Halodoc, Jakarta – Imunisasi adalah salah satu tindakan penting dalam pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh anak. Tujuannya agar terlindungi dari paparan kuman penyebab penyakit. Salah satunya adalah penyakit campak yang dapat memicu gejala yang fatal. 

Namun sayangnya, sebagian anak kerap mengalami terlambat imunisasi. Tentu hal ini dapat berpengaruh pada kesehatan anak, sehingga perlu segera diatasi. Karena itu, sebaiknya ketahuilah tindakan yang tepat saat anak mengalami keterlambatan imunisasi. 

Hal yang Harus Ibu Lakukan jika Anak Terlambat Imunisasi

Dari laman resmi Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, untuk mencapai kadar perlindungan, imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Adapun, jadwal imunisasi terbagi atas dua yakni imunisasi dasar dan jadwal imunisasi ulangan. Dalam pemberiannya, ada imunisasi yang hanya memerlukan satu dosis, ada juga yang membutuhkan beberapa kali imunisasi. Bahkan, beberapa jenis vaksin juga membutuhkan imunisasi ulangan pada umur tertentu.

Jadwal imunisasi tersebut dibuat berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi setelah melalui uji klinis. Karena itu, jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, atau imunisasi tertunda, imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar.

Perlu diingat bahwa anak yang terlambat imunisasi berisiko tertular penyakit yang seharusnya terlindungi saat mendapatkan imunisasi. Selain itu, keterlambatan imunisasi dapat membuat anak rentan terserang infeksi yang terjadi dalam waktu lebih lama. Nah demi mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang harus ibu lakukan jika anak terlambat imunisasi, antara lain: 

1. Mengikuti jadwal imunisasi dengan baik 

Sebagai orang tua, ibu harus berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti jadwal imunisasi. Sebab, sebagai orang tua baru atau bahkan sebaliknya, ibu mungkin sibuk dengan banyak tanggung jawab. Akibatnya, ibu mungkin dapat melewatkan tanggal atau jadwal imunisasi anak. Agar dapat mengikuti jadwal imunisasi dengan baik, pastikan untuk mencatat jadwal imunisasi selanjutnya. Ibu juga dapat membuat catatan imunisasi anak agar mengetahui imunisasi apa saja yang sudah dilakukan atau belum dilakukan. 

2. Melakukan imunisasi susulan 

Hal selanjutnya yang direkomendasikan untuk dilakukan ketika anak terlambat imunisasi adalah dengan melakukan imunisasi susulan. Selain pada anak yang terlambat, imunisasi susulan juga dapat dilakukan pada anak atau orang dewasa yang belum pernah diimunisasi. Selain itu, beberapa imunisasi untuk anak-anak aman untuk diberikan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, dosis vaksin pentavalen dan rotavirus dapat diberikan sebelum bayi mencapai usia satu tahun. Jadi jika ibu melewatkan tanggal janji temu, segera hubungi dokter anak untuk mengetahui kapan tanggal tercepat berikutnya untuk vaksin. 

3. Membuat pengingat di ponsel 

Hal selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat pengingat pada ponsel, menggunakan fitur alarm. Ibu bisa membuat pengingat dengan  fitur alarm pada kalender ponsel dan menandai pada tanggal dan bulan apa saja jadwal imunisasi yang perlu dilakukan. Selain itu, ibu juga bisa menambahkan keterangan terkait vaksin apa yang akan diberikan pada tanggal tertentu. 

Itulah penjelasan mengenai beberapa hal yang dapat dilakukan jika anak terlambat imunisasi. Penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak dengan melakukan imunisasi. Namun, jika keterlambatan imunisasi disebabkan oleh situasi yang tak dapat dihindari, maka ibu perlu berdiskusi dengan doktet sedini mungkin dan mencari tahu janji temu terbaik berikutnya untuk imunisasi yang terlewat. 

Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi atau saran medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call pada aplikasinya secara langsung. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Sehat Negeriku.Kemkes. Diakses pada 2022. Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda. 

Immunify Me. Diakses pada 2022. Delayed Vaccination – How It May Impact Your Child.