Apakah Anjing Butuh Vaksin Rabies Setiap Tahun?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 April 2021
Apakah Anjing Butuh Vaksin Rabies Setiap Tahun? Apakah Anjing Butuh Vaksin Rabies Setiap Tahun?

Halodoc, Jakarta - Vaksin rabies untuk anjing adalah hal yang sangat penting bagi mereka. Pasalnya, rabies adalah penyakit virus yang hampir selalu berakibat fatal begitu gejala muncul. Oleh karena itu, vaksinasi yang tepat adalah cara terbaik dan satu-satunya untuk menjaga kamu dan anjing peliharaan kesayangan tetap aman.

Vaksin rabies untuk anjing juga menjadi sangat penting karena sejauh ini tidak ada tes yang dapat dilakukan pada orang yang hidup atau hewan untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi. Tidak ada juga pengobatan yang dapat menghentikan virus begitu gejala muncul. Segera setelah kamu mengetahui apakah kamu atau hewan peliharaan terinfeksi virus, hampir bisa dikatakan bahwa langkah pencegahan apapun sudah terlambat.

Jika anjing tidak mendapatkan vaksin rabies, ia bisa menggigit, digigit, atau memiliki luka yang tidak diketahui asalnya yang mungkin mengandung virus rabies. Menjaga hewan peliharaan saat ini dengan memberikan vaksin rabies sangat penting dan bahkan diwajibkan oleh hukum di beberapa negara. 

Baca juga: Begini Penularan Rabies yang Tidak Disadari 

Jadwal Vaksin Rabies yang Direkomendasikan untuk Anjing

Setiap negara memiliki undang-undang sendiri untuk jadwal vaksin rabies yang diperlukan untuk anjing. Biasanya anjing diberi vaksin rabies yang pertama ketika mereka menginjak usia 3 bulan. Vaksinasi rabies kedua kemudian bisa diberikan satu tahun setelah vaksin pertama.

Kemudian, anjing akan divaksinasi setiap tahun atau setiap tiga tahun tergantung pada undang-undang suatu negara dan vaksin yang digunakan. Kamu bisa mengandalkan dokter hewan untuk meminta informasi apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga anjing tetap aman dari rabies. 

Berapa Lama Vaksin Rabies Bertahan?

Ada vaksin rabies yang diberi label efektif untuk satu tahun atau tiga tahun, meskipun kandungan sebenarnya dari vaksin tersebut mungkin sama. Pelabelan adalah masalah hukum pengujian dan pembuktian, dan perbedaan antara kedua vaksin adalah pengujian yang dilakukan oleh produsen.

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat mengharuskan hewan peliharaan divaksin rabies setiap tahun, tidak peduli apakah vaksin tersebut dianggap efektif selama satu atau tiga tahun. Dokter hewan juga bisa membantu memberikan informasi kapan tepatnya vaksin rabies perlu diberikan. 

Baca juga: 3 Gejala Rabies pada Manusia

Mengapa Anjing Membutuhkan Booster Rabies?

Vaksin rabies memberitahu tubuh cara mengenali virus rabies dan cara membuat respons sistem kekebalan yang akan membunuh virus jika itu terjadi. Seiring waktu, keefektifan vaksin mulai berkurang, itulah sebabnya vaksin booster atau penguat diperlukan agar anjing tetap terlindungi.

Bisakah Anjing yang Divaksin Tertular Rabies?

Vaksin rabies sangat efektif. Meskipun demikian, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, dan ada beberapa kasus hewan divaksinasi yang dilaporkan tertular virus rabies. Pencegahan terbaik adalah dengan mengikuti informasi terbaru tentang vaksin rabies anjing selama hidupnya.

Baca juga: Jangan Sepelekan Rabies, Ini Komplikasinya 

Apakah Ada Efek Samping Vaksin Rabies?

Efek samping yang umum dapat berupa ketidaknyamanan ringan atau bengkak di tempat vaksinasi, demam ringan, dan penurunan nafsu makan dan tingkat aktivitas. Gejala-gejala ini dapat mulai dalam beberapa jam setelah vaksinasi dan akan hilang dalam satu atau dua hari.

Jika efek sampingnya memburuk atau berlanjut lebih lama dari beberapa hari, hubungi dokter hewan sehingga mereka dapat membantu meredakannya. Kadang-kadang, pembengkakan kecil dan keras di tempat suntikan bisa berlangsung selama beberapa minggu. Jika bertahan lebih dari tiga minggu atau tampaknya semakin besar, kamu harus menghubungi dokter hewan. Kamu bisa hubungi dokter hewan di aplikasi Halodoc untuk lebih mudah dan praktis tanpa harus keluar rumah.

Efek samping dari vaksin sebenarnya kurang umum, tetapi ini bisa serius. Beberapa efek samping yang harus diwaspadai termasuk:

  • Muntah atau diare.
  • Gatal-gatal.
  • Pembengkakan pada moncong dan di sekitar wajah, leher atau mata.
  • Batuk parah atau kesulitan bernapas, bahkan pingsan.

Efek samping yang serius ini biasanya terjadi beberapa menit hingga beberapa jam setelah menerima vaksin. Mereka mungkin mengalami keadaan darurat yang mengancam jiwa yang membutuhkan perawatan hewan darurat segera.

Referensi:
Hill's Pet. Diakses pada 2021. Side Effects of Rabies Vaccines in Dogs.
PetMD. Diakses pada 2021. Does My Dog Need a Rabies Vaccine Every Year?
Today's Veterinary Practice. Diakses pada 2021. Rabies Vaccination in Dogs.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan