Alasan Plastik Sekali Pakai Tidak Baik Bagi Lingkungan
Halodoc, Jakarta - Dampak plastik sekali pakai terhadap kesehatan bumi dan lingkungan semakin besar, jika tingkat pemakaiannya tidak dikurangi sekarang juga. Parahnya, saat ini tingkat penggunaan plastik sekali pakai cenderung meningkat. Padahal, jika saat ini plastik sekali pakai diproduksi, ia bisa berada di bumi hingga ratusan tahun lamanya. Sampah plastik menjadi ancaman besar bagi dunia, karena dapat meningkatkan suhu bumi. Ketahu apa saja dampak plastik sekali pakai bagi lingkungan di bawah ini!
Baca juga: 5 Cara Sederhana Mengajari Anak Menjaga Lingkungan
Dampak Plastik Sekali Pakai Bagi Kesehatan Lingkungan
Jika kamu sering melihat plastik mengganggu ekosistem kehidupan hewan-hewan laut, dampaknya tidak sampai di situ saja. Sampah plastik bisa menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup di bumi, karena memiliki sifat yang sulit terurai. Plastik memberikan dampak tidak baik, mulai dari proses ekstrasi minyak bumi sebagai bahan baku, hingga setelah tidak digunakan.
Sampah plastik yang berada di sungai, pantai, atau tempat lain di daratan mampu melepaskan gas rumah kaca dalam jumlah yang tidak sedikit. Sebagai satu-satunya solusi yang efektif, seluruh manusia harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sekarang juga. Bukan hanya plastik saja, hal yang sama berlaku pada styrofoam. Styrofoam bahkan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk bisa terurai.
Pada tahun 2010, ada sekitar 275 juta ton sampah plastik yang tersebar di seluruh dunia. Sekitar 4,7–12,7 juta ton sampah plastik yang berada di lautan. Bisa dibayangkan bukan ada berapa banyak sampah plastik yang berserakan pada tahun 2020? Dari data tahun 2010 silam, hasilnya mengungkapkan jika setiap satu menit, ada sekitar satu truk sampah plastik yang dibuang ke lautan.
Masih di tahun yang sama, Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, setelah China. Negara kita tercinta menghasilkan sampah plastik sebesar 3,22 ton. 0,48–1,29 juta ton di antaranya telah mencemari lautan. Hingga kini, permintaan pasar terkait produksi plastik yang dipakai oleh industri makanan dan minuman berada di angka 60 persen. Berikut ini sejumlah alasan mengapa plastik sekali pakai sangat membahayakan lingkungan:
Baca juga: Pentingnya Mengajari Anak untuk Menjaga Lingkungan
- Berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahan kimia yang keluar dari plastik masuk ke dalam tubuh dan ditemukan dalam jaringan dan darah. Jika terus menerus terpapar, risiko cacat lahir, kanker, gangguan endokrin, serta gangguan kesehatan serius lainnya bisa saja terjadi.
- Mengancam kelestarian satwa liar. Sedihnya, saat ini sampah plastik telah menyatu dengan ekosistem satwa liar. Tidak jarang plastik menjadi bahan konsumsi bagi mereka. Plastik mampu mengancam reproduksi, hingga menjadi penyebab kematian satwa liar.
- Plastik tidak bisa hilang dan mampu merusak air tanah bumi. Seperti pada penjelasan sebelumnya, plastik tidak dapat terurai dan hanya bisa menjadi potongan-potongan kecil. Bahan ini bahkan dapat bertahan hingga 2.000 tahun atau lebih. Jika memilih untuk mengubur sampah plastik, maka sampah akan mengeluarkan bahan kimia berbahaya yang dapat meresap hingga ke air tanah.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Lingkungan untuk Kesehatan
Pada akhirnya, manusialah yang harus bertanggung jawab atas sejumlah dampak plastik sekali pakai tersebut. Bukan hanya bagi lingkungan saja, sektor pariwisata, rekreasi, bisnis, serta kesehatan manusia dan hewan bisa merasakan dampaknya. Untuk lebih jelasnya mengenai dampak plastik sekali pakai bagi kesehatan tubuh manusia, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.