7 Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Kandung Kemih

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Agustus 2019
7 Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Kandung Kemih7 Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Kandung Kemih

Halodoc, Jakarta - Kanker kandung kemih adalah organ berbentuk kantong yang berfungsi menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Ketika sel-sel yang ada dalam kandung kemih bermetasis, maka kondisinya mengacu kepada penyakit kanker. Kanker kandung kemih bisa terjadi di usia berapapun. Namun, lansia berpeluang lebih tinggi ketimbang yang lainnya.

Kanker kandung kemih dimulai pada sel urothelial yang melapisi bagian dalam kandung kemih. Munculnya sel kanker dapat dipicu berbagai faktor. 

Baca Juga: Sulit Buang Air Kecil, Segera Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Faktor Pemicu Kanker Kandung Kemih

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih meliputi:

  1. Merokok

Merokok dapat menimbulkan penumpukan bahan kimia di urin.  Ketika merokok, tubuh otomatis memproses bahan kimia dalam asap dan mengeluarkan sebagian dari bahan kimia yang masuk ke tubuh dalam urin. Bahan kimia berbahaya ini dapat merusak lapisan kandung kemih, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.

  1. Lansia

Risiko kanker kandung kemih meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker kandung kemih dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi jarang ditemukan pada orang berusia di bawah 40 tahun.

  1. Terpapar Bahan Kimia

Ginjal  memainkan peran penting dalam menyaring bahan kimia berbahaya dari aliran darah  dan memindahkannya ke kandung kemih. Karena itu, masuknya bahan kimia tertentu ke dalam ginja; dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Bahan kimia yang terkait dengan risiko kanker kandung kemih termasuk arsenik dan bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan pewarna, karet, kulit, tekstil dan produk cat.

  1. Menjalan Pengobatan Kanker

Pengobatan dengan obat anti-kanker cyclophosphamide meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Orang yang menerima perawatan radiasi di area panggul untuk mengobati penyakit kanker sebelumnya berisiko tinggi terkena kanker kandung kemih.

  1. Peradangan Kandung Kemih Kronis

Infeksi atau radang kemih kronis (sistitis) akibat penggunaan jangka panjang dari kateter urin, dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih jenis sel skuamosa. Karsinoma sel skuamosa juga sering dikaitkan dengan peradangan kandung kemih kronis yang disebabkan oleh infeksi parasit schistosomiasis.

Baca Juga: Perlu Tahu Pentingnya Melakukan Cek Urine

  1. Memiliki Riwayat Keluarga Kanker

Seseorang yang pernah mengidap kanker kandung kemih sebelumnya, berpeluang besar mendapatkannya lagi.  Selain itu, seseorang yang memiliki riwayat keluarga kanker kanker kandung kemih juga memiliki peningkatan risiko penyakit ini. Meski jarang terjadi, kanker kandung kemih dapat berjalan dalam silsilah keluarga.

  1. Riwayat Keluarga Sindrom Lynch

Seseorang yang punya riwayat keluarga kanker kolorektal nonpolyposis herediter, atau disebut juga sindrom Lynch, dapat meningkatkan risiko kanker dalam sistem kemih, usus besar, rahim, ovarium, dan organ lainnya.

Hubungi dokter Halodoc apabila ingin tahu seputar kanker kandung kemih lebih mendalam. Melalui Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Karena banyak faktor yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih, kamu perlu menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyakit ini di kemudian hari. 

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko Munculnya Gumpalan Darah di Urin

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai hentikan kebiasaan merokok dan hindari paparan asap rokok sebisa mungkin. Kamu juga perlu waspada terhadap bahan kimia yang mengandung karsinogenik. Jangan lupa perbanyak minum air putih untuk mengeluarkan racun-racun di tubuh.

Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Bladder Cancer: Overview, Risk Factors.
Healthline (Diakses pada 2019). Bladder Cancer. Prevention.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan