AS Bersiap Kembangkan Vaksin Baru untuk Atasi COVID-19

Halodoc, Jakarta - Pagebluk COVID-19 masih terus menyerang masyarakat global secara bertubi-tubi. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini sekitar 110 juta orang terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Sementara itu, lebih dari 2,4 juta jiwa harus kehilangan nyawa akibat virus jahat ini.
Untuk menghentikan penyebaran virus corona ini, banyak pakar di berbagai negara terus melakukan penelitian untuk membuat vaksin yang mujarab demi menangkal COVID-19. Vaksin COVID-19 kini dibutuhkan agar masyarakat global kebal akan ancaman virus corona.
Dari banyaknya perusahaan farmasi raksasa pembuat vaksin, terdapat tiga perusahaan Amerika Serikat yang kini fokus siap mengembangkan vaksin virus corona untuk varian terbaru.
Baca juga: Jumlah Vaksin Corona yang Dibutuhkan untuk Capai Herd Immunity
Vaksin Baru Untuk Strain Terbaru
Virus SARS-CoV-2 strain baru benar-benar membuat pemutusan rantai penyebaran virus corona menjadi semakin sulit. Contohnya, strain baru di Inggris. Di sana, mutasi virus corona ini diduga meningkatkan transmisi antar manusia sampai dengan 70 persen. Pada November lalu, sekitar seperempat kasus di London adalah varian baru, dan mencapai hampir dua pertiga kasus pada pertengahan Desember.
Virus varian baru tidak hanya menyerang London saja, kini virus corona jenis baru ini juga masuk ke beberapa negara di Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan. Atas kondisi ini, para ilmuwan di Inggris dan negara lain mengembangkan beberapa versi patogen dalam satu suntikan.
Di Amerika Serikat, perusahaan farmasi raksasa seperti Pfizer Inc, Moderna dan Johnson & Johnson, dikabarkan akan mengembangkan vaksin COVID-19 untuk varian baru pada musim gugur mendatang. Kira-kira sekitar sekitar September hingga Desember.
Masalahnya, terdapat beberapa masalah yang kini dihadapi perusahaan farmasi dalam mengembangkan vaksin ini. Menurut peneliti utama pada uji coba dari Oxford Andrew Pollard, mereka tidak mengetahui virus mana yang akan paling menyebar luas pada bulan-bulan mendatang.
Andrew juga menambahkan, virus ini kemungkinan terus berkembang di bawah tekanan dari kekebalan manusia, sehingga dapat berubah seiring waktu.
Di samping itu, ada pula pendapat lain dari Michael Kinch, spesialis vaksin dari Universitas Washington, AS. Menurutnya para peneliti kini sedang mempertimbangkan berbagai cara untuk mengatasi tantangan tersebut. Ada beberapa strategi yang bakal ditempuh, seperti memasukkan berbagai antigen, molekul dalam vaksin yang memicu respons kekebalan.
Baca juga: Jokowi Divaksin, Ini 8 Fakta Vaksin Sinovac yang Perlu Diketahui
SARS-CoV-2 strain terbaru ini memang tidak bisa dipandang remeh. Pasalnya, menurut laporan yang dari pemerintah AS, strain ini dikaitkan dengan risiko rawat inap dan kematian yang lebih besar daripada versi sebelumnya.
Vaksin COVID-19 Untuk Anak-Anak
Selama proses pembuatan vaksin global, banyak farmasi dan para ilmuwan fokus pada vaksinasi untuk orang dewasa dan lansia. Seiring dengan bertambahnya umur, risiko menerima gejala parah dari COVID-19 akan semakin tinggi. Namun, kabar baiknya vaksin COVID-19 untuk anak-anak kita juga tengah disiapkan.
Salah satu perusahaan farmasi yang fokus pada vaksin virus corona untuk anak-anak adalah Pfizer. Pihaknya telah melakukan uji coba vaksin COVID-19 pada kelompok usia 12-15 tahun. Andaikan tak ada ada halangan, vaksin untuk anak-anak ini akan siap pada libur musim panas tahun ini.
Selain Pfizer, Moderna juga tengah melakukan pengujian vaksin COVID-19 untuk anak-anak, tepatnya pada kelompok usia 12-17 tahun. Moderna mengatakan, hasil pengujian bisa dicapai pada bulan Juli atau Agustus tahun ini.
Baca juga: Ini 6 Fakta Mutasi Virus Corona Terbaru dari Inggris
Mau tahu lebih jauh mengenai vaksin COVID-19? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membeli obat atau vitamin menggunakan aplikasi Halodoc, untuk memperkuat sistem imun agar terlindung dari virus corona. Sangat praktis, bukan?