8 Kebiasaan Penyebab Gangguan Liver yang Perlu Diwaspadai
Penyebab liver beragam mulai dari diet tinggi gula dan sirup, konsumsi alkohol berlebih, hingga infeksi virus hepatitis.

Daftar Isi:
- Apa Itu Penyakit Liver?
- 8 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Liver
- Gejala Penyakit Liver yang Perlu Diwaspadai
- Diagnosis Penyakit Liver
- Pencegahan Penyakit Liver
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Hati atau liver memiliki peran vital dalam tubuh, mulai dari menyaring racun, mengatur metabolisme, hingga membantu proses pencernaan. Jika fungsi hati terganggu, dampaknya bisa serius dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Sayangnya, banyak orang baru menyadari pentingnya menjaga kesehatan liver ketika sudah muncul gejala atau komplikasi.
Tanpa disadari, beberapa kebiasaan sehari-hari justru bisa memperberat kerja liver dan merusaknya secara perlahan.
Dari pola makan tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, hingga gaya hidup kurang aktif, semua bisa meningkatkan risiko penyakit liver.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan menghindari kebiasaan tersebut sejak dini agar kesehatan hati tetap terjaga.
Apa Itu Penyakit Liver?
Penyakit liver adalah istilah umum yang mencakup berbagai gangguan yang memengaruhi organ hati.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, genetika, penggunaan alkohol berlebihan, obesitas, dan paparan zat beracun.
Kerusakan hati akibat penyakit liver dapat menyebabkan jaringan parut (sirosis), gagal hati, dan bahkan kanker hati.
Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
8 Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Liver
Berikut adalah delapan kebiasaan yang dapat menyebabkan penyakit liver:
1. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebihan adalah salah satu penyebab utama penyakit liver, seperti sirosis dan perlemakan hati alkoholik. Alkohol dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi alkohol berlebihan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan menjadi faktor risiko utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit liver.
Batas aman konsumsi alkohol berbeda-beda untuk setiap individu, tetapi secara umum, wanita disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu gelas alkohol per hari, sedangkan pria tidak lebih dari dua gelas.
2. Diet Tinggi Gula dan Sirup Jagung Tinggi Fruktosa
Konsumsi gula berlebihan, terutama dari minuman manis dan makanan olahan, dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang dikenal sebagai penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Sirup jagung tinggi fruktosa juga memiliki efek serupa.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Hepatology menunjukkan bahwa asupan fruktosa yang tinggi dapat meningkatkan risiko NAFLD pada individu yang rentan.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan dan sirup jagung tinggi fruktosa.
3. Obesitas dan Kelebihan Berat Badan
Obesitas adalah faktor risiko utama untuk NAFLD. Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada hati.
Menurut WHO, obesitas telah menjadi epidemi global, dan peningkatan prevalensi obesitas berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kasus NAFLD di seluruh dunia.
Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah penyakit liver.
4. Penggunaan Obat-obatan yang Tidak Terkontrol
Beberapa jenis obat-obatan, seperti parasetamol (jika dikonsumsi dalam dosis tinggi) dan beberapa obat herbal, dapat merusak hati jika digunakan dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan dokter.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan apa pun, termasuk obat herbal dan suplemen.
Penggunaan obat-obatan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius dan bahkan gagal hati.
5. Infeksi Virus Hepatitis B dan C
Hepatitis B dan C adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan peradangan kronis pada hati, meningkatkan risiko sirosis dan kanker hati.
Vaksinasi hepatitis B tersedia dan sangat efektif dalam mencegah infeksi. Selain itu, pemeriksaan rutin dan vaksinasi adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi virus ini dan melindungi kesehatan liver.
6. Terlalu Banyak Konsumsi Suplemen Tertentu
Meskipun suplemen tertentu seperti vitamin dan mineral penting untuk kesehatan, konsumsi berlebihan dapat berbahaya bagi hati. Beberapa suplemen herbal juga dapat menyebabkan kerusakan hati.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen apa pun. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan menghindari penggunaan suplemen yang tidak jelas keamanannya.
7. Kebersihan yang Buruk dan Penggunaan Jarum Suntik Bergantian
Kebersihan yang buruk, terutama dalam praktik medis dan penggunaan narkoba, dapat meningkatkan risiko infeksi hepatitis B dan C.
Penggunaan jarum suntik bergantian adalah faktor risiko utama penyebaran virus hepatitis.
Praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari penggunaan jarum suntik bergantian, sangat penting untuk mencegah infeksi virus hepatitis dan melindungi kesehatan liver.
8. Kurang Konsumsi Air Putih
Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat mempengaruhi fungsi hati. Air membantu hati untuk memproses dan mengeluarkan racun dari tubuh.
Pastikan untuk minum air putih yang cukup setiap hari, setidaknya 8 gelas, untuk menjaga fungsi hati yang optimal.
Air membantu menjaga hidrasi tubuh dan mendukung proses detoksifikasi alami yang dilakukan oleh hati.
Gejala Penyakit Liver yang Perlu Diwaspadai
Gejala penyakit liver seringkali tidak spesifik dan mungkin tidak muncul sampai kerusakan hati sudah parah. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Kelelahan kronis.
- Nyeri perut bagian atas.
- Mual dan muntah.
- Hilang nafsu makan.
- Urine berwarna gelap.
- Feses berwarna pucat.
- Kulit dan mata menguning (jaundice).
- Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
Kamu bisa simak selengkapnya, Ini Langkah Pengobatan Penyakit Liver yang Bisa Dilakukan.
Diagnosis Penyakit Liver
Diagnosis penyakit liver melibatkan berbagai pemeriksaan, termasuk:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa kondisi fisik dan mencari tanda-tanda penyakit liver.
- Tes darah: Tes darah dapat membantu mendeteksi kelainan fungsi hati dan mengidentifikasi jenis penyakit liver.
- Pencitraan: USG, CT scan, atau MRI dapat digunakan untuk melihat kondisi hati dan mendeteksi adanya kerusakan atau kelainan.
- Biopsi hati: Sampel jaringan hati diambil untuk diperiksa di laboratorium. Biopsi hati dapat membantu menentukan penyebab dan tingkat keparahan penyakit liver.
Pencegahan Penyakit Liver
Pencegahan penyakit liver melibatkan perubahan gaya hidup dan tindakan pencegahan tertentu, antara lain:
- Batasi konsumsi alkohol.
- Jaga berat badan yang sehat.
- Konsumsi makanan sehat dan seimbang.
- Hindari penggunaan obat-obatan yang tidak terkontrol.
- Vaksinasi hepatitis B.
- Praktikkan kebersihan yang baik.
- Minum air putih yang cukup.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Penasaran, benarkah Temulawak sebagai Obat Alami Atasi Penyakit Liver? Simak informasinya di Halodoc.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala penyakit liver atau memiliki faktor risiko penyakit liver.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan peluang pemulihan.
Pemeriksaan kesehatan rutin juga penting untuk mendeteksi penyakit liver pada tahap awal dan mencegah kerusakan hati yang lebih lanjut.
Kesimpulan
Menjaga kesehatan liver sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak hati dan menerapkan gaya hidup sehat, kamu dapat melindungi organ vital ini dan mencegah penyakit liver.
Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan liver, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


