Awas, Laki-Laki Lebih Berisiko Terkena Kanker Kandung Kemih
“Penting untuk mengetahui faktor risiko dan gejala kanker kandung kemih agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat jika diperlukan. Sebab, kanker ini bisa menyasar pada pria maupun wanita”

Halodoc, Jakarta – Kanker kandung kemih adalah jenis tumor yang dapat terjadi pada siapa saja, tetapi sebagian besar kasusnya terjadi pada pria. Menurut American Cancer Society, laki-laki memiliki risiko tiga kali lebih besar terkena penyakit ini daripada wanita.
Faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kandung kemih, dan beberapa di antaranya lebih umum terjadi pada laki-laki.
Faktor Risiko Kanker Kandung Kemih
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih pada laki-laki adalah paparan bahan kimia tertentu, seperti arsenik dan bahan kimia untuk produksi karet, tekstil, dan plastik. Pekerja di sejumlah industri, seperti pertanian, otomotif, dan petrokimia, memiliki risiko yang lebih tinggi karena paparan bahan kimia ini.
Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko pada laki-laki. Menurut National Cancer Institute, merokok dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih hingga empat kali lipat.
Selain itu, laki-laki yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena spesifikasi yang lebih agresif. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu juga dapat membaca artikel mengenai Fakta Kanker Kandung Kemih yang Perlu Diketahui.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko pada laki-laki adalah usia. Sebagian besar kasus terjadi pada orang yang berusia di atas 55 tahun, dan laki-laki lebih cenderung terkena pada usia yang lebih muda daripada wanita.
Beberapa gejala lainnya termasuk sakit saat buang air kecil, buang air kecil dengan frekuensi yang tinggi, darah dalam urine, dan rasa tidak nyaman di perut atau panggul. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Penyebab Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih bisa berkembang dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Ia bisa terjadi karena ada perubahan struktur DNA (mutasi) pada sel di dalam kandung kemih. Mutasi tersebut membuat sel tumbuh tidak normal dan membentuk sel tumor.
Perubahan sel pada kandung kemih dapat juga terjadi akibat paparan zat kimia, seperti zat karsinogenik pada rokok. Paparan rokok tersebut memicu mutasi sel, sehingga berisiko berkembangnya sel tumor. Fakta lain juga menunjukkan bahwa seorang perokok memiliki empat kali risiko lebih tinggi.
Tidak hanya rokok, kanker kandung kemih dapat terjadi akibat paparan zat kimia industri seperti 4-Aminobiphenyl, Benzidine, Xenylamine, O-toluidine, Aniline dyes, dan 2-Naphthylamine. Zat tersebut digunakan pada industri pembuatan kulit, karet, tekstil, dan cat. Arsenik juga dapat menjadi penyebab muncul mutasi struktur DNA pada manusia.
Beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko, antara lain:
- Berjenis kelamin pria
- Wanita yang mengalami menopause dini
- Pernah menjalani radioterapi daerah panggul atau dekat kandung kemih. Misalnya untuk pengobatan kanker usus dan pernah menjalani kemoterapi.
Pengobatan Mengatasi Kanker Kandung Kemih
Pengobatan dilakukan berdasarkan stadium yang dialami pengidapnya. Langkah pengobatan tersebut, antara lain:
- Transurethral resection of bladder tumor (TURBT)
Ini merupakan prosedur operasi yang umum untuk kanker kandung kemih stadium awal. Prosedur ini memasukkan alat yang terkenal dengan sebutan resectoscope ke dalam kandung kemih melalui saluran pembuangan urine (uretra).
Resectoscope tersebut dilengkapi kawat khusus untuk mengangkat sel tumor. Jika jaringan tumor masih ada di kandung kemih pasien meskipun setelah pengangkatan tumor, dokter akan menggunakan laser untuk menghancurkan kanker tersebut.
- Sistektomi
Prosedur operasi ini mengangkat sebagian atau seluruh kandung kemih. Ini bisa sebagian kandung kemih tanpa membahayakan fungsi kandung kemih. Atau bisa juga mengangkat seluruh kandung kemih, sebagian dari ureter, dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
Pada pasien pria, sistektomi radikal mencakup pengangkatan prostat dan vesikula seminalis, sedangkan pada pasien wanita melibatkan pengangkatan rahim, indung telur, dan sebagian vagina.
Namun, sayangnya ini dapat mengakibatkan disfungsi ereksi pada pria, serta menopause dini dan infertilitas (kemandulan) pada wanita.
- Terapi intravesikal
Terapi ini umum biasanya untuk penderita kanker stadium awal. Dokter memasukkan obat langsung ke kandung kemih. Obat tersebut antara lain immunotherapy atau kemoterapi.
- Radioterapi
Pengidapnya mungkin menjalani radioterapi 5 hari dalam sepekan untuk beberapa minggu.
Untuk menghindari faktor risiko sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar tidak terkena kanker kandung kemih. Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter di rumah sakit terdekat kini bisa lebih praktis menggunakan aplikasi Halodoc.
Tanpa antre, kamu bisa bertemu dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan. Jadi tunggu apalagi, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2023. Bladder Cancer Risk Factors.
Centers of Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Bladder Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Bladder Cancer.
Diperbarui pada 5 April 2023.