Advertisement

Anjing Rabies Mati setelah Mengigit, Ini Alasannya

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Juli 2025

Anjing rabies mati setelah menggigit karena mengalami kerusakan saraf pusat akibat virus.

Anjing Rabies Mati setelah Mengigit, Ini AlasannyaAnjing Rabies Mati setelah Mengigit, Ini Alasannya

Daftar Isi:

  1. Kenapa Anjing Rabies Mati Setelah Menggigit?
  2. Apa Itu Rabies?
  3. Bagaimana Rabies Menyerang Anjing?
  4. Gejala Rabies pada Anjing
  5. Mengapa Rabies Berakibat Fatal?
  6. Bisakah Rabies Diobati?
  7. Pencegahan Rabies
  8. Kapan Harus ke Dokter?

Anjing yang terinfeksi rabies dikenal agresif dan berbahaya karena virus ini menyerang sistem saraf pusat.

Tak jarang, setelah menggigit manusia atau hewan lain, anjing rabies justru ditemukan mati dalam waktu singkat.

Fenomena ini sering menimbulkan pertanyaan, mengapa anjing rabies bisa mati setelah menggigit? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!

Kenapa Anjing Rabies Mati Setelah Menggigit?

Anjing yang terinfeksi rabies dan menggigit hewan atau manusia lain pada akhirnya akan mengalami kematian.

Kematian ini adalah konsekuensi dari kerusakan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini menyerang otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan disfungsi neurologis yang parah.

Prosesnya melibatkan replikasi virus di otot dan penyebarannya melalui saraf perifer ke otak, yang memicu ensefalitis atau radang otak.

Kondisi ini menyebabkan berbagai gejala seperti kejang, kelumpuhan, perubahan perilaku drastis, hingga akhirnya kematian.

Apa Itu Rabies?

Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat pada mamalia, termasuk anjing dan manusia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang umumnya ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan.

Rabies dapat dicegah dengan vaksinasi pada hewan peliharaan dan pemberian immunoglobulin rabies serta vaksin pada manusia setelah terpapar virus.

Bagaimana Rabies Menyerang Anjing?

Setelah anjing terinfeksi rabies melalui gigitan, virus akan memasuki tubuh dan mulai bereplikasi di jaringan otot di sekitar lokasi gigitan. Kemudian, virus ini akan memasuki sistem saraf perifer dan bergerak menuju otak.

Perjalanan virus menuju otak bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada lokasi gigitan dan jumlah virus yang masuk. Begitu mencapai otak, virus rabies menyebabkan peradangan parah yang disebut ensefalitis.

Gejala Rabies pada Anjing

Gejala rabies pada anjing dapat bervariasi, tetapi umumnya dibagi menjadi tiga tahap:

  • Tahap prodromal: Perubahan perilaku seperti gelisah, takut, atau terlalu sensitif terhadap suara dan sentuhan.
  • Tahap eksitasi (furious rabies): Agresi meningkat, anjing menjadi sangat mudah marah, menggigit apa saja, dan mengalami kejang-kejang.
  • Tahap paralitik (dumb rabies): Kelumpuhan dimulai, biasanya pada kaki belakang, dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Anjing kesulitan menelan, mengeluarkan air liur berlebihan, dan akhirnya mengalami koma sebelum meninggal.

Agar kamu terhindar dari risiko komplikasi akibat gigitan anjing rabies, berikut ini Langkah Penanganan Luka Gigitan Anjing.

Mengapa Rabies Berakibat Fatal?

Rabies berakibat fatal karena virus ini menyebabkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada otak dan sistem saraf. Ensefalitis yang disebabkan oleh virus rabies mengganggu fungsi vital tubuh, seperti pernapasan dan fungsi jantung.

Setelah fungsi-fungsi vital ini terganggu, tubuh tidak dapat lagi mempertahankan kehidupan. Perubahan histopatologis pada otak anjing yang terinfeksi rabies menunjukkan kerusakan jaringan yang luas.

Bisakah Rabies Diobati?

Setelah gejala rabies muncul, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan rabies setelah infeksi mencapai otak.

Oleh karena itu, pencegahan adalah kunci utama. Jika seseorang atau hewan peliharaan digigit oleh hewan yang dicurigai rabies, tindakan medis segera sangat penting.

Tindakan ini termasuk mencuci luka dengan sabun dan air, serta mendapatkan vaksin rabies dan immunoglobulin rabies (jika diperlukan) sesegera mungkin.

Pencegahan Rabies

Pencegahan rabies melibatkan beberapa langkah penting:

  • Vaksinasi hewan peliharaan: Vaksinasi anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya secara teratur adalah cara paling efektif untuk mencegah rabies.
  • Hindari kontak dengan hewan liar: Jauhi hewan liar atau hewan yang tidak dikenal, terutama jika mereka menunjukkan perilaku aneh atau agresif.
  • Kontrol populasi anjing liar: Program pengendalian populasi anjing liar dapat membantu mengurangi penyebaran rabies.
  • Edukasi masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko rabies dan cara mencegahnya sangat penting.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika kamu atau seseorang yang kamu kenal digigit oleh hewan yang dicurigai rabies, bahkan jika hewan tersebut sudah divaksinasi. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah infeksi rabies.

Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang rabies atau membutuhkan informasi medis lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan di Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan untuk hewan peliharaan yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
CDC. Diakses pada 2023. What are the signs and symptoms of rabies?.
Fetch by WebMD. Diakses pada 2023. Rabies in Dogs.
Veterinary Emergency Group. Diakses pada 2023. 6 Signs of Dog Rabies.