5 Gangguan Psikologi yang Sering Dialami Anak
“Gangguan psikologi anak mengganggu keterampilan mereka dalam berpikir dan mengendalikan emosi. Beberapa contohnya, yaitu gangguan makan, kecemasan, ADHD dan ASD.”

Halodoc, Jakarta – Gangguan psikologi pada anak dipicu oleh perubahan pola pikir, perasaan dan berperilaku. Kondisi ini berdampak pada perkembangan mereka dalam berpikir dan pengaturan emosi sesuai dengan usia.
Gangguan psikologi anak membuat mereka kesulitan berinteraksi dengan teman sebayanya. Mereka juga mengalami sedih berkepanjangan, menutup diri, emosi yang menggebu-gebu dan berperilaku membahayakan.
Ada beberapa jenis gangguan psikologi yang umum dialami oleh anak. Beberapa di antaranya kecemasan, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autism spectrum disorder (ASD).
Contoh Gangguan Psikologi Anak
1. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan pada anak ditandai dengan rasa takut berlebihan, khawatir dan cemas yang muncul terus-menerus. Dampaknya, mereka mengalami penurunan kemampuan dalam nilai akademis.
Anak juga mengalami penurunan minat dalam berpartisipasi di lingkungan sosial. Mereka terlihat lebih suka mengurung diri di rumah dan menghindari situasi yang mengharuskannya berhadapan langsung dengan banyak orang.
2. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD merupakan gangguan psikologi anak yang menyebabkan mereka kesulitan untuk memusatkan perhatian. Mereka juga memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga berdampak pada penurunan prestasi di sekolah.
Penyebabnya belum diketahui pasti. Hanya saja, ada klaim yang menyatakan jika faktor genetik dan lingkungan adalah faktor pemicunya. ADHD juga berkaitan dengan pola aliran listrik atau gelombang di dalam otak.
3. Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
ASD adalah gangguan perkembangan saraf. Kondisi ini berdampak pada penurunan kemampuan berbahasa, berkomunikasi, berinteraksi dan berperilaku. Gejala umumnya muncul sebelum anak menginjak usia 3 tahun.
Adapun gejala yang dialami, yakni marah, menangis atau tertawa tanpa alasan yang jelas. Mereka juga melakukan tindakan atau gerakan tertentu secara berulang. Contohnya, mengayunkan kaki atau memutar-mutarkan badan.
4. Gangguan Makan
Gangguan makan biasanya dilandasi dengan pemikiran tentang berat badan ideal. Beberapa contohnya, yaitu anoreksia nervosa, bulimia nervosa dan makan berlebihan.
Gangguan makan bisa mengakibatkan disfungsi emosional dan sosial. Ini juga bisa berdampak pada masalah kesehatan fisik, karena memengaruhi kinerja organ jantung dan lambung secara langsung.
Adapun keluhan fisik yang dialami oleh pengidap, yakni sakit tenggorokan, pembengkakan pada wajah atau kelenjar di rahang dan perubahan siklus menstruasi. Mereka juga bisa mengalami kerusakan gigi dan masalah gusi berdarah.
5. Gangguan Mood
Salah satu contoh dari gangguan mood adalah depresi. Kondisi ini ditandai dengan perasaan sedih dan kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain. Contoh lainnya yakni bipolar.
Bipolar merupakan gangguan yang menghasilkan perubahan suasana hati yang ekstrim antara depresi dan bahagia. Kondisi ini sangat berbahaya, karena pengidap masalah mental ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.
Peran orang tua sangat penting dalam mendukung dan membantu proses pengobatan gangguan psikologis anak. Semakin banyak dukungan yang diberikan pada anak, semakin meningkat peluang keberhasilan penyembuhan.
Anak dengan gangguan psikologis bukan berarti gila atau kehilangan akal sehatnya. Disarankan untuk mengajaknya menjalani pengobatan guna mendapatkan tips menangani perilaku anak yang sulit diubah.
Sembari menjalani pengobatan, jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan fisiknya. Orang tua bisa memberikannya multivitamin tambahan yang dibutuhkan oleh tubuh. Dapatkan segera dengan mendownload Halodoc dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya!