Advertisement

Adhesi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   21 Agustus 2025

Adhesi adalah kondisi medis ketika jaringan atau organ dalam tubuh saling menempel.

Adhesi: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaAdhesi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI


Pernahkah kamu mendengar istilah adhesi? Walaupun jarang dibicarakan, adhesi adalah fenomena medis yang bisa berdampak besar pada kesehatan, terutama setelah operasi atau peradangan.

Adhesi terjadi ketika jaringan atau organ dalam tubuh saling menempel, sehingga mengganggu fungsi normalnya.

Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri, gangguan pencernaan, bahkan masalah kesuburan. Itulah sebabnya, memahami adhesi penting agar kamu bisa lebih waspada dan tahu langkah penanganannya.

Apa Itu Adhesi?

Secara sederhana, adhesi adalah kondisi medis ketika jaringan atau organ internal saling menempel akibat terbentuknya jaringan parut. Adhesi biasanya muncul setelah operasi, peradangan, atau cedera di dalam tubuh.

Aadhesi sering terjadi di rongga perut, usus, atau panggul. Misalnya, usus bisa menempel pada dinding perut atau organ reproduksi wanita, sehingga memengaruhi fungsinya.

Adhesi berbeda dengan jaringan parut biasa karena ia terbentuk di dalam tubuh dan sering kali tidak terlihat dari luar.

Ciri umum adhesi:

  • Menyebabkan rasa nyeri kronis.
  • Bisa memicu gangguan pergerakan usus.
  • Pada wanita, dapat mengganggu kesuburan jika terjadi di area panggul.

Apa Saja Dampak Adhesi pada Tubuh?

Kamu perlu tahu bahwa adhesi tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, adhesi bisa memengaruhi kesehatan dengan cukup serius.

Berikut beberapa dampak adhesi yang perlu kamu waspadai:

  1. Nyeri Perut atau Panggul Kronis. Adhesi sering menimbulkan nyeri jangka panjang yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Pahami lebih dalam tentang Sakit Perut – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
  2. Sumbatan Usus (Bowel Obstruction). Ini salah satu komplikasi paling berbahaya. Adhesi bisa membuat usus tersumbat, memicu muntah, kembung, dan sakit perut hebat.
  3. Gangguan Kesuburan pada Wanita. Adhesi yang terbentuk di sekitar rahim, tuba falopi, atau ovarium bisa membuat sulit hamil.
  4. Gangguan Organ Lain. Adhesi juga bisa menghambat fungsi organ tertentu, tergantung lokasi terbentuknya jaringan menempel tersebut.

Dengan kata lain, adhesi adalah kondisi yang tidak boleh diremehkan karena bisa berdampak pada kualitas hidupmu.

Bagaimana Adhesi Terbentuk?

Adhesi terbentuk karena adanya proses penyembuhan abnormal di dalam tubuh. Normalnya, tubuh membentuk jaringan parut untuk memperbaiki luka.

Namun, pada adhesi, jaringan parut ini tumbuh berlebihan dan membuat organ yang seharusnya terpisah menjadi saling menempel.

Beberapa faktor pemicu adhesi adalah:

  • Operasi perut atau panggul. Hampir 90 persen orang yang menjalani operasi perut berisiko mengalami adhesi.
  • Infeksi atau peradangan. Radang usus buntu, penyakit radang panggul, atau endometriosis bisa memicu adhesi. Pahami lebih dalam terkait Penyakit Infeksi – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pencegahannya berikut ini agar kamu tetap waspada.
  • Cedera internal. Trauma akibat kecelakaan juga bisa menyebabkan jaringan menempel.
  • Proses penyembuhan abnormal. Tubuh memproduksi kolagen berlebih sehingga adhesi terbentuk.

Dengan memahami cara adhesi terbentuk, kamu bisa lebih sadar kapan perlu waspada, terutama setelah menjalani operasi besar.

Tips Mencegah dan Mengatasi Adhesi

Mencegah adhesi sepenuhnya memang sulit, apalagi jika kamu harus menjalani operasi. Namun, ada beberapa cara yang bisa membantu menurunkan risikonya.

Tips pencegahan adhesi:

  • Diskusikan dengan dokter sebelum operasi. Tanyakan teknik operasi minimal invasif (laparoskopi) yang lebih kecil risikonya dibanding operasi terbuka.
  • Hindari infeksi. Jaga kebersihan dan ikuti anjuran perawatan pasca operasi.
  • Kontrol penyakit peradangan. Jika kamu punya kondisi seperti endometriosis atau penyakit radang usus, pastikan rutin memeriksakan diri.

Cara mengatasi adhesi:

  • Terapi obat. Beberapa obat diberikan untuk mengurangi nyeri akibat adhesi.
  • Fisioterapi. Teknik tertentu bisa membantu meredakan nyeri dan meningkatkan fungsi gerak.
  • Operasi adhesiolisis. Prosedur ini dilakukan untuk memisahkan jaringan yang saling menempel, terutama jika adhesi sudah menimbulkan komplikasi serius.

Namun, perlu kamu ingat bahwa operasi untuk mengatasi adhesi juga bisa menimbulkan adhesi baru. Karena itu, dokter biasanya hanya menyarankan tindakan ini jika benar-benar diperlukan.

Kesimpulan

Singkatnya, adhesi adalah kondisi medis ketika jaringan atau organ dalam tubuh saling menempel akibat jaringan parut.

Meski sering tidak menimbulkan gejala, adhesi bisa berbahaya karena berisiko memicu nyeri kronis, sumbatan usus, hingga gangguan kesuburan.

Mengetahui penyebab dan cara mencegahnya akan membantu kamu lebih waspada. Jika kamu pernah menjalani operasi atau mengalami nyeri perut yang tidak kunjung hilang, sebaiknya hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Adhesions, General and After Surgery.
Better Health Channel. Diakses pada 2025. Adhesions.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Abdominal Adhesions: Symptoms, Causes, Treatment.