Abses pada Kucing: Ini Penyebab, Jenis, dan Penanganannya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   13 Januari 2025

"Abses pada kucing merupakan kondisi di mana terbentuk kantong berisi nanah akibat infeksi bakteri pada tubuh kucing."

Abses pada Kucing: Ini Penyebab, Jenis, dan PenanganannyaAbses pada Kucing: Ini Penyebab, Jenis, dan Penanganannya

DAFTAR ISI


Abses pada kucing adalah kondisi di mana terbentuk kantong berisi nanah akibat infeksi bakteri. 

Abses adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, baik pada manusia maupun hewan.

Pada kucing, abses umumnya dipicu oleh luka gigitan, cakaran, atau tusukan yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam kulit. 

Beberapa jenis bakteri yang sering menjadi penyebab meliputi Escherichia coli, Pseudomonas, Mycoplasma, dan Streptococcus.

Infeksi ini biasanya mulai membentuk abses dalam 2–4 hari setelah bakteri menyerang tubuh kucing.

Jika tidak segera diobati, abses bisa menyebar ke jaringan lain di tubuh kucing, yang berisiko menyebabkan infeksi berat atau bahkan kematian.

Penyebab Abses pada Kucing

Abses pada kucing biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh melalui luka terbuka. 

Kondisi ini sering kali dimulai dari cedera kecil yang mungkin tidak langsung terlihat oleh pemilik, seperti gigitan, cakaran, atau tusukan benda tajam. 

Setelah bakteri masuk ke dalam luka, tubuh kucing merespons dengan menghasilkan nanah, yaitu cairan yang terdiri dari sel darah putih, bakteri, dan jaringan yang mati. 

Nanah ini kemudian terkumpul di bawah kulit dan membentuk abses.

Berikut adalah beberapa penyebab umum abses pada kucing:

1. Luka Gigitan atau Cakaran

Kucing yang sering berinteraksi dengan kucing lain, terutama kucing liar atau yang tidak dikebiri, lebih rentan mengalami perkelahian. 

Gigitan atau cakaran dari perkelahian ini dapat meninggalkan luka kecil yang menjadi pintu masuk bakteri.

Luka ini sering kali tidak terlihat oleh pemilik karena tertutup oleh bulu, sehingga infeksi bisa berkembang tanpa disadari.

2. Luka Tusukan

Kucing yang suka bermain di luar rumah berisiko terluka oleh benda tajam, seperti duri, pecahan kaca, atau kawat. 

Luka tusukan kecil dapat menjadi tempat masuk bakteri seperti Escherichia coli, Pseudomonas, Mycoplasma, dan Streptococcus, yang merupakan penyebab umum abses.

3. Paparan Kotoran atau Lingkungan yang Tidak Bersih

Kucing yang bermain di tempat kotor, seperti tanah atau debu, memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri. 

Luka kecil yang terpapar kotoran dapat mempercepat perkembangan abses.

4. Infeksi Gigi atau Mulut

Abses juga dapat terbentuk di sekitar gigi atau mulut akibat penumpukan bakteri pada plak gigi.

Infeksi ini dapat meluas ke gusi dan jaringan lain di sekitar mulut, menyebabkan abses gigi yang menyakitkan.

5. Infeksi Jamur atau Parasit

Meskipun jarang, infeksi jamur atau parasit tertentu juga bisa menyebabkan abses pada kucing. 

Infeksi jenis ini biasanya terjadi di kulit, tetapi dalam kasus tertentu, bisa menyebar ke jaringan yang lebih dalam.

6. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Kucing dengan sistem imun yang lemah, misalnya akibat penyakit kronis atau kurang gizi, lebih rentan terhadap infeksi yang dapat memicu abses. 

Kucing muda, tua, atau yang tidak mendapatkan vaksinasi secara rutin juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi.

Selain itu, luka kecil yang tidak segera dirawat dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri. 

Kucing yang tidak mendapatkan perawatan luka dengan benar, seperti pembersihan atau disinfeksi, berisiko tinggi mengalami infeksi yang akhirnya menyebabkan abses.

Apa Kata Riset?

Studi yang dimuat dalam jurnal Veterinary Record Cats Reports, telah menyoroti kasus seekor kucing dengan abses akibat infeksi Mycoplasma felis, yang menyebabkan pembengkakan jaringan lunak, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening, 

Hasil ini menyoroti bahwa abses pada kucing dapat melibatkan patogen yang sulit dideteksi, seperti Mycoplasma felis, sehingga diperlukan metode diagnostik spesifik untuk memastikan penyebabnya. 

Selain itu, abses sering kali terkait dengan luka gigitan atau trauma, sehingga diperlukan pencegahan yang efektif.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kucing tetap di dalam rumah untuk mengurangi risiko perkelahian dengan hewan lain, membersihkan luka secara menyeluruh jika terjadi cedera, dan memeriksakan kucing ke dokter hewan jika ada pembengkakan, demam, atau tanda infeksi lainnya. 

Jenis-Jenis Abses pada Kucing

Abses pada kucing dapat muncul di berbagai bagian tubuh, dan setiap jenisnya memiliki penyebab serta karakteristik yang berbeda, di antaranya:

Abses Kulit

Abses jenis ini biasanya terjadi akibat infeksi pada kulit, sering kali karena gigitan, cakaran, atau luka yang terkontaminasi kotoran. 

Kondisi ini lebih sering ditemukan pada kucing liar atau kucing yang sering berkeliaran di luar rumah. 

Selain bakteri, infeksi jamur juga bisa menjadi pemicu abses pada kulit kucing.

Abses Gigi

Abses ini muncul di sekitar gigi yang terinfeksi, biasanya akibat penumpukan bakteri. 

Kondisi ini bisa menyebar ke gusi atau rahang, menyebabkan gejala seperti mulut bau, sulit makan, dan air liur yang bercampur nanah atau darah.

Abses Organ Dalam

Meskipun jarang, abses juga bisa terbentuk di organ dalam kucing seperti paru-paru, hati, atau otak. 

Abses ini sulit terdeteksi dan sangat berbahaya, sering kali muncul akibat infeksi berat yang tidak segera ditangani.

Penanganan Abses pada Kucing

Penanganan abses pada kucing memerlukan tindakan dari dokter hewan. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan meliputi:

Mengeluarkan Nanah

Dokter hewan akan mengeluarkan nanah menggunakan jarum suntik atau dengan melakukan pembedahan kecil. 

Untuk abses gigi, dokter mungkin membersihkan gigi secara menyeluruh atau mencabut gigi yang terkena jika kondisinya sudah parah.

Pemberian Obat Antibiotik

Antibiotik biasanya diberikan untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. 

Obat ini bisa diberikan secara oral atau melalui suntikan, tergantung tingkat keparahan kondisi.

Perawatan di Rumah

Setelah tindakan medis, dokter biasanya akan menganjurkan penggunaan pelindung leher agar kucing tidak menjilat atau menggaruk lukanya. 

Pemilik juga disarankan untuk membersihkan luka dengan larutan antiseptik atau cairan saline dua kali sehari, serta memastikan area luka tetap kering.

Pencegahan Abses pada Kucing

Untuk mencegah abses, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengebiri kucing agar mereka menjadi lebih tenang dan mengurangi risiko bertengkar dengan kucing lain. 

Selain itu, pastikan kucingmu mendapatkan perawatan luka yang baik jika mengalami cedera.

Jika mendapati benjolan yang mencurigakan pada tubuh kucingmu, segera konsultasikan pada dokter hewan untuk mencegah infeksi berkembang menjadi lebih serius. 

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah dan cepat, tanpa perlu keluar rumah.

Apabila dokter sedang offline, kamu tidak perlu khawatir. Sebab, kamu bisa memesan jadwal lain melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Animal Trust UK. Diakses pada 2025.  Abscesses in Cats.
Grota, J. Diakses pada 2025. Cat Abscesses.
Weir, M & Downing, R. Diakses pada 2025. Abscess in Cats.
Travail, V & Peak, K. Diakses pada 2025. Mycoplasma felis abscess infection and lymphadenomegaly in a cat.