6 Kebiasaan yang Dapat Sebabkan Disentri pada Bayi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Desember 2022

“Disentri pada bayi adalah gangguan diare bercampur darah yang bisa membahayakan. Ternyata, gangguan ini bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan buruk, seperti tidak rajin mencuci tangan.”

6 Kebiasaan yang Dapat Sebabkan Disentri pada Bayi6 Kebiasaan yang Dapat Sebabkan Disentri pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Disentri adalah gangguan diare yang bercampur dengan darah atau lendir. Gangguan ini bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Ada beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko anak kecil mengidap gangguan ini.

Disentri pada Bayi Bisa Disebabkan Kebiasaan Ini

Disentri adalah gangguan yang disebabkan oleh infeksi dari kuman, parasit, hingga iritasi pada usus akibat bahan kimia. Gangguan infeksi yang paling umum dari kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella.

Saat berhubungan dengan infeksi dari kuman atau parasit, gangguan ini terkait dengan masalah kebersihan. Maka dari itu, ada beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko bayi untuk mengidap gangguan ini, seperti:

  • Orangtua tidak rajin mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi.
  • Menyentuh anak, terutama wajah dan mulut, dengan tangan yang tidak bersih.
  • Memberikan makanan yang belum dipastikan kebersihannya.
  • Tidak rutin mengganti pakaian anak meski sudah kotor.
  • Membiarkan lingkungan sekitar rumah tetap kotor.
  • Berinteraksi dengan hewan peliharaan yang tidak bersih.

Semua hal tersebut dapat meningkatkan risiko bayi untuk mengalami disentri. Saat kuman atau parasit menyebabkan infeksi, anak-anak perlu mendapatkan penanganan segera. Sebab, diare yang bercampur darah dapat membuat anak mengalami dehidrasi parah.

Cara Mengatasi Disentri pada Bayi

Saat bayi terserang disentri, ada beberapa nutrisi utama yang perlu diberikan agar dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya, seperti serat, protein, dan vitamin. Beberapa makanan yang bisa diberikan adalah daging, buah-buahan, dan sayuran.

Pilihan lainnya adalah memberikan anak makanan cair yang mudah diserap dan tidak memberikan tekanan pada perut. Jenis makanan paling mudah yang bisa ibu berikan adalah bubur. Jika anak masih diberikan ASI, cobalah untuk menyusui lebih sering dan sang ibu juga perlu mengonsumsi makanan yang sehat.

Ibu juga perlu memberikan oralit pada anak untuk mencegah dehidrasi yang disebabkan terlalu sering buang air besar. Untuk menambah elektrolit tubuh, bisa juga memberikan air kelapa. Dengan metode rumahan ini, diharapkan anak dapat membaik.

Namun jika masalahnya sudah parah dan membutuhkan penanganan dari dokter, terapi antibiotik mungkin dibutuhkan. Tindakan ini dilakukan setelah dokter memastikan jenis organisme yang menyebabkan infeksi melalui kultur feses.

Sama seperti sebelumnya, sangat penting untuk menghindari dehidrasi dengan menggantikan cairan yang hilang. Berikan lebih banyak air putih dan juga larutan oralit untuk menahan cairan. Jika sudah parah, cairan infus mungkin diberikan di rumah sakit.

Maka dari itu, penanganan rumahan perlu dilakukan sesegera mungkin agar anak tidak harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Biarkan anak lebih banyak beristirahat dan pastikan asupan cairan serta makanannya agar cepat pulih. Dalam beberapa hari, diharapkan tubuhnya sudah kembali fit.

Itulah beberapa kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan disentri pada bayi. Sebagai orangtua, sebaiknya memperhatikan beberapa hal tersebut dengan seksama. Dengan begitu, anak terhindar dari berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan masalah kebersihan, bukan hanya disentri saja.

Jika masih memiliki pertanyaan lainnya terkait disentri pada bayi, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban dari ahlinya. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Makanya, unduh aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
Vinmec. Diakses pada 2022. Children with dysentery: Causes, signs and treatment.
My Health Kementerian Kesihatan Malaysia. Diakses pada 2022. Bloody Stool – Dysentery.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan