Abrasi Gigi: Kenali Penyebab, Gejala, Cara Atasi
Abrasi gigi adalah kondisi ausnya permukaan gigi akibat gesekan mekanis, seperti menyikat gigi terlalu keras atau kebiasaan menggigit benda keras.

Daftar Isi:
- Gejala Abrasi Gigi yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Utama Abrasi Gigi dan Faktor Risikonya
- Diagnosis Abrasi Gigi: Kapan Harus ke Dokter Gigi?
- Cara Mengatasi Abrasi Gigi: Perawatan yang Tersedia
- Mencegah Abrasi Gigi: Tips Efektif untuk Kesehatan Mulut
- Komplikasi Abrasi Gigi: Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Gigi
- Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis di Halodoc?
Abrasi gigi adalah kondisi hilangnya struktur gigi, seperti email dan dentin, akibat kontak mekanis berulang dengan benda asing.
Proses ini berbeda dari erosi gigi, yang disebabkan oleh asam, atau atrisi, yang disebabkan oleh kontak gigi dengan gigi. Abrasi sering terjadi akibat kebiasaan menyikat gigi yang terlalu keras atau penggunaan sikat gigi yang kasar.
Abrasi gigi dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang karena menyebabkan sensitivitas gigi dan masalah estetika. Oleh karena itu, kamu perlu tahu selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi abrasi gigi berikut ini!
Gejala Abrasi Gigi yang Perlu Diwaspadai
Gejala abrasi gigi bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi kerusakan. Beberapa gejala umum meliputi:
- Sensitivitas terhadap suhu panas atau dingin.
- Permukaan gigi terlihat mengkilap dan rata.
- Terbentuknya lekukan berbentuk V pada gigi, dekat garis gusi.
- Perubahan warna gigi.
- Nyeri saat mengunyah atau menyikat gigi.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kamu bisa cari tahu juga, Ini 6 Jenis Penyakit Gigi dan Mulut yang Sering Terjadi.
Penyebab Utama Abrasi Gigi dan Faktor Risikonya
Beberapa faktor dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko abrasi gigi, di antaranya:
- Menyikat gigi terlalu keras atau dengan teknik yang salah.
- Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras.
- Kebiasaan menggigit benda keras seperti es batu atau kuku.
- Penggunaan tusuk gigi yang berlebihan.
- Pekerjaan tertentu yang melibatkan paparan partikel abrasif, seperti pekerja industri tekstil.
- Pasta gigi dengan kandungan abrasif yang tinggi dapat mempercepat proses abrasi.
Diagnosis Abrasi Gigi: Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Diagnosis abrasi gigi biasanya dilakukan oleh dokter gigi melalui pemeriksaan visual dan evaluasi riwayat kesehatan gigi.
Dokter gigi akan memeriksa tanda-tanda abrasi, seperti lekukan pada gigi dan sensitivitas. Dalam beberapa kasus, rontgen gigi mungkin diperlukan untuk mengevaluasi kerusakan lebih lanjut.
Segera kunjungi dokter gigi jika:
- Merasa ngilu terus menerus pada gigi.
- Melihat perubahan bentuk atau warna pada gigi.
- Mengalami sensitivitas yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kamu alami gigi ngilu? Ini 5 Rekomendasi Obat Sakit Gigi Ngilu yang Ampuh.
Cara Mengatasi Abrasi Gigi: Perawatan yang Tersedia
Perawatan abrasi gigi bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kerusakan. Abrasi gigi cara mengatasinya bisa dengan beberapa step berikut:
- Modifikasi perilaku: Mengubah kebiasaan menyikat gigi menjadi lebih lembut dan menggunakan sikat gigi dengan bulu halus.
- Aplikasi fluoride: Fluoride dapat membantu memperkuat email gigi dan mengurangi sensitivitas.
- Penambalan gigi: Jika abrasi menyebabkan kerusakan yang signifikan, penambalan dengan bahan komposit atau glass ionomer dapat mengembalikan bentuk dan fungsi gigi.
- Penggunaan night guard: Jika abrasi disebabkan oleh bruxism (gertakan gigi), penggunaan night guard saat tidur dapat melindungi gigi dari tekanan berlebih (sesuai dengan rekomendasi Klikdokter.com).
Mencegah Abrasi Gigi: Tips Efektif untuk Kesehatan Mulut
Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari abrasi gigi. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:
- Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut.
- Sikat gigi dengan gerakan melingkar yang lembut, bukan horizontal dengan tekanan berlebih.
- Pilih pasta gigi dengan kandungan abrasif rendah.
- Hindari menggigit benda keras.
- Jika memiliki bruxism, gunakan night guard saat tidur.
- Konsultasikan dengan dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi.
Komplikasi Abrasi Gigi: Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Gigi
Jika tidak ditangani, abrasi gigi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
- Peningkatan sensitivitas gigi yang signifikan.
- Kerusakan saraf gigi, yang dapat menyebabkan nyeri kronis.
- Peningkatan risiko karies (gigi berlubang) karena hilangnya lapisan pelindung email.
- Perubahan estetika gigi yang memengaruhi kepercayaan diri.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan menangani abrasi gigi sedini mungkin.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis di Halodoc?
Jika mengalami gejala abrasi gigi atau memiliki pertanyaan tentang kesehatan gigi dan mulut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi melalui Halodoc.
Dokter gigi dapat memberikan diagnosis yang tepat, merekomendasikan perawatan yang sesuai, dan memberikan tips pencegahan yang efektif. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Konsultasi dengan dokter gigi kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


