5 Hal yang Perlu Diketahui sebelum Transplantasi Rambut
“Transplantasi rambut dapat menumbuhkan bagian kepala yang botak. Namun, perlu tahu beberapa hal sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan ini.”

Halodoc, Jakarta – Kebotakan dini dapat menyebabkan beberapa orang alami penurunan kepercayaan diri. Untuk mengatasi masalah ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah transplantasi rambut.
Memang, cara ini ampuh dalam membuat rambut menjadi lebat kembali. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya. Pertimbangan ini membuat kamu tahu berbagai manfaat dan dampak buruk yang bisa terjadi.
Sebelum Transplantasi Rambut, Ketahui Beberapa Hal Ini
1. Kandidat yang Tepat
Sebelum melakukan tindakan ini, perlu tahu jika kamu kandidat yang tepat atau tidak. Pastikan untuk berbicara dengan spesialis rambut dan kulit untuk mengetahui hal tersebut.
Meski begitu, seseorang tidak alami masalah apapun terkait penumbuhan rambut ini, apabila:
- Dalam kondisi sehat.
- Memiliki cadangan rambut yang cukup di belakang kepala untuk transplantasi.
Setelah transplantasi, bagian yang botak dapat tumbuh kembali dalam 2-3 minggu. Rambutnya diambil dari belakang kulit kepala. Pengaruh rambut lebih kuat dan tidaknya, tergantung seberapa parah gangguan kebotakannya.
2. Menyakitkan atau Tidak
Prosedur penanaman rambut ini melalui bedah invasif minimal. Saat dilakukan, bisa jadi kamu mengalami ketidaknyamanan, tetapi tingkat keparahannya tergantung tubuh seseorang.
Secara keseluruhan, transplantasi rambut berdasarkan ahli bedahnya, tingkat keahliannya, serta pengalaman teknisnya. Jika dokter tersebut berpengalaman, rasa sakit dan ketidaknyamanan mungkin bisa diminimalisir. Maka dari itu, sebaiknya pilih ahli medis yang sudah berpengalaman dan bersertifikat.
3. Efek Sampingnya
Transplantasi rambut dapat meninggalkan bekas luka yang sangat kecil, tetapi mampu memudar secara signifikan setelah satu tahun. Maka dari itu, lakukan transplantasi rambut di klinik yang sudah tersertifikasi.
Setelah itu, ikuti instruksi dokter terkait perawatan dan gunakan obat yang diresepkan oleh dokter. Lakukan hal ini agar memiliki rambut kepala yang baik, normal, sehat, dan lebih padat.
Perlu diketahui juga, metode ini bukan obat untuk masalah kerontokan rambut dan kelainan genetik. Pada seseorang yang alami kerontokan rambut, pastikan untuk mendapatkan resep dan obat untuk atasi masalah tersebut dari ahlinya.
4. Perlukah Konsumsi Obat Seumur Hidup?
Dokter mungkin meresepkan beberapa obat agar rambut hasil transplantasi lebih kuat, tetapi tidak perlu dikonsumsi dalam waktu yang lama. Namun, proses menumbuhkan rambut ini tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama.
Selain itu, keperluan untuk mengonsumsi obat pada rambut yang tidak ditransplantasikan mungkin diperlukan. Hal ini untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit secara keseluruhan.
5. Apakah Dibutuhkan Transplantasi Rambut Lanjutan?
Untuk hal ini, bergantung pada seberapa luas kebotakan yang terjadi. Setelah transplantasi rambut pertama, diperlukan konsumsi obat-obatan dan perawatan terkait pencegah kebotakan lebih lanjut.
Pada beberapa kasus, seseorang yang sangat botak mungkin tidak puas pada hasil dari percobaan pertama. Maka dari itu, orang tersebut menginginkan metode bedah invasif lanjutan. Untuk transplantasi berikutnya, ahli medis biasanya menyarankan untuk menunggu 5-6 bulan.
Itulah pembahasan mengenai, berbagai hal yang perlu diketahui terkait transplantasi rambut sebelum melakukannya. Pastikan untuk mempertimbangkan dengan baik, agar tidak menimbulkan penyesalan nantinya.
Jika memiliki pertanyaan lainnya terkait prosedur penumbuhan rambut ini, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa dimanfaatkan, lho. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa melalui smartphone di tangan. Tunggu apa lagi, unduh aplikasinya sekarang juga!