7 Bahaya Konsumsi Daging Babi bagi Kesehatan
Ada banyak risiko kesehatan jika kamu mengonsumsi daging babi, terutama jika tidak mengolahnya dengan benar atau hingga benar-benar matang.

DAFTAR ISI
- Kandungan Nutrisi Daging Babi
- Bahaya Konsumsi Daging Babi
- Batas Aman Konsumsi Daging Babi: Bagaimana Menentukannya?
- Tips Aman Mengonsumsi Daging Babi
Daging babi, meskipun memiliki kandungan gizi, tidak selalu aman untuk dikonsumsi. Terutama jika kamu tidak mengolahnya dengan hati-hati atau tidak memasaknya hingga benar-benar matang.
Sebab, ada risiko infeksi virus, cacing, dan masalah kesehatan lain yang perlu kamu waspadai. Yuk, simak dalam pembahasan berikut ini!
Kandungan Nutrisi Daging Babi
Daging babi atau pork yang untuk dikonsumsi oleh manusia biasanya berasal dari peternakan. Layaknya peternakan ayam, sapi, kambing, atau hewan lainnya.
Artinya, yang dibahas di sini bukanlah babi hutan atau babi liar, ya.
Dalam 100 gram daging babi, terkandung nutrisi sebagai berikut:
- Protein: 25,7 gram
- Lemak: 20,8 gram
- Kalsium: 22 miligram
- Zat besi: 1,29 miligram
- Magnesium: 24 miligram
- Fosfor: 226 miligram
- Kalium: 362 miligram
- Natrium: 73 miligram
- Seng: 3,21 miligram
- Vitamin C: 0,7 miligram
- Vitamin B1: 0,7 miligram
- Folat: 6 mikrogram
- Vitamin B2: 0,22 miligram
- Vitamin B3: 4,21 miligram
- Selenium: 35,4 mikrogram
- Vitamin B5: 0,52 miligram
- Vitamin B6: 0,391 miligram
- Kolin: 88,3 miligram
- Vitamin B12: 0,54 mikrogram
- Asam lemak jenuh: 7,72 gram
- Kolesterol: 94 miligram
Bahaya Konsumsi Daging Babi
Meski punya banyak kandungan nutrisi, konsumsi daging babi bisa berisiko jika kamu tidak mengolahnya dengan benar atau makan daging yang tidak segar.
Berikut ini beberapa bahaya konsumsi daging babi yang perlu kamu waspadai:
1. Infeksi Cacing Gelang
Daging babi yang kurang matang dapat mengandung parasit Trichinella spiralis, yang dapat menyebabkan infestasi cacing gelang pada manusia.
Gejala infestasi cacing gelang meliputi kram perut, diare, demam, nyeri otot, dan rasa tidak nyaman pada perut.
Infestasi cacing gelang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, misalnya jantung, otak, paru-paru, dan diafragma. Ketahui lebih lanjut di sini: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Terinfeksi Cacing Gelang
2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi lemak jenuh yang tinggi, yang ada dalam daging babi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL yang berbahaya dan berkontribusi pada risiko obesitas.
Oleh karena itu, membatasi konsumsi lemak jenuh dan memilih lemak tak jenuh adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung.
3. Daging Babi Meningkatkan Risiko Kanker Kandung Kemih
Daging babi yang kamu masak dengan suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa yang meningkatkan risiko kanker, seperti amina heterosiklik (HCA).
Memasak daging dengan cara yang lebih sehat dan menghindari pemaparan pada suhu tinggi dapat membantu mengurangi risiko ini.
4. Infeksi Bakteri Yersinia
Infeksi Yersinia adalah risiko lain yang terkait dengan konsumsi daging yang tidak matang atau tidak kamu masak dengan benar. Ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, diare, dan nyeri sendi.
Karena infeksi Yersinia dapat memiliki dampak jangka panjang, termasuk masalah sendi kronis dan komplikasi neurologis.
5. Infeksi Hepatitis E
Hepatitis E, penyakit yang dapat menyebabkan masalah hati serius, dapat menyebar melalui konsumsi daging ini yang tidak matang.
Wanita hamil dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah, berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat hepatitis E.
Oleh karena itu, memasak daging ini dengan benar adalah kunci untuk mencegah penularan virus ini.
6. Penyakit Liver
Konsumsi daging babi yang tidak kamu olah dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit liver atau gangguan hati.
Karena makan daging ini dapat meningkatkan asupan lemak jenuh dan kolesterol.
Hal ini berkontribusi pada oksidasi zat-zat tersebut di dalam tubuh, mengakibatkan peradangan dan pembentukan jaringan parut di hati.
Ketahui lebih lanjut mengenai penyakit liver di sini: Ketahui 4 Fakta Seputar Penyakit Liver
7. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang lapisan pelindung saraf dan saraf tulang belakang.
Kaitan daging babi dan penyakit ini kemungkinan berasal dari kandungan prion, yaitu protein yang dapat memicu gangguan dan kerusakan pada sistem saraf.
Batas Aman Konsumsi Daging Babi: Bagaimana Menentukannya?
Tidak ada batasan yang secara universal disepakati tentang jumlah daging babi yang aman dikonsumsi.
Namun, beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah, termasuk daging babi, hingga tidak lebih dari 70 gram per hari.
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
- Frekuensi Konsumsi: Mengurangi frekuensi konsumsi daging babi dapat membantu mengurangi risiko kesehatan. Mengganti daging babi dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau protein nabati beberapa kali seminggu dapat memberikan variasi nutrisi yang lebih sehat.
- Ukuran Porsi: Perhatikan ukuran porsi daging babi yang dikonsumsi. Porsi yang lebih kecil akan membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
- Cara Pengolahan: Cara daging babi diolah juga berpengaruh. Daging babi yang digoreng atau diproses (seperti bacon dan sosis) cenderung memiliki kandungan lemak dan garam yang lebih tinggi dibandingkan daging babi yang dipanggang atau direbus.
- Kondisi Kesehatan Individu: Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau kolesterol tinggi, mungkin perlu lebih membatasi konsumsi daging babi. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu menentukan batasan yang tepat.
Tips Aman Mengonsumsi Daging Babi
Berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi daging babi dengan aman:
- Pilih daging babi yang segar dan berkualitas. Perhatikan warna, tekstur, dan aroma daging sebelum membeli.
- Masak daging babi hingga matang sempurna. Pastikan suhu internal mencapai setidaknya 71°C (160°F) untuk membunuh parasit dan bakteri berbahaya.
- Hindari mengonsumsi daging babi mentah atau kurang matang. Daging babi mentah atau kurang matang dapat mengandung parasit dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
- Batasi konsumsi daging babi, terutama bagian yang berlemak. Konsumsi berlebihan daging babi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker.
- Olah daging babi dengan cara yang sehat. Hindari menggoreng atau memanggang daging babi dengan suhu tinggi. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menikmati daging babi dengan lebih aman dan mengurangi risiko masalah kesehatan.
Itulah pembahasan mengenai daging babi dan risiko masalah kesehatan yang dapat terjadi jika mengonsumsinya.
Berbagai penyakit tersebut tidak selalu terjadi, terutama jika kamu mengolah daging ini dengan tepat, dan memilih daging yang segar.
Jika kamu ingin memasak hidangan dengan bahan dasar daging ini untuk orang tua atau keluarga kamu, pastikan mengolahnya dengan tepat, ya.
Jika mengalami masalah kesehatan, hubungi dokter di aplikasi Halodoc saja!
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!



