke dalam komunitas atau klub olahraga yang mereka minati. 

Bukan berarti anak ekstrovert tidak suka membaca buku atau menikmati waktu sendiri, ya. Mereka sebenarnya juga menyukai kegiatan semacam itu. Hanya saja intensitasnya tidak sebesar anak dengan kepribadian introvert. 

2. Berikan respon yang positif

Orangtua terkadang suka memberikan respon negatif secara tidak sadar atas perilaku anak. Ketika anak cerewet, ibu malah menyuruhnya diam. Saat anak sering diam, ibu menyuruhnya untuk sering-sering bergaul. Hal ini justru bisa membatasi kemampuan anak yang sebenarnya. Bukan itu saja, kebiasaan seperti ini bahkan bisa mengganggu hubungan anak dan orang tua.

Orangtua bertugas mengenali kemampuan anak supaya tersalurkan dengan baik. Oleh sebab itu, berikan respon positif setiap dirinya melakukan sesuatu. Tanggapan positif amat dibutuhkan Si Kecil untuk mengembangkan daya kritis dan rasa ingin tahunya.

Kepribadian ekstrovert juga menunjukkan sisi social butterfly. Baca penjelasan lebih lanjut di artikel: “Mengenal Social Butterfly: Pengertian, Karakter, dan Keuntungannya.”

3. Sering mengajaknya ke tempat ramai

Anak extrovert suka berada di tengah keramaian. Mereka tidak malu untuk berteriak di keramaian dan berkumpul bersama orang banyak. Maka dari itu, sering-sering ajak dirinya ke tempat ramai. Ramai disini tidak selalu ke mall, ibu bisa mengajaknya kumpul dengan keluarga besar.

4. Ingatkan untuk beristirahat

Walaupun cenderung aktif, anak extrovert tetap butuh istirahat. Sayangnya, mereka kerap tidak menyadari kalau dirinya sudah lelah. 

Disini peran ibu dibutuhkan untuk mengingatkannya agar beristirahat. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

5. Jangan memarahinya

Anak yang terlalu cerewet seringkali bikin naik darah. Tapi, sadari bahwa ini merupakan kelebihan Si Kecil. Hindari menahan atau memarahi anak saat aktif bicara dan bertanya banyak hal.

Berikan mereka kesempatan berbicara, mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaannya. Dengan begitu mereka merasa aman dan diterima oleh lingkungan.

Anak juga butuh vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc sekarang juga. Jangan tunggu anak sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2022. How to Raise an Extroverted Child.
We Have Kids. Diakses pada 2022. Tips for Managing Your Extroverted Child.