Advertisement

Apa yang Menjadi Penyebab Terjadinya Kanker Serviks?

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   17 Oktober 2025

Kanker serviks bisa dicegah dengan vaksin HPV, gaya hidup sehat, dan pemeriksaan rutin.

Apa yang Menjadi Penyebab Terjadinya Kanker Serviks?Apa yang Menjadi Penyebab Terjadinya Kanker Serviks?

DAFTAR ISI

  1. Virus HPV Penyebab Kanker Serviks
  2. Penyebab Kanker Serviks Lainnya
  3. Cara Mencegah Kanker Serviks Sejak Dini

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari leher rahim atau serviks. Hal ini bisa terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi DNA pada sel leher rahim.

Namun, ternyata ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi penyebab kanker serviks. Sayangnya, wanita kerap kali tidak menyadari faktor tersebut sampai sel kanker berkembang. 

Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan medis terkait kondisi kesehatan rahim. Hubungi dokter ahli di Halodoc untuk mendapatkan penanganan awal yang tepat.

Virus HPV Penyebab Kanker Serviks

Sebagian besar kasus kanker serviks terjadi karena infeksi human papillomavirus (HPV) dengan risiko tinggi. HPV adalah kelompok virus yang umumnya menginfeksi mukosa maupun kulit. Virus ini bisa menular dari hubungan seksual, salah satunya kontak kulit.

Setidaknya, virus HPV ada lebih dari 100 jenis, dengan 60 jenis virus menjadi penyebab munculnya kutil yang dapat menginfeksi tubuh.

Sementara itu, 40 jenis virus lainnya menjadi pemicu terjadinya penyakit kutil kelamin. Secara umum, ada dua kelompok virus HPV, yaitu: 

  • Virus HPV risiko rendah. Kelompok virus ini sering kali tidak mengakibatkan munculnya penyakit. Meski begitu, ada beberapa jenis virus HPV risiko rendah yang bisa menyebabkan munculnya kutil pada anus, tenggorokan, alat kelamin, mulut, dan area sekitar organ tersebut.
  • Virus HPV risiko tinggi. Kelompok virus ini bisa memicu munculnya sel kanker. Setidaknya, ada sekitar 14 tipe virus HPV, dengan tipe 16 dan 18 menjadi penyebab kanker serviks hingga 70 persen. 

Setelah menginfeksi, setidaknya perlu waktu antara 15 hingga 20 tahun bagi kanker serviks untuk berkembang pada wanita yang memiliki imunitas tubuh sehat.

Sementara itu, bagi wanita dengan imunitas tubuh yang lemah, kanker serviks bisa berkembang dalam waktu 5 sampai 10 tahun saja. 

Sebelum masuk pada kanker serviks stadium lanjut, virus HPV biasanya tidak menunjukkan gejala. Ini berarti, kamu melakukan pemeriksaan rutin sebagai tindakan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Salah satunya adalah melakukan pap smear untuk wanita yang sudah aktif secara seksual. Informasi seputar pemeriksaan tersebut bisa kamu baca dari artikel Pap Smear

Menariknya, mayoritas wanita maupun pria yang sudah aktif secara seksual akan terinfeksi virus HPV. Bahkan, beberapa bisa jadi terinfeksi lebih dari satu kali.

Namun, lebih dari 90 persen orang yang terinfeksi HPV bisa membaik dengan sendirinya. Sayangnya, tidak menutup kemungkinan bahwa infeksi berulang bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita. 

Simak informasi lebih dalam terkait HPV – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.

Penyebab Kanker Serviks Lainnya

Penyebab kanker serviks lainnya termasuk gaya hidup tidak sehat

Selain infeksi virus HPV, ada beberapa penyebab kanker serviks lain yang perlu kamu waspadai, yaitu:

1. Gaya hidup

Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab kanker serviks pada wanita. Ini termasuk pola makan yang tidak teratur dan asupan gizi yang tidak seimbang, seperti kurangnya asupan sayur dan buah.

Padahal, American Cancer Society menyebutkan, wanita yang kurang mengonsumsi sayur dan buah lebih berisiko mengalami kanker serviks.

Selain itu, kebiasaan buruk merokok juga menjadi salah satu faktor lain yang meningkatkan risiko kanker serviks.

Sebab, saat merokok, berbagai bahan kimia yang kamu hisap berisiko meningkatkan kerusakan yang memicu perubahan sel menjadi abnormal pada tubuh.

2. Riwayat aktivitas seksual

Beberapa riwayat seksual dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita. Hal ini berkaitan dengan penularan infeksi HPV.

Misalnya, melakukan hubungan intim pada usia dini dan sering berganti pasangan yang bisa membuat kamu berisiko tertular infeksi menular seksual. 

3. Pemakaian pil KB untuk menunda kehamilan

Penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi memang menjadi opsi yang tepat untuk menunda kehamilan.

Namun, apabila kamu menggunakannya untuk waktu yang lama, bahkan hingga lebih dari 5 tahun, risiko kamu untuk mengalami kanker serviks juga semakin tinggi. 

Jadi, sebaiknya kamu tanyakan terlebih dulu pada dokter spesialis kandungan terkait pilihan alat kontrasepsi yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. 

4. Faktor genetik

Tidak hanya infeksi virus HPV, banyak pula kasus kanker serviks yang terjadi karena faktor genetik alias keturunan.

Inilah sebabnya, dokter tidak hanya bertanya tentang kondisi kesehatan pengidap, tetapi juga bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga ketika mendiagnosis kanker serviks. 

5. Sistem imunitas tubuh yang lemah

Sistem kekebalan tubuh yang optimal sangat penting untuk menghambat terbentuknya sel kanker atau membuat perkembangan sel kanker menjadi lebih lambat.

Oleh karena itu, wanita dengan kondisi HIV/AIDS, mengonsumsi obat yang menekan kekebalan tubuh, atau memiliki riwayat penyakit autoimun lebih berisiko mengalami kanker serviks karena imunitas tubuh yang lemah.

Jika mengalami gejala kondisi ini, Catat, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Kanker Rahim.

6. Kehamilan yang terjadi pada usia muda

Wanita yang mendapatkan kehamilan pada usia muda atau kurang dari 20 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker serviks di masa mendatang daripada wanita yang hamil pada usia 25 tahun atau lebih tua.

7. Kebiasaan buruk merokok menjadi penyebab kanker serviks

Saat seseorang merokok, baik perokok maupun orang lain yang ada di sekitarnya mendapatkan paparan bahan kimia yang menyebabkan kanker yang memengaruhi banyak organ tubuh lain selain paru-paru. Selanjutnya, zat ini akan masuk pada aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh. 

Seorang wanita yang memiliki kebiasaan buruk merokok ternyata memiliki risiko terkena kanker serviks hingga dua kali lebih tinggi.

Para peneliti menemukan bahwa produk sampingan dari tembakau ada pada lendir mulut rahim dari wanita yang merokok.

Mereka percaya senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel kanker rahim dan berperan besar dalam memicu kanker serviks. Selain itu, merokok juga bisa membuat imunitas tubuh tidak dapat melawan infeksi HPV secara optimal.

Ketahui lebih dalam mengenai Kanker Serviks – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.

Cara Mencegah Kanker Serviks Sejak Dini

Meski terdengar menakutkan, kabar baiknya adalah kanker serviks termasuk jenis kanker yang paling bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, vaksinasi, dan deteksi dini. Yuk, simak cara mencegah kanker serviks berikut ini agar kamu bisa lebih terlindungi.

1. Lakukan Vaksinasi HPV

Vaksin HPV adalah langkah paling efektif untuk mencegah kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan melindungi tubuh dari jenis virus HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV tipe 16 dan 18.

Vaksin HPV sebaiknya diberikan sejak usia 9–26 tahun, sebelum aktif secara seksual. Namun, wanita berusia di atas 26 tahun juga masih bisa mendapatkan manfaatnya setelah berkonsultasi dengan dokter.

Terdapat dua jenis vaksin yang umum digunakan:

  • Cervarix, melindungi dari HPV tipe 16 dan 18.
  • Gardasil, melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, dan 18 (dua tipe pertama juga menyebabkan kutil kelamin).

Simak informasi lebih lanjut tentang Vaksin HPV (Imunisasi HPV) – Manfaat, Tujuan, dan Prosedurnya di sini.

2. Rutin Melakukan Tes Pap Smear atau IVA

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kanker serviks. Tes Pap smear dan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) bisa membantu mendeteksi adanya perubahan sel abnormal pada leher rahim sebelum berkembang menjadi kanker.

  • Pap smear dianjurkan dilakukan setiap 3 tahun mulai usia 21 tahun.
  • Tes HPV DNA bisa dilakukan bersamaan dengan Pap smear mulai usia 30 tahun ke atas, untuk memeriksa keberadaan virus HPV berisiko tinggi.
  • Tes IVA bisa menjadi alternatif sederhana dan terjangkau, terutama di fasilitas kesehatan dasar.

Deteksi dini lewat Pap smear rutin menurunkan angka kematian akibat kanker serviks hingga 70 persen.

3. Hindari Gonta-ganti Pasangan Seksual

Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi risiko terpapar HPV. Karena itu, menjaga hubungan yang monogami dan aman sangat penting untuk pencegahan.

Gunakan kondom setiap berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan, meskipun kondom tidak 100 persen melindungi karena HPV bisa menular lewat kontak kulit di area yang tidak tertutup kondom.

4. Berhenti Merokok

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks dua kali lipat. Zat kimia dalam rokok bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga virus HPV lebih mudah bertahan dan berkembang biak di leher rahim.

Zat nikotin dan tar dalam rokok dapat mempercepat perubahan sel-sel normal menjadi sel prakanker.

5. Jaga Pola Makan Sehat dan Imun Tubuh

Sistem imun yang kuat bisa membantu tubuh melawan infeksi HPV secara alami. Untuk itu, pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi seperti:

  • Sayur hijau dan buah berwarna cerah (bayam, wortel, jeruk, beri).
  • Ikan berlemak dan kacang-kacangan yang kaya omega-3 dan vitamin E.
  • Sumber folat dan vitamin B12 seperti telur dan biji-bijian.

Pola makan tinggi antioksidan dapat mengurangi risiko perkembangan sel prakanker serviks. Kamu Terinfeksi HPV? Hubungi Dokter Ini untuk Mendapatkan Perawatan Tepat sedini mungkin.

6. Hindari Hubungan Seksual di Usia Terlalu Muda

Berhubungan seksual di usia terlalu muda (di bawah 18 tahun) meningkatkan risiko infeksi HPV. Ini karena jaringan serviks pada usia tersebut belum sepenuhnya matang dan lebih rentan terhadap infeksi.

Menunda aktivitas seksual sampai usia dewasa dan setelah vaksinasi HPV bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif.

7. Jaga Kebersihan Area Kewanitaan

Infeksi menahun di area genital bisa memperparah risiko infeksi HPV. Beberapa cara menjaga kebersihan area kewanitaan antara lain:

  • Gunakan pakaian dalam berbahan katun dan ganti setiap hari.
  • Hindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung parfum.
  • Keringkan area genital setelah mandi atau buang air.

8. Rutin Konsultasi ke Dokter Kandungan

Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan sangat penting, terutama jika kamu memiliki riwayat infeksi HPV atau faktor risiko lain seperti merokok, sistem imun lemah, atau riwayat keluarga dengan kanker serviks.

Dokter bisa membantu menentukan jadwal tes Pap smear, memberikan vaksinasi, dan memberikan saran personal terkait pencegahan.

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
CDC. Diakses pada 2025. Basic Information About Cervical Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Cervical Cancer.
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Need to Know About Cervical Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2025. Cervical Cancer.