Adakah Manfaat Bekicot untuk Asma? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Januari 2023

“Faktanya, belum ada penelitian ilmia yang secara spesifik meneliti tentang manfaat bekicot untuk asma. Penelitian yang ada baru sebatas manfaat bekicot untuk paru-paru.”

Adakah Manfaat Bekicot untuk Asma? Ini FaktanyaAdakah Manfaat Bekicot untuk Asma? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan orang masih menganggap bekicot sebagai hama. Namun di beberapa negara, seperti Prancis, Jerman, dan Portugal, bekicot justru dianggap sebagai makanan lezat. Di negara tersebut, bekicot diolah menjadi escargot.

Meski sebagian orang yang tidak memiliki selera mengonsumsinya, tapi bekicot memiliki kandungan protein yang tinggi yang patut dipertimbangkan. Selain itu, bekicot juga menghasilkan lendir yang bermanfaat untuk kulit karena memiliki sifat melembabkan kulit dan merangsang produksi kolagen. 

Selain itu, ada juga rumor yang mengatakan bahwa bekicot bermanfaat untuk mengatasi asma. Lantas, bagaimana fakta sebenarnya tentang manfaat bekicot untuk asma?

Faktanya, Manfaat Bekicot Tidak Spesifik untuk Asma

Sebuah penelitian yang terbit dalam British Journal of Biomedical Science (2019) menguji manfaat lendir bekicot untuk paru-paru. Namun pada penelitian tersebut tidak dibahas tentang manfaat spesifik untuk asma. 

Penelitian tersebut dipimpin oleh Sarah Pitt, Ph.D., yang merupakan dosen di School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton. Mereka melakukan penelitian untuk mengatasi efek antimikroba pada lendir bekicot untuk paru-paru. 

Pada lendir bekicot, ditemukan adanya protein yang memiliki efek antimikroba. Bahkan diklaim dapat membantu pengobatan infeksi paru-paru akibat bakteri Pseudomonas aeruginosa pada pengidap fibrosis kistik. 

Adapun, fibrosis kistik merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan dan memicu produksi lendir berlebih, tebal, dan lengket di paru-paru. Bakteri Pseudomonas aeruginosa juga memicu infeksi paru-paru pada pengidap fibrosis kistik mengalami resistensi terhadap antibiotik. Sehingga penelitian ini ditujukan untuk menemukan obat baru untuk menangani kondisi tersebut.

Para peneliti mengekstrak lendir bekicot yang hidup di alam liar untuk melakukan penelitian. Kemudian dilakukan proses pemurnian pada lendir untuk memisahkan jenis-jenis protein di dalamnya. 

Setelah itu, peneliti menganalisis aktivitas antimikroba pada bakteri Pseudomonas aeruginosa yang berbeda, baik di laboratorium maupun sampel bakteri dari pengidap fibrosis kistik. 

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan adanya empat jenis protein dalam lendir bekicot. Lendir tersebut dapat membantu menghambat pertumbuhan semua jenis bakteri Pseudomonas aeruginosa. Salah satunya protein 37,4 kDa atau Aspernin, yang mampu menyerang bakteri penyebab infeksi paru-paru. Kabar baiknya lagi, protein tersebut berpotensi sebagai pengobatan baru di masa depan.

Potensi Manfaat Kesehatan Lainnya dari Bekicot

Mengutip WebMD, pada abad pertengahan, bekicot dianggap dapat menyembuhkan penyakit, mulai dari batuk biasa hingga tuberkulosis. Berikut ini beberapa manfaat potensial dari mengonsumsi bekicot:

  1. Mengatasi anemia

Mengonsumsi bekicot dapat membantu meredakan beberapa gejala anemia dengan mengobati penyebab dasarnya. Bekicot merupakan sumber zat besi yang baik. Satu porsi bekicot mengandung 22 persen asupan zat besi harian yang direkomendasikan. 

  1. Meningkatkan kesehatan jantung

Faktanya, siput termasuk sumber asam lemak omega-3 yang baik, sama halnya dengan ikan. Sementara itu, omega-3 sudah terbukti dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung. Asam lemak tersebut juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi pembekuan darah, dan menjaga detak jantung tetap stabil. 

Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa belum ada penelitian spesifik mengenai manfaat bekicot untuk asma. Diperlukan lebih banyak penelitian mengenai manfaat tersebut. 

Jika memiliki penyakit asma, sebaiknya tanyakan pada dokter tentang penanganannya. Kamu juga bisa mencari rumah sakit pilihan di aplikasi Halodoc untuk membuat janji medis. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
British Journal of Biomedical Science. Diakses pada 2023. Identification and characterisation of anti – Pseudomonas aeruginosa proteins in mucus of the brown garden snail, Cornu aspersum
WebMD. Diakses pada 2023. Snails: Are There Health Benefits?
Medical News Today. Diakses pada 2023. Can snail slime help with arthritis pain?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan