7 Jenis Batuk yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 September 2018
7 Jenis Batuk yang Perlu Diketahui7 Jenis Batuk yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Siapa sih yang tidak pernah batuk? Rasanya setiap orang tentu pernah, ya. Batuk merupakan suatu kondisi yang memang bisa terjadi pada siapa saja. Dilansir dari Health, Jonathan Parsons, MD., Direktur Klinik Batuk Ohio State University Wexner Medical Center, mengungkapkan bahwa batuk merupakan mekanisme perlindungan atau cara tubuh untuk membersihkan jalan napas. Seperti misalnya ketika ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan, kamu akan otomatis terbatuk, bukan?

Meski terkesan sepele, dalam beberapa kondisi, batuk bisa saja merupakan gejala dari suatu penyakit dan perlu ditangani dengan serius. Berikut 7 jenis batuk yang perlu diketahui, beserta gejalanya.

1. Post-nasal Drip

Batuk jenis ini disebabkan oleh lendir yang terakumulasi dan memenuhi area hidung dan tenggorokan. Sedikit informasi, pada kondisi normal, di dalam hidung dan tenggorokan, terdapat lendir yang berfungsi menjaga kelembapan. Namun, pada saat jumlah lendir yang diproduksi terlalu banyak, saluran tenggorokan pun menjadi tersumbat dan menyebabkan terjadinya batuk. Batuk yang disebabkan oleh kondisi inilah yang disebut sebagai post-nasal drip.

Meningkatnya produksi lendir biasanya dipicu oleh suhu dingin atau alergi terhadap sesuatu. Itulah mengapa biasanya batuk akan bertambah parah ketika malam hari. Gejala lain yang biasa menyertai batuk ini adalah rasa gatal pada mata dan bersin-bersin. Untuk mengatasinya, cobalah menghangatkan diri dengan mengenakan pakaian hangat dan minum minuman hangat.

2. Batuk karena Asam Lambung

Gangguan refluks asam lambung atau juga dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD), merupakan gangguan pada produksi asam di lambung. Pada kondisi normal, asam lambung hanya akan berada di lambung saja. Namun pada penderita GERD, asam lambung itu seringkali naik hingga ke tenggorokan. Naiknya asam lambung ke tenggorokan itu dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan, yang kemudian menyebabkan terjadinya batuk.

Bahkan, pada sebuah studi disebutkan bahwa 75 persen dari penderita GERD mengalami batuk kronis yang disertai gejala lain seperti suara serak dan mulas. Untuk batuk yang disebabkan oleh GERD ini, satu-satunya langkah penanganan yang dapat dilakukan adalah mengatasi GERD-nya terlebih dahulu.

3. Batuk Asma

Batuk jenis ini sebenarnya merupakan salah satu gejala yang sering timbul pada penderita asma, yang memang mengalami peradangan pada saluran pernapasan, sehingga membuatnya batuk ketika mengalami susah napas. Biasanya, batuk terjadi ketika malam hari atau saat merasa kelelahan.

Untuk mengatasi batuk ini, penderita asma sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat-obatan khusus yang dapat membuat saluran napas menjadi lega.

4. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

Salah satu jenis batuk yang tidak bisa dianggap sepele adalah batuk karena Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang menyerang paru-paru. Selain itu, penyakit ini juga diakibatkan oleh adanya penyumbatan saluran napas dan gangguan pada kantung-kantung udara di paru-paru.

Pengidap penyakit ini biasanya akan mengalami gejala batuk berdahak yang berkepanjangan, yang sering terjadi pada pagi hari. Gejala lain yang mungkin menyertai adalah sesak napas, mudah lelah, dan rasa sakit di bagian dada.

5. Batuk Akibat Obat

Selain menjadi gejala dari suatu penyakit, batuk juga bisa terjadi sebagai efek dari konsumsi beberapa jenis obat, seperti misalnya obat untuk tekanan darah tinggi. Beberapa jenis obat tekanan darah tinggi memang bisa menyebabkan terjadinya batuk kering, sesaat setelah mengonsumsi obat tersebut. Namun jika batuk yang terjadi cukup parah, kamu sebaiknya berdiskusi dengan dokter untuk memilih obat lain yang tepat.

6. Pneumonia

Pneumonia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Gejalanya adalah batuk kering yang dalam beberapa hari dapat berubah menjadi batuk berdahak dengan mengeluarkan lendir berwarna hijau, kuning, atau merah kebiruan. Penderita pneumonia juga biasanya mengalami demam dan sesak napas.

7. Batuk Rejan (Pertusis)

Batuk jenis ini juga disebabkan oleh infeksi virus dan cukup mudah menular. Gejala awal batuk rejan ini adalah batuk yang cenderung keras dengan tarikan napas awal yang panjang melalui mulut. Pada beberapa kondisi, batuk ini dapat juga disertai gejala lain seperti mata berair, demam, dan hidung meler. Batuk rejan ini dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, bahkan lebih dari 3 bulan.

Itulah 7 jenis batuk yang penting untuk diketahui. Kalau kamu pernah mengalami yang mana? Jika masih ada pertanyaan seputar batuk, jangan ragu untuk bertanya pada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc, ya. Download juga aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan dalam memesan obat secara online, kapan saja dan di mana saja.

Baca juga: