Atelektasis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Atelektasis dapat dicegah dan diobati sesuai penyebabnya.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Atelektasis?
- Jenis-Jenis Atelektasis
- Penyebab Atelektasis
- Gejala Atelektasis
- Diagnosis Atelektasis
- Pengobatan Atelektasis
- Pencegahan Atelektasis
- Komplikasi Atelektasis
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Atelektasis adalah kondisi ketika sebagian atau seluruh paru-paru mengempis. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menurunkan kadar oksigen dalam darah.
Penting untuk memahami lebih lanjut tentang atelektasis agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.
Apa Itu Atelektasis?
Atelektasis adalah kondisi medis yang terjadi ketika sebagian atau seluruh area paru-paru mengalami kolaps atau mengempis. Paru-paru terdiri dari jutaan kantung udara kecil (alveoli) yang mengembang dan mengempis saat bernapas, memungkinkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Ketika atelektasis terjadi, alveoli tersebut tidak dapat mengembang dengan sempurna, sehingga mengurangi kemampuan paru-paru untuk berfungsi secara efektif. Kondisi ini dapat mempengaruhi sebagian kecil atau seluruh lobus paru-paru.
Jenis-Jenis Atelektasis
Atelektasis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan mekanisme terjadinya:
- Atelektasis Obstruktif: Jenis ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada saluran pernapasan (bronkus) yang menghalangi udara masuk ke alveoli. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh tumor, benda asing, atau penumpukan lendir.
- Atelektasis Non-Obstruktif: Jenis ini terjadi bukan karena penyumbatan, tetapi karena faktor lain yang mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk mengembang. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Atelektasis Kompresi: Terjadi ketika ada tekanan dari luar paru-paru yang menyebabkan kolaps, misalnya akibat efusi pleura (penumpukan cairan di antara lapisan paru-paru dan dinding dada) atau pneumotoraks (masuknya udara ke dalam rongga pleura).
- Atelektasis Adhesif: Terjadi akibat kekurangan surfaktan, zat yang membantu menjaga alveoli tetap terbuka. Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur.
- Atelektasis Sikatrik: Terjadi akibat jaringan parut pada paru-paru yang menyebabkan kolaps.
- Atelektasis Relaksasi: Terjadi ketika ruang pleura terisi dengan udara atau cairan, menyebabkan paru-paru kolaps.
Ketahui juga informasi mengenai Paru-Paru: Struktur, Fungsi, dan Cara Menjaganya agar terhindar dari atelektasis.
Penyebab Atelektasis
Penyebab atelektasis sangat bervariasi, tergantung pada jenis atelektasis yang dialami. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Penyumbatan Saluran Napas: Lendir, tumor, atau benda asing dapat menghalangi saluran pernapasan, mencegah udara mencapai alveoli.
- Penyakit Paru-Paru: Kondisi seperti pneumonia, fibrosis kistik, atau emfisema dapat meningkatkan risiko atelektasis.
- Operasi: Anestesi umum dapat mempengaruhi pernapasan dan menyebabkan atelektasis sementara. Selain itu, operasi di dada atau perut dapat menyebabkan nyeri yang membuat pasien enggan bernapas dalam-dalam.
- Cedera: Trauma pada dada dapat menyebabkan nyeri dan kesulitan bernapas, yang dapat menyebabkan atelektasis.
- Kondisi Medis Lain: Kondisi seperti obesitas, kelemahan otot pernapasan, dan gangguan saraf dapat meningkatkan risiko atelektasis.
Pencegahan atelektasis dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko seperti merokok dan paparan polusi udara.
Gejala Atelektasis
Gejala atelektasis dapat bervariasi, tergantung pada luas area paru-paru yang terkena dan kecepatan terjadinya kolaps.
Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, terutama jika area yang terkena kecil. Namun, gejala umum atelektasis meliputi:
- Sesak napas.
- Napas cepat dan dangkal.
- Batuk.
- Mengi.
- Nyeri dada.
- Kebiruan pada kulit atau bibir (sianosis).
Diagnosis Atelektasis
Diagnosis atelektasis biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan mendengarkan suara napas dengan stetoskop untuk mendeteksi adanya suara abnormal.
- Rontgen Dada: Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya area paru-paru yang kolaps.
- CT Scan: Pemeriksaan ini memberikan gambaran yang lebih detail dari paru-paru dan dapat membantu mengidentifikasi penyebab atelektasis.
- Bronkoskopi: Prosedur ini melibatkan memasukkan tabung fleksibel dengan kamera ke dalam saluran pernapasan untuk melihat langsung kondisi paru-paru dan mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
Berikut Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Cek Kondisi Paru-Paru kamu.
Pengobatan Atelektasis
Pengobatan atelektasis bertujuan untuk mengatasi penyebab yang mendasari dan membantu mengembangkan kembali paru-paru. Beberapa metode pengobatan meliputi:
- Fisioterapi Dada: Teknik ini melibatkan latihan pernapasan, perkusi dada, dan drainase postural untuk membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan.
- Bronkoskopi: Jika atelektasis disebabkan oleh penyumbatan, bronkoskopi dapat digunakan untuk mengangkat sumbatan tersebut.
- Terapi Oksigen: Pemberian oksigen tambahan dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
- Pembedahan: Dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat tumor atau memperbaiki kerusakan pada paru-paru.
- Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti bronkodilator untuk membantu membuka saluran pernapasan atau antibiotik jika ada infeksi.
Penanganan atelektasis harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyebab yang mendasarinya.
Pencegahan Atelektasis
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah atelektasis, terutama setelah operasi atau selama sakit:
- Berhenti Merokok: Merokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko atelektasis.
- Latihan Pernapasan Dalam: Latihan ini membantu menjaga paru-paru tetap mengembang.
- Batuk Efektif: Batuk dapat membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan.
- Bergerak Aktif: Bergerak setelah operasi dapat membantu mencegah penumpukan lendir di paru-paru.
- Mengelola Kondisi Medis: Mengelola kondisi medis seperti asma atau PPOK dapat membantu mengurangi risiko atelektasis.
Komplikasi Atelektasis
Jika tidak diobati, atelektasis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Pneumonia: Atelektasis dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru.
- Gagal Napas: Jika area paru-paru yang terkena luas, atelektasis dapat menyebabkan gagal napas.
- Hipoksemia: Kondisi ini terjadi ketika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah.
- Bronkiektasis: Kerusakan permanen pada saluran pernapasan.
Pahami lebih dalam mengenai Atelektasis – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala atelektasis, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau baru saja menjalani operasi. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Itulah penjelasan seputar atelektasis yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



