Amankah Bersihkan Tangan Anak Pakai Hand Sanitizer?

Halodoc, Jakarta - Hingga kini, Indonesia masih berjibaku untuk melawan virus corona yang semakin menelan banyak korban jiwa. Pemerintah pun semakin ketat dalam menyuarakan protokol kesehatan, bahkan memberikan sanksi tegas pada masyarakat yang tidak mematuhinya. Selain memakai masker dan menjaga jarak, membawa hand sanitizer juga dianjurkan.
Ya, keberadaan hand sanitizer kini semakin dicari, karena fungsinya sebagai pembersih tangan praktis ketika kamu tidak bisa menemukan air bersih. Penggunaannya pun sangat dianjurkan terutama ketika kamu hendak makan atau setelah menggunakan toilet. Jika produk ini dinilai aman untuk orang dewasa, bagaimana dengan anak-anak? Amankah hand sanitizer digunakan untuk membersihkan tangan anak?
Penggunaan Hand Sanitizer untuk Anak, Amankah?
Oleh US Food and Drug Administration, hand sanitizer dikategorikan sebagai obat yang dijual bebas. Jadi, penggunaannya harus tepat, terlebih jika produk yang digunakan mengandung alkohol sebagai bahan dasarnya. Lalu, bagaimana penggunaannya pada anak-anak?
Baca juga: Lebih Baik Mana, Cuci Tangan atau Pakai Hand Sanitizer?
Sudah pasti, penggunaan pembersih tangan pada anak harus mendapatkan pengawasan langsung dari orangtua. Pasalnya, anak-anak dikabarkan mengalami iritasi mata, sakit perut, muntah, dan batuk setelah menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Semua kasus ini terjadi pada anak yang masih berusia di bawah lima tahun.
Sayangnya, orangtua sering memberikan hand sanitizer pada anak karena dirasa lebih cepat dan praktis. Pun, banyak anggapan bahwa produk pembersih tangan membunuh kuman lebih efektif dibandingkan dengan air dan sabun. Akan tetapi, produk tersebut bukanlah pilihan terbaik untuk melawan infeksi.
Jadi, amankah penggunaan hand sanitizer untuk anak? Tidak selalu. Meski banyak produk mengklaim mampu membasmi kuman, sayangnya ada jenis kuman tertentu yang tidak bisa hilang hanya dengan menggunakan produk pembersih tangan. Ketika tangan terlihat bersih, penggunaannya mungkin masih dapat diterima.
Baca juga: Berbahayakah Gunakan Hand Sanitizer Sebelum Makan?
Namun, pada kondisi tertentu, seperti setelah berkunjung ke rumah sakit, merawat orang sakit, dan beraktivitas di lingkungan yang rentan menjadi tempat berkembang biak jamur dan bakteri, mencuci tangan secara tradisional dengan menggunakan air dan sabun tetap masih menjadi cara paling baik dalam menyingkirkan kuman.
Lalu, Bagaimana Jika Kesulitan Mendapatkan Air untuk Cuci Tangan?
Penggunaan hand sanitizer tetap lebih disarankan daripada tidak mencuci tangan sama sekali saat kesulitan mendapatkan air bersih atau sabun. Namun, sekali lagi, penggunaannya pada anak harus tetap di bawah pengawasan orangtua, dan sebisa mungkin usap tangan anak menggunakan tisu basah setelah menggunakan hand sanitizer.
Direkomendasikan bahwa, jika kamu menggunakan produk pembersih tangan, setidaknya produk tersebut harus memiliki sekitar 60 persen kandungan alkohol agar dapat membasmi kuman. Pada beberapa kondisi, produk ini memang sangat membantu, terutama untuk anak yang gemar menyentuh berbagai benda demi memenuhi rasa ingin tahunya. Meski begitu, ketahui efek sampingnya jika digunakan terlalu sering, yaitu kulit yang rentan menjadi kering.
Baca juga: Awas, Ini Bahaya Hand Sanitizer Apabila Dikonsumsi
Segera temui dokter apabila ibu mendapati adanya gejala yang tidak biasa pada anak setelah penggunaan hand sanitizer. Agar lebih mudah, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat, sehingga anak bisa segera mendapatkan penanganan.
Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas utama untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh anak. Ajaklah anak untuk cuci tangan bersama ibu setiap selesai beraktivitas. Anak adalah pembelajar yang cepat, dan melalui cara yang menyenangkan, anak pun lebih senang mencuci tangan.