Amankah Ibu Hamil Mengalami Penyakit Usus Buntu?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Februari 2021
Amankah Ibu Hamil Mengalami Penyakit Usus Buntu?Amankah Ibu Hamil Mengalami Penyakit Usus Buntu?

Halodoc, Jakarta - Penyakit usus buntu merupakan kondisi yang terjadi saat kamu mengalami peradangan pada usus buntu. Jika kondisi tersebut dialami saat masa kehamilan, prosedur pembedahan diperlukan untuk mengatasinya. Pertanyaannya adalah, apakah aman jika penyakit usus buntu pada ibu hamil terjadi? Usus buntu menjadi salah satu masalah terbesar selama kehamilan, karena biasanya penyakit ini mengalami keterlambatan diagnosis.

Salah satu hal yang menjadi penyebab keterlambatan diagnosis adalah perubahan fisik ibu hamil. Usus buntu lebih mudah terdeteksi di trimester 1 dan 2 kehamilan. Jika menunda mendapatkan penanganan, maka risiko mengalami komplikasi menjadi semakin besar. Salah satu komplikasi yang bisa saja terjadi adalah, kematian pada janin. Ini ulasan selengkapnya.

Baca juga: Perkembangan Janin Usia 34 Minggu

Kenali Gejalanya dan Langkah Diagnosis yang Dilakukan

Usus buntu, atau yang dikenal dengan sebutan apendisitis memiliki satu gejala umum, yaitu nyeri di area perut kanan bawah. Saat kehamilan, intensitas rasa nyerinya semakin lebih tinggi, bahkan bisa terjadi di bagian perut kanan atas. Jika ibu mengalaminya, dokter akan melakukan USG sebagai langkah awal diagnosis. Langkah diagnosis tersebut dilakukan di trimester 1 atau 2 kehamilan. Namun, jika gejala muncul di trimester 3 kehamilan, dokter akan melakukan prosedur MRI atau CT scan untuk mendiagnosis secara pasti.

Baca juga: Perkembangan Janin Usia 35 Minggu

Prosedur Pembedahan Penyakit Usus Buntu pada Ibu Hamil

Jika mengalami gejala saat trimester 1 atau 2, kemungkinan besar ibu dapat menjalani laparoskopi untuk mengatasi usus buntu. Laparoskopi sendiri merupakan prosedur bedah yang dilakukan dengan sayatan kecil di kulit untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul. Prosedur tersebut dikenal sebagai operasi lubang kunci atau operasi invasif minimal. Berbeda jika gejala didiagnosis saat trimester 3 kehamilan.

Pada trimester 3 kehamilan, sayatan yang dilakukan menjadi lebih besar, karena ukuran rahim membuat laparoskopi menjadi lebih sulit. Jika usus buntu pada ibu hamil terjadi di trimester 3, maka pemantauan perlu dilakukan pada ibu dan juga janin agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Jika memutuskan untuk melakukan prosedur laparoskopi, ibu bisa saja mengalami kontraksi, bahkan kelahiran prematur.

Baca juga: Perkembangan Janin Usia 36 Minggu

Langkah Pemulihan Pasca Operasi Usus Buntu pada Ibu Hamil

Seorang pengidap usus buntu yang tidak hamil dapat langsung pulang ke rumah pasca prosedur laparoskopi dilakukan. Namun, hal tersebut tergantung pada keadaan masing-masing orang. Secara umum, pengidap setidaknya harus menginap semalam. Jika dilakukan pada ibu hamil, perawatan untuk pemulihan setelah operasi sangat penting dilakukan.

Bahkan, ibu harus benar-benar bedrest selama seminggu atau lebih di rumah. Jika ibu mengalami tanda-tanda komplikasi, silahkan kembali ke rumah sakit terdekat untuk melakukan langkah perawatan. 

Ingat, selama masa pemulihan, ibu dilarang mengangkat benda berat, dan bergerak terlalu aktif. Jika laparoskopi dilakukan jauh dari hari perkiraan lahir, harusnya kelahiran masih tetap bisa dilakukan di tanggal tersebut. Namun kembali lagi, semua tergantung pada status kesehatan masing-masing ibu hamil.

Referensi:
NCBI. Diakses pada 2021. Appendicitis in Pregnancy.
Very Well Family. Diakses pada 2021. Appendicitis During Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan