Apakah Benar Perilaku Anjing Mencerminkan Pemiliknya?

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Desember 2021

“Anekdot yang mengatakan perilaku anjing mencerminkan pemiliknya dapat dikatakan terbukti secara ilmiah. Beberapa penelitian menyebutkan kalau perilaku anjing dapat dipengaruhi oleh kepribadian dan emosi pemiliknya. Salah satunya adalah penelitian yang dipublikasikan pada 2017. Penelitian tersebut menemukan bahwa anjing dapat mencerminkan kecemasan dan pikiran negatif pemiliknya.”

Apakah Benar Perilaku Anjing Mencerminkan Pemiliknya?Apakah Benar Perilaku Anjing Mencerminkan Pemiliknya?

Halodoc, Jakarta – Saat ini, anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak peminatnya. Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran hewan peliharaan sejatinya mampu memberikan kehangatan dan kebahagiaan bagi si pemilik. Alhasil, banyak pemilik anjing pun rela merogoh kocek tinggi agar dapat menjaga kesehatan hewan tersebut dengan baik.

Tak hanya dapat membawa sisi positif bagi pemiliknya, ternyata seekor anjing juga dapat mencerminkan kepribadian pemiliknya. Ya, meski sebelumnya hal ini dianggap sebagai anekdot belaka, tapi gagasan tersebut ternyata sudah mendapatkan dukungan ilmiah, lo. Yuk, ketahui penjelasannya di sini!

Terbukti Secara Ilmiah

Dilansir dari PetMD, adanya keterkaitan antara perilaku dan kepribadian anjing dengan manusia, disebabkan oleh kecenderungan seseorang untuk memilih hewan yang dapat melengkapi kehidupan mereka. 

Menurut Jenn Fiendish, seorang teknisi perilaku veteriner, manusia yang tenang cenderung memilih anjing yang juga tenang, atau orang yang cemas akan mengadopsi anjing yang mudah ketakutan. Dirinya juga percaya bahwa orang akan melakukannya berdasarkan alam bawah sadar mereka.

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of Research in Personality pada 2019, mengatakan bahwa kepribadian anjing mencerminkan kepribadian pemiliknya. Hal ini juga menjelaskan bahwa anjing dapat mengalami perubahan kepribadian yang serupa dengan manusia, selama hidup mereka. Penelitian tersebut dilakukan oleh dua peneliti dari Michigan State University dengan mensurvey 1.681 anjing dari berbagai jenis ras berbeda.

Anjing-anjing partisipan penelitian kemudian dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Selanjutnya, para pemilik anjing tersebut akan ditanyakan seputar diri mereka, kepribadian, dan riwayat perilaku peliharaannya. Hasil dari studi tersebut mengungkapkan bahwa kepribadian anjing akan berubah seiring bertambahnya usia akibat pengaruh gaya hidup dan pengalaman di hidup hewan tersebut.

Menariknya lagi, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Veterinary Science juga mengungkap fakta itu. Studi tersebut menjelaskan bahwa kepribadian pemilik hewan peliharaan, baik introvert maupun ekstrovert dapat memengaruhi banyak hal saat melatih anjing di masa awal.  Contohnya, seberapa sering anjing menggonggong atau tingkat ketakutan yang dimiliki anjing. Kesimpulan tersebut diperoleh para peneliti setelah mempelajari 131 pemilik anjing selama enam bulan melalui program perilaku veteriner.

Pada program tersebut, setiap pemilik hewan peliharaan akan mengisi kuesioner kepribadian. Kuesioner tersebut diperuntukkan bagi pemilik hewan untuk menilai diri mereka, dan menilai perilaku anjing peliharaannya. 

Di samping itu, pemilik anjing juga akan mengisi kuesioner dengan cakupan beberapa topik. Contohnya seperti kecemasan akan perpisahan, tingkat energi anjing tiga hingga enam bulan setelah program dimulai, hingga agresinya.

Emosi Anjing juga Dapat Dipengaruhi Pemiliknya

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Plos One 2017 silam, mengatakan bahwa anjing juga dapat mencerminkan kecemasan dan pikiran negatif pemiliknya. Hal ini juga berlaku sebaliknya, pada anjing dengan sikap yang ramah dan santai, dapat menularkannya kepada manusia. Inilah alasan mengapa memelihara hewan seperti anjing dapat membantu pemiliknya mengatasi stres.

Pada penelitian tersebut, lebih dari 100 anjing dan pemiliknya menjalani berbagai tes. Mulai dari pengukuran detak jantung dan respons mereka terhadap ancaman. Di samping itu, pengambilan sampel air liur juga dilakukan untuk mengukur kadar kortisol penanda stres.

Hasilnya menunjukkan bahwa anjing sensitif terhadap keadaan emosional pemiliknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa anjing dapat mengambil informasi emosional dari orang-orang dan menyesuaikan perilaku mereka dengan situasi. 

Nah, itulah penjelasan mengenai perilaku anjing mencerminkan pemiliknya. Dapat disimpulkan bahwa hal tersebut sudah terbukti secara ilmiah karena dipengaruhi oleh kepribadian dan emosi anjing dari pemiliknya. Memiliki kesamaan perilaku dan kepribadian dengan anjing peliharaanmu, tentu dapat meningkatkan ikatan batin dengannya.

Namun, selain menjaga ikatan batin dengan peliharaanmu, pastikan juga untuk memberikannya makanan bergizi. Tujuannya agar kesehatan anjing senantiasa terjaga sehingga umurnya bisa panjang.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa cek kebutuhan makanan dan vitamin anjing, lo. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantre berlama-lama di pet shop. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi: 

PetMD. Diakses pada 2021. How Much of a Dog’s Personality Comes From Their Owner?
BBC News. Diakses pada 2021. Dogs mirror owners’ personalities’
Powell, L., Stefanovski, D., Siracusa, C., & Serpell, J. (2021). Owner personality, owner-dog attachment, and canine demographics influence treatment outcomes in canine behavioral medicine cases. Frontiers in Veterinary Science, 7, 1238.
Schöberl, I., Wedl, M., Beetz, A., & Kotrschal, K. (2017). Psychobiological factors affecting cortisol variability in human-dog dyads. PLoS One, 12(2), e0170707.