Halodoc, Jakarta - Apa kamu pernah melihat seseorang yang merasa khawatir, gemetaran, atau takut setengah mati ketika berada di sekeliling banyak orang? Atau mungkin kamu pernah mengalaminya? Bisa jadi kondisi tersebut menjadi tanda masalah psikis bernama gangguan kecemasan sosial. 

Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial membuat pengidapnya mengalami rasa takut atau khawatir ketika berinteraksi dengan orang lain. Rasa cemas atau takut ini sebenarnya wajar dan bisa dialami siapa saja. Namun, rasa khawatir yang dialami pengidap fobia sosial sungguh berbeda. 

Rasa gelisah, cemas, khawatir, atau takut muncul secara berlebihan dan menetap. Kesulitan untuk berinteraksi ini yang memengaruhi hubungan pengidap fobia sosial dengan orang lain. Lalu, kira-kira apa saja hal yang akan dialami oleh pengidap gangguan kecemasan sosial? 

Baca juga: Ketahui Perbedaan Antara Agoraphobia dan Fobia Sosial

Bukan Cuma Khawatir

Umumnya, fobia sosial ini sering terjadi pada usia remaja atau dewasa muda, pada mereka yang pernah merasa dipermalukan di depan umum. Nah, mereka yang mengalami kondisi ini mengalami beragam keluhan. Hal yang perlu dicatat, gejala gangguan kecemasan sosial bukan cuma seputar rasa khawatir saja. 

Seseorang yang mengalami fobia sosial ini juga takut akan perasaan diawasi, dihakimi, atau dipermalukan orang lain. Gejala gangguan kecemasan sosial ini biasanya muncul atau tampak pada situasi tertentu, misalnya: 

• Bersekolah atau bekerja.
• Menghadiri pesta atau acara pertemuan lainnya. 
• Berinteraksi dengan orang asing.
• Bertatapan mata dengan orang lain.
• Makan di hadapan orang lain.
• Ketika memasuki ruangan penuh orang.
• Berkencan.

Dilansir dari National Institute of Mental Health dan MedlinePlus, dalam beberapa kasus pengidapnya juga bisa mengalami beragam keluhan pada fisiknya. Nah, berikut hal-hal yang dapat terjadi pada fisik pengidap fobia sosial ketika serangan kecemasan ini muncul.

1. Tersipu, berkeringat, gemetar, detak jantung bertambah cepat, merasakan "pikiran kosong".
2. Mual.
3. Menunjukkan postur tubuh yang kaku, takut berkontak mata, atau berbicara dengan suara yang terlalu pelan.
4. Kesulitan berbicara.
5. Mengeluarkan banyak keringat.
6. Gemetaran.
7. Wajah memerah.
8. Otot-otot menjadi tegang.

Lantas, apa jadinya bila gangguan kecemasan sosial dibiarkan tanpa penanganan? 

Baca juga: Ketahui Perbedaan Fobia Sosial dengan Rasa Malu

Atasi Segera, Bisa Memicu Komplikasi Serius

Fobia sosial bukan sebuah gangguan mental yang bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, gangguan kecemasan sosial yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan berbagai masalah serius. Nah, berikut ini komplikasi gangguan kecemasan sosial yang bisa dialami oleh pengidapnya.

• Tingkat percaya diri yang rendah.
• Kesulitan bersikap tegas.
• Hipersensitif terhadap kritik.
• Sulit berinteraksi dengan orang lain.
• Mengisolasi diri.
• Menurunnya prestasi akademik atau pekerjaan.
• Penyalahgunaan zat, seperti terlalu banyak mengonsumsi alkohol
• Upaya bunuh diri atau bunuh diri.

Baca juga: Bullying Bisa Sebabkan Fobia Sosial pada Remaja

Tuh, tidak main-main bukan komplikasi dari gangguan kecemasan sosial? Oleh sebab itu gangguan psikis ini tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan. Nah, menurut ahli di National Health Service, sebaiknya kita perlu menemui dokter atau tenaga profesional lainnya bila mengalami gejala-gejala kecemasan sosial. Terlebih lagi, bila gejala ini sudah membuat kita kewalahan hingga menurunkan kualitas hidup. 

Nah, kamu bisa kok bertanya langsung pada psikolog atau dokter melalui aplikasi Halodoc, untuk mengetahui lebih jauh mengenai fobia sosial dan cara mengatasinya. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions: Social Anxiety Disorder (Social Phobia).

National Health Service - UK. Diakses pada 2020. Social Anxiety (Social Phobia).

National Institute of Health - National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Social Anxiety Disorder: More Than Just Shyness.

National Institute of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Social anxiety disorder