Apa yang Harus Dilakukan setelah Pemeriksaan EEG?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Februari 2020
Apa yang Harus Dilakukan setelah Pemeriksaan EEG? Apa yang Harus Dilakukan setelah Pemeriksaan EEG?

Halodoc, Jakarta - Electroencephalography (EEG) adalah prosedur tes untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak. Prosedur ini menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang melekat pada kulit kepala untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak. Sel-sel otak manusia berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat, bahkan ketika sedang tidur. Nah, aktivitas ini ditampilkan dengan garis bergelombang pada rekaman EEG.

EEG adalah salah satu tes yang digunakan  untuk mendeteksi epilepsi. EEG juga dapat digunakan  untuk mendiagnosis gangguan otak lainnya. Selain epilepsi, EEG juga dapat digunakan untuk mendeteksi tumor otak, kerusakan otak, ensefalopati, gangguan tidur dan lain-lain. Lantas, setelah prosedur EEG dilakukan, apa yang sebaiknya harus pasien lakukan? 

Baca Juga: 4 Persiapan sebelum Lakukan EEG dan Brain Mapping

Prosedur Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)

Pemeriksaan EEG terbagi atas 3 tahap, sebelum, selama, dan sesudah tes, yaitu:

  1. Sebelum Tes

Sebelum melakukan prosedur EEG, kamu harus memberitahu dokter tentang obat apa saja, baik resep maupun yang dijual bebas, serta suplemen yang selama ini dikonsumsi. Sehari sebelum pemeriksaan, dokter biasanya akan menyarankan kamu untuk mencuci rambut. Namun, hindari menggunakan kondisioner atau produk penataan rambut lainnya sesudahnya, karena dapat menyulitkan alat EEG untuk menempel.

  1. Selama Tes

Selama tes berlangsung, kamu diminta untuk berbaring di meja atau tempat tidur yang telah disediakan. Setelah itu, seorang teknisi akan menempelkan sekitar 20 sensor kecil di kulit kepala. Sensor-sensor ini disebut elektroda. Elektroda ini mendeteksi aktivitas dari sel-sel di dalam otak yang disebut neuron dan mengirimkannya ke mesin. Hasil dari pendeteksian elektroda akan muncul sebagai pola garis yang direkam pada kertas bergerak atau ditampilkan di layar komputer.

Awalnya, kamu diminta untuk rileks dengan mata terbuka, kemudian tertutup. Teknisi mungkin akan meminta kamu untuk bernapas dalam dan cepat atau menatap cahaya yang berkedip-kedip. Kedua aktivitas tersebut dapat mengubah pola gelombang otak. 

Baca Juga: Perhatikan Hal ini Selama Pemeriksaan Electroencephalography

Hal yang Harus Dilakukan Setelah Pemeriksaan EEG

Setelah semua prosedur dilakukan, kamu dapat kembali ke rutinitas normal, kecuali jika kamu menggunakan obat penenang. Apabila kamu menggunakan obat penenang, butuh waktu untuk menghilangkan efek dari obat ini. Hindari mengemudi sendiri dan minta seseorang untuk mengantar pulang sampai kamu tiba dengan selamat di rumah.

Hasil tes kemudian akan dianalisis oleh dokter. Setelah hasil tes jadi, dokter menjadwalkan janji temu untuk membahas hasil tes. Jika memungkinkan, kamu perlu mengajak anggota keluarga atau teman saat bertemu dokter untuk membantu mengingat informasi yang diberikan. Melansir dari WebMD, hasil yang mungkin diberikan oleh dokter, yaitu:

  1. Hasil Normal

Aktivitas listrik di otak dalam EEG muncul sebagai pola gelombang. Tingkat kesadaran yang berbeda, seperti tidur dan bangun, memiliki rentang frekuensi gelombang tertentu yang dianggap normal. Misalnya, pola gelombang bergerak lebih cepat saat bangun daripada saat  tidur. EEG akan menunjukkan apakah pola frekuensi gelombang normal atau tidak. Jika aktivitas normal dan stabil artinya kamu tidak memiliki gangguan otak.

  1. Hasil Tidak Normal

Namun, jika pola frekuensi gelombangnya tidak normal, maka penyebab dari kondisi ini adalah:

  • Epilepsi atau gangguan kejang lainnya;
  • Perdarahan dalam otak;
  • Gangguan tidur;
  • Ensefalitis (pembengkakan otak);
  • Tumor;
  • Jaringan mati karena penyumbatan aliran darah;
  • Migrain;
  • Penyalahgunaan alkohol atau narkoba;
  • Cedera kepala.

Baca Juga: Apakah EEG dan Brain Mapping Bisa Menyebabkan Komplikasi?

Penting untuk mendiskusikan hasil tes dengan dokter untuk mengetahui penanganan selanjutnya. Sebelum meninjau hasilnya, kamu perlu menuliskan pertanyaan yang ingin ditanyakan. Pastikan untuk meminta kejelasan dokter jika ada sesuatu tentang hasil yang tidak kamu pahami. Kalau kamu punya pertanyaan lain terkait prosedur ini, kamu bisa bertanya kepada dokter Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.

Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. EEG (electroencephalogram).
WebMD. Diakses pada 2020. What Is an EEG (Electroencephalogram)?.
Healthline. Diakses pada 2020. EEG (Electroencephalogram).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan