halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Puasa

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

Pengertian Puasa

Puasa adalah tindakan sukarela yang dilakukan dengan menahan nafsu makan, minum dan segala hal yang bisa membatalkannya dalam periode waktu tertentu. Kegiatan ini umumnya dilakukan sebagai bagian dari ibadah keagamaan atau alasan kesehatan tertentu.

Jenis-Jenis Puasa

Intermiten jadi salah satu jenis puasa yang kerap dilakukan. Ada tujuh cara melakukannya yaitu:

1. Puasa selama 12 jam sehari

Menahan lapar dan haus selama 10 hingga 16 jam akan mengubah simpanan lemak menjadi energi. Tubuh melepaskan keton ke dalam aliran darah sehingga mendorong penurunan berat badan. Ini dapat dilakukan di jam 7 malam sampai jam 7 pagi. Di antara waktu tidak makan ini, kamu hanya boleh minum air putih saja.

2. Puasa selama 16 jam

Jenis puasa intermiten ini bisa dilakukan bagi seseorang yang telah mencoba menahan lapar dan haus selama 12 jam, tetapi tidak merasakan manfaatnya. Ini dilakukan dengan makan malam sebelum pukul 20.00, kemudian melewatkan sarapan keesokan harinya. Makan baru bisa dilakukan saat waktunya makan siang.

3. Puasa 2 hari dalam seminggu

Selama 2 hari puasa, pria umumnya mengonsumsi 600 kalori dan wanita 500 kalori. Ini biasa dilakukan pada hari Senin dan Kamis. Pembatasan jumlah kalori yang dikonsumsi berdampak signifikan sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Ini juga dapat mengurangi kadar insulin dan meningkatkan sensitivitasnya.

4. Puasa 24 jam per minggu

Meski tidak diperbolehkan makan, seseorang masih bisa minum teh dan minuman bebas kalori. Jenis satu ini dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala atau perubahan mood drastis. Jika sering dijalani, tubuh akan menyesuaikan diri dengan pola makan ini.

5. Melewatkan waktu makan

Seseorang yang menjalan hal ini bebas memutuskan waktu makan yang ingin dilewati. Namun, penting untuk mengonsumsi makanan sehat saat waktunya makan. Dengan kata lain, orang yang menggunakan gaya intermiten ini akan makan saat lapar dan melewatkan makan saat tidak lapar.

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Manfaat puasa terhadap kesehatan bisa hilang jika dilakukan sembarangan. Ini manfaat puasa bagi kesehatan tubuh:

1. Memperbaiki fungsi otak

Menahan lapar dan haus ternyata memicu pertumbuhan sel saraf baru di otak. Itu sebabnya, ini bisa membantu memperbaiki fungsi otak, termasuk melindungi otak dari risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson. Melakukannya selama sebulan penuh juga bisa membentuk rute jaringan baru di otak sehingga membantu perkembangan biologis, psikologis, dan fungsional.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh

Berpuasa selama tiga hari atau lebih memicu proses regenerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh pada orang di segala usia. Puasa juga memicu sel-sel induk untuk memproduksi sel-sel darah putih baru sehingga berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.

3. Meningkatkan rasa bahagia

Puasa merupakan ajang mengendalikan diri, termasuk dari pikiran, perasaan dan perilaku negatif. Setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan memproduksi lebih banyak endorfin. Ini adalah hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, serta bahagia.

4. Meningkatkan hormon pertumbuhan manusia

Puasa bisa merangsang peningkatan hormon pertumbuhan manusia (HGH). Ini karena HGH sangat efektif dalam mengatur metabolisme, membangun massa otot, membakar lemak, meningkatkan kekuatan otot, dan menurunkan berat badan tanpa kehilangan otot.

5. Mengatasi resistensi insulin

Puasa efektif dalam menjaga kadar gula darah (glukosa) dan berat badan pada pengidap diabetes tipe-2. Selain diabetes, terlalu banyak konsumsi karbohidrat dan gula bisa membuat tubuh resisten terhadap insulin. Akibatnya, kamu lebih berisiko terkena penyakit kronis, termasuk penyakit jantung.

6. Menyehatkan jantung

Orang yang berpuasa secara teratur memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah. Ini karena, puasa secara teratur membuat tubuh beradaptasi sehingga lemak akan dijadikan sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Dampaknya, kolesterol di dalam tubuh akan berkurang dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Jika memang diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen dan vitamin untuk melengkapi santap sahur dan berbuka. Penuhi kebutuhan kesehatan selama puasa menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc secara gratis di App Store dan Play Store.

Home Lab Halodoc, Pemeriksaan Kesehatan Mudah dan Praktis
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. Fasting: Health benefits and risks.
Healthline. Diakses pada 2022. 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science.
Britannica. Diakses pada 2022. Fasting.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp