• Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • 5 Dampak Parental Alienation Syndrome pada Perkembangan Anak
  • Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • 5 Dampak Parental Alienation Syndrome pada Perkembangan Anak

5 Dampak Parental Alienation Syndrome pada Perkembangan Anak

4 menit
Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli : 16 Februari 2023

“Parental alienation syndrome bisa menyebabkan sejumlah dampak buruk pada kondisi mental anak. Tindakan menanam kebencian terhadap salah satu orang tua bisa membuat anak mengalami rendah diri, membenci diri sendiri, dan lain-lain.”

5 Dampak Parental Alienation Syndrome pada Perkembangan Anak5 Dampak Parental Alienation Syndrome pada Perkembangan Anak

Halodoc, Jakarta – Parental alienation syndrome (PAS) adalah istilah yang diciptakan oleh psikiater forensik Amerika, Richard Gardner. Istilah tersebut untuk menggambarkan fenomena yang ia saksikan, yakni saat anak-anak berbalik melawan satu orang tua, biasanya sebagai akibat dari perceraian atau perebutan hak asuh yang pahit.

Jadi, salah satu orang tua berusaha mengubah anak-anak agar membenci orang tua lainnya dengan berbagai cara yang tidak baik, sehingga mereka mau memihak kepada orang tua tersebut. Hal ini tentu saja bisa berdampak buruk pada perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Apalagi hal itu biasanya terjadi setelah perceraian orang tua yang mungkin juga sulit diterima oleh anak.

Simak dampak Parental alienation syndrome apa saja yang bisa terjadi pada perkembangan anak di sini!

Memahami Parental Alienation Syndrome

Banyak orang tua yang tanpa sadar melibatkan anak-anak mereka dalam pertengaran yang terjadi di antara mereka. Salah satu orang tua juga ingin agar anak-anak ikut membenci dan memusuhi pihak yang lain, baik untuk memuaskan rasa egonya ataupun demi kepentingan hak asuh.

Inilah yang membuat orang tua bisa melakukan parental alienation pada anaknya. Ini adalah tindakan saat salah satu orangtua berusaha mengubah anaknya agar berbalik melawan orang tua lain (target) melalui manipulasi, kritik atau perilaku negatif lainnya tanpa dasar kebenaran yang masuk akal.

Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan, mulai dari menolak membiarkan anak bertemu orang tua target, mengkritik, mendorong rasa tidak hormat atau memaksa anak untuk memutuskan hubungan dengan orang tua lainnya. 

Anak yang didoktrinasi dan dikendalikan ini bisa merasakan ketakutan, kebencian, dan penolakan yang tidak beralasan terhadap orang tua yang ditargetkan dan menolak kontak dengan mereka.

Jenis tindakan ini dianggap sebagai bentuk kekerasan terhadap anak. Nah, anak-anak yang terkena dampak kekerasan psikologis ini dikatakan mengalami parental alienation syndrome (PAS).

Berbagai Dampaknya pada Perkembangan Anak

Bagi seorang anak, tindakan parental alienation oleh salah satu orangtua bisa berdampak serius pada kondisi mentalnya. Hal itu disebabkan karena mereka memiliki keyakinan yang salah bahwa orangtua yang ditargetkan itu berbahaya atau tidak berharga. 

Berikut dampak parental alienation syndrome pada tumbuh kembang anak:

1. Menjadi rendah diri dan membenci diri sendiri

Anak-anak yang mengalami PAS bisa memiliki harga diri yang rendah, karena dituntun untuk percaya bahwa orang tua lainnya tersebut tidak mencintai atau menginginkan mereka.

Mereka juga bisa mengalami rasa bersalah yang parah hingga membenci diri mereka sendiri, karena merasa mengkhianati orang tua tersebut.

2. Depresi

Bukan tidak mungkin juga bila anak-anak yang mengalami PAS menjadi depresi. Mereka belum selesai mereka meratapi perpisahan orang tua tetapi mereka sudah harus dibuat kebingungan oleh manipulasi dan fitnah dari salah satu orang tua mengenai orang tua yang lainnya.

Mereka ditanamkan pikiran bahwa orang tua target tidak mencintai mereka, sehingga mereka harus membenci pihak tersebut.

3. Penyalahgunaan zat dan bentuk kecanduan lainnya

Anak-anak yang tidak menerima cinta dari kedua orang tuanya, apalagi tumbuh di dalam lingkungan keluarga yang tidak sehat, juga berisiko tinggi untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba atau kecanduan lainnya. Seperti misalnya alkohol, merokok, dan lain-lain.

Hal itu biasanya dilakukan sebagai pelarian dan untuk membantu mereka melupakan sejenak kesedihan mereka.

4. Tidak bisa fokus belajar

Tidak hanya bisa berdampak pada kondisi mental, parental alienation syndrome juga bisa menyebabkan kebanyakan anak menjadi kesulitan belajar dan fokus di sekolah. 

Akibatnya, mereka tidak bisa mencapai potensi akademik terbaik mereka di sekolah, atau bahkan mengalami kemerosotan nilai-nilai yang signifikan.

5. Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain

Saat dewasa nanti, anak-anak yang mengalami PAS juga cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Hal itu karena mereka takut akan memiliki hubungan yang sama dengan hubungan yang dimiliki di antara kedua orang tua mereka. Anak-anak dengan pengalaman PAS juga sulit untuk percaya dengan orang lain. Mereka juga cenderung memilih pasangan yang kasar seperti orang tua mereka.

Kurangnya panutan yang positif juga membuat mereka sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Itulah beberapa dampak parental alienation syndrome pada perkembangan anak. Bila ibu mengalami masalah dalam mengasuh anak, coba bicarakan saja pada dokter anak melalui aplikasi Halodoc.

Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja.

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Parenting for Brain. Diakses pada 2023. 17 Signs Of Parental Alienation & Effects On Adult Children.
Child Right Foundation. Diakses pada 2023. Undermining loving parent-child relationships as child maltreatment.
Psychology Today. Diakses pada 2023. The Devastating Effects of Parental Alienation.