5 Faktor Risiko Crohn’s Disease yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Desember 2022

“Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan Crohn’s disease. Namun, ada berbagai faktor risiko yang memicunya, seperti usia, etnis, dan riwayat keluarga.”

5 Faktor Risiko Crohn’s Disease yang Perlu Diwaspadai5 Faktor Risiko Crohn’s Disease yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Crohn’s disease merupakan penyakit radang usus yang menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada jaringan saluran pencernaan. Peradangan tersebut paling sering terjadi di usus kecil dibandingkan pada usus besar. Pengidapnya akan mengalami gejala sakit perut, diare, kelelahan, penurunan berat badan, dan kekurangan gizi. 

Ahli belum mengetahui penyebab pasti penyakit Crohn. Sebelumnya, pola makan buruk dan stres diduga sebagai penyebab Crohn’s disease. Namun, ternyata kini diketahui bahwa pola makan buruk dan stres hanya memperparah kondisi, bukan yang menyebabkannya. 

Faktor Risiko Terjadinya Crohn’s Disease

Penelitian menunjukkan ada beberapa faktor risiko yang saling berkaitan yang menyebabkan Crohn’s disease. Faktor risiko tersebut di antaranya:

1. Usia

Crohn’s disease dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi seseorang lebih berisiko mengalami penyakit ini di usia muda. Kebanyakan pengidap penyakit Crohn didiagnosa saat usianya belum mencapai 30 tahun.

2. Etnis

Penyakit Crohn dapat menyerang kelompok etnis mana pun, hanya saja orang kulit putih lebih berisiko lebih tinggi. Terutama keturunan Eropa Timur (Ashkenazi). Namun, kasus penyakit Crohn diketahui kian meningkat pada ras Negroid (kulit hitam) yang tinggal di Amerika Utara dan Inggris Raya, serta Timur Tengah.

3. Riwayat keluarga

Faktor risiko penyakit Crohn selanjutnya yaitu riwayat keluarga. Seseorang berisiko lebih tinggi mengidap Crohn’s disease jika memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit ini. 

4. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko banyak penyakit, termasuk Crohn’s diseases. Merokok juga dapat menyebabkan penyakit Crohn menjadi lebih parah, bahkan berisiko harus menjalani prosedur operasi. Maka itu, penting bagi seorang perokok untuk segera berhenti. 

5. Konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

Faktor risiko Crohn’s diseases berikutnya yaitu konsumsi obat NSAID, termasuk ibuprofen, naproxen sodium, dan sodium diklofenak. Meskipun bukan penyebab langsung penyakit Crohn, tapi obat-obat tersebut dapat menyebabkan radang usus yang memperburuk penyakit ini.

Perlu diketahui, penyakit Crohn dapat terjadi di berbagai bagian saluran pencernaan, sehingga dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 

  • Ileokolitis: Peradangan terjadi di usus kecil dan bagian dari usus besar. Ini adalah jenis penyakit Crohn yang paling umum terjadi.
  • Ileitis: Pembengkakan dan peradangan di usus kecil (ileum).
  • Gastroduodenal: Peradangan dan iritasi pada lambung dan bagian atas usus  kecil (duodenum).
  • Jejunoileitis: Peradangan terjadi secara tidak merata yang berkembang di bagian atas usus kecil (jejunum). 

Bisakah Crohn’s Diseases Diobati?

Perawatan penyakit Crohn tergantung pada penyebab, gejala, dan tingkat keparahannya. Pada anak-anak, pengobatan ditujukan untuk menginduksi remisi (waktu antara munculnya gejala), mempertahankan remisi, dan mengelola komplikasinya seiring berjalan waktu. 

Dokter dapat merekomendasikan satu atau lebih perawatan berikut ini untuk pengidapnya:

  • Antibiotik: Untuk mencegah atau mengobati infeksi.
  • Obat antidiare: Untuk menghentikan diare yang parah.
  • Obat terapi biologis: Misalnya obat antibodi monoklonal, untuk menekan respon imun tubuh.
  • Kortikosteroid: Seperti kortison dan prednison, untuk meredakan peradangan yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
  • Imunomodulator: Untuk menenangkan peradangan dengan menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. 
  • Pembedahan: Meskipun tidak dapat menyembuhkan Crohn’s disease, tapi bermanfaat untuk mengobati komplikasi. Pembedahan juga diperlukan untuk memperbaiki perforasi (lubang) usus, menghilangkan penyumbatan atau pendarahan. 

Itulah yang perlu diketahui tentang faktor risiko Crohn’s disease yang perlu diwaspadai. Jika sudah berbicara dengan dokter sebelumnya dan mendapatkan resep, kamu bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Crohn’s disease
WebMD. Diakses pada 2022. Crohn’s Disease
Healthline. Diakses pada 2022. Causes of Crohn’s Disease
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Crohn’s Disease

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan