5 Tips Menjaga Mental Anak Berkebutuhan Khusus selama Pandemi

Halodoc, Jakarta - Pandemi COVID-19 telah mengganggu rutinitas keluarga di seluruh dunia. Untuk keluarga dengan anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan kondisi medis atau gangguan perkembangan, gangguan ini menjadi lebih besar. Ketidakpastian publik membuat jadwal tidak dapat diprediksi dan mempertahankan rutinitas seperti biasa tak lagi mudah.
Seperti anak-anak pada umumnya, anak berkebutuhan khusus juga bisa merasa stres, cemas, dan depresi, karena harus “terkurung” di rumah dan banyaknya perubahan rutinitas. Dari yang biasanya bersekolah dan bertemu teman-teman, sekarang jadi tidak bisa. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental anak berkebutuhan khusus selama pandemi?
Baca juga: Cara Tepat Pilih Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus
Peran Penting Orangtua dalam Menjaga Mental Anak Berkebutuhan Khusus selama Pandemi
Ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan selama pandemi, dan menjaga kesehatan mentalnya, yaitu:
1.Pantau Perasaan Anak
Meskipun anak memiliki keterbatasan bicara, mereka berkomunikasi melalui tindakan. Peningkatan kegelisahan, amukan, atau pola tidur dan makan yang buruk mungkin merupakan tanda stres. Beri anak pelukan ekstra dan kata-kata positif untuk menunjukkan bahwa ibu memahami perasaan mereka.
2.Bantu Anak Memahami
Cobalah untuk menjelaskan situasi dengan menggunakan semua jenis dan cara komunikasi, seperti kata-kata, gambar, musik, dll, yang dapat dipahami anak. Mungkin ibu perlu mengulangnya beberapa kali dan butuh kesabaran ekstra.
Ibu juga dapat mencoba menggunakan cerita dengan gambar yang membantu menjelaskan suatu situasi. Misalnya, jelaskan bahwa ada kuman yang disebut virus corona. Lalu, coba tunjukkan dan jelaskan mengapa tidak boleh terlalu dekat dengan orang lain saat berada di luar rumah.
Baca juga: Inilah Langkah Terapi Okupasi pada Anak Berkebutuhan Khusus
3.Cobalah untuk Menjaga Rutinitas
Anak-anak berkebutuhan khusus terbiasa dengan rutinitas, seperti pergi ke sekolah, terapi, pulang ke rumah. Mereka menyukai struktur ini dan mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena rutinitas saat pandemi bisa sangat berbeda, anak berkebutuhan khusus akan merasa tidak nyaman.
Mungkin sulit bagi keluarga untuk memelihara jadwal sambil merawat anak-anak di rumah sepanjang hari, karena ada pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Namun, cobalah untuk menjaga beberapa rutinitas yang sudah dikenal bersama dengan yang baru untuk membantu mengurangi stres secara keseluruhan.
Misalnya, jika sebelum pandemi setiap pagi anak mandi, sarapan, lalu ganti baju, usahakan saat pandemi juga begitu. Di jam yang sama, ajak anak untuk tetap melakukan rutinitas mandi, sarapan, dan ganti baju.
4.Luangkan Waktu untuk Keluar Rumah Setiap Hari
Sambil tetap menjaga jarak sosial dan menghindari kerumunan, cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk pergi keluar rumah, seperti di sekitar kompleks perumahan. Cara ini membantu anak berolahraga. Ibu perlu tahu, olahraga teratur dapat membantu menjaga jadwal tidur yang teratur, yang dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dengan gangguan perkembangan seperti gangguan spektrum autisme.
Baca juga: Mengenal Kemampuan Regulasi Diri pada Anak
5.Ajarkan Cara Mengatasi Stres
Tunjukkan dan ajak anak mencari cara-cara positif untuk mengatasi stres. Jika merasa frustrasi misalnya, beritahu mereka: "Saya menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri," atau "Saya perlu jalan-jalan untuk melepas lelah". Jelaskan pada anak bahwa merasa stres itu wajar, tetapi ia harus bisa mengatasinya.
Itulah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental anak berkebutuhan khusus di masa pandemi. Prioritaskan apa yang berhasil untuk anak dan keluarga. Tidak apa-apa untuk menetapkan tujuan keluarga seperti makan bersama, menelepon kakek-nenek, melatih keterampilan hidup, dan melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan anak.
Hal itu bisa sama pentingnya dengan tujuan lain untuk maju selama masa-masa stres. Kalau anak sakit, jangan panik. Ibu bisa download aplikasi Halodoc dan gunakan untuk berbicara dengan dokter lewat chat, kapan dan di mana saja.