5 Tips Melatih Anak untuk Menahan Emosi Selama Berpuasa
“Salah satu cara untuk mengajarkan anak supaya dapat menahan emosi selama berpuasa adalah dengan mencontohkannya. Sebab dalam pertumbuhannya, anak-anak akan meniru perbuatan orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga.”

Halodoc, Jakarta – Mengajarkan anak berpuasa tidak hanya soal menahan lapar dan dahaga, melainkan juga melatihnya untuk menahan emosi. Menahan emosi memang bukan hal yang mudah dilakukan saat berpuasa. Bahkan, bagi orang dewasa, menahan emosi bisa menjadi tantangan tersendiri.
Dalam proses pembelajaran anak berpuasa, sangat penting untuk mengajari anak menahan emosi bukan soal lapar dan haus saja. Butuh peran ekstra dari orang tua supaya untuk anak bisa menahan emosinya selama bulan puasa. Simak tips melatih anak menahan emosi di sini!





Pentingnya Memberikan Contoh kepada Anak
Tadi sudah disinggung kalau puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, melainkan juga menahan emosi. Penting untuk memberikan penekanan demikian kepada anak, supaya tidak tersesat dalam pemahaman puasa yang terbatas soal makan dan minum.
Buat orang tua yang sedang dalam proses mengajari anak berpuasa, simak tipsnya di sini!
1. Orang tua Memberikan Contoh kepada Anak
Salah satu cara untuk mengajarkan anak supaya dapat menahan emosi selama berpuasa adalah dengan mencontohkannya. Dalam pertumbuhannya, anak-anak akan meniru perbuatan orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga. Jika orang tua tidak dapat mengendalikan emosinya ini bisa menjadi contoh yang buruk buat anak. Saat Si Kecil dihadapkan dengan hal yang serupa, dia akan cenderung bersikap sama dengan orang tuanya.
Orang tua bisa memberi contoh bagaimana menahan emosi lewat hal-hal kecil. Misalnya, ketika mengajak anak untuk berbelanja di pasar meskipun cuacanya panas dan melelahkan, orang tua bisa menunjukkan pada Si Kecil untuk terus semangat dan tidak terpancing emosi. Dengan begitu, Si Kecil akan belajar untuk tidak bersikap reaktif dalam keadaan sulit.
2. Belajar untuk Tenang
Rasa lapar dan dahaga memang bisa membuat emosi makin mudah terpancing. Begitu juga dengan Si Kecil. Selama berpuasa, dia akan lebih mudah mengalami perubahan suasana hati sehingga ketika dia menemukan suatu masalah, maka emosinya akan lebih mudah terpancing. Jika berada dalam kondisi demikian, sebagai orang tua, sebaiknya jangan ikut kesal ketika melihat anak marah. Tetaplah tenang saat mengingatkan anak.
Dengan bersikap tenang, orang tua dapat sekalian mengajari anak tentang menahan emosi selama puasa. Lain halnya jika orang tua menyikapi emosi anak dengan luapan emosi juga. Alih-alih masalah terselesaikan, justru masalah baru akan muncul dan hal tersebut juga akan berdampak buruk pada tumbuh kembang emosional anak.
3. Menunjukkan Kasih Sayang
Ramadan adalah momen yang pas untuk menunjukkan kasih sayang. Begitupun ketika menghadapi anak yang sedang emosional ketika menjalankan ibadah puasa. Saat anak mengalami perubahan suasana hati, akan sangat baik bila orang tua meresponsnya dengan menunjukkan kasih sayang.
Misalnya, ketika Si Kecil merasa kesal karena perut mulai terasa lapar di siang atau sore hari, orang tua bisa memberikannya pengertian puasa sambil memeluknya. Dengan begitu, kasih sayang yang orang tua tunjukkan akan meredam kekesalannya dan dapat membantunya untuk menahan emosi selama berpuasa.
4. Pentingnya Bersikap Tegas
Meskipun orang tua harus tenang, sabar, dan menunjukkan kasih sayang dalam melatih anak menahan emosi saat berpuasa, tetapi orang tua juga harus menunjukkan sisi tegas. Sisi tegas yang dimaksud adalah bukan mengajarkan anak dengan cara yang kasar dan keras.
Misalnya, jika orang tua mengetahui bahwa Si Kecil berbohong saat puasa, orang tua tetap perlu menegur dan memberi tahu anak kalau berbohong bukanlah hal yang baik, tanpa perlu membentak berlebihan.
5. Ajarkan untuk Berbuat Baik pada Orang Lain
Ramadan adalah momen yang pas untuk berbuat baik. Orang tua dapat mengajak Si Kecil untuk berbagi dengan orang yang kurang beruntung. Misalkan, ajak Si Kecil untuk membagikan takjil untuk berbuka puasa di sekitar masjid atau membagikan makanan buka puasa bagi orang-orang yang kurang beruntung.
Pengalaman seperti ini bisa langsung mengajarkan Si Kecil tentang mengasihi sesama manusia dan untuk selalu bersyukur. Dengan selalu mengasihi dan bersyukur, dapat melatih Si Kecil untuk bisa menahan emosi dengan lebih baik selama berpuasa.
Itulah informasi mengenai tips melatih anak menahan emosi selama bulan puasa. Kalau anak mengalami masalah kesehatan dan butuh pemeriksaan langsung dari dokter, bisa banget untuk buat janji lewat Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download sekarang juga!