Bahaya, Cacing Kremi Bisa Menular

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Juni 2019
Bahaya, Cacing Kremi Bisa MenularBahaya, Cacing Kremi Bisa Menular

Halodoc, Jakarta - Penularan cacing kremi akan membuat kamu mengalami nyeri, gatal, dan ruam pada daerah anus. Meskipun akan membuat kamu merasa enggak nyaman, penyakit ini masih dapat diatasi dengan pemberian obat secara teratur. Karena cacing kremi mudah sekali menular, maka orang-orang yang berada dekat dengan pengidap juga harus melakukan pengobatan agar penularan bisa dihentikan.

Baca juga: Awas, Inilah Cara Penularan Cacing Kremi

Cacing Kremi, Penyakit yang Mudah Sekali Menular

Cacing kremi merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak-anak yang berusia 4-15 tahun. Cacing kremi merupakan parasit yang hidup di dalam usus besar dan rektum seseorang. Penyakit ini dapat dengan mudah menular ketika seseorang tidak sengaja memakan telur cacing kremi. Kemudian, telur yang termakan akan menetas di dalam usus.

Saat pengidap cacing kremi tidur pada malam hari, cacing kremi betina akan meninggalkan usus dan menuju anus dan meletakkan telurnya di kulit sekitar anus. Nah, telur-telur ini kemudian akan menyebar ketika kamu lupa mencuci tangan setelah dari toilet. Telur-telur cacing kremi dapat bertahan hidup dalam kurun waktu hingga dua minggu di permukaan benda-benda yang telah terkontaminasi.

Enggak Mau Mengidap Cacing Kremi, Kenali Gejalanya

Gejala umum pada pengidap cacing kremi adalah gatal pada area sekitar anus. Seseorang bahkan bisa saja mengalami cacing kremi tanpa disertai dengan gejala. Gatal-gatal pada area sekitar anus biasanya akan bertambah parah pada malam hari. Selain gatal, gejala yang mungkin muncul adanya nyeri perut, iritasi kulit di sekitar anus, ruam pada bokong, serta gatal di daerah kemaluan.

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Cacing Kremi

Hindari Penyebab Cacing Kremi Agar Tidak Tertular

Penyebaran cacing kremi terjadi melalui kontak langsung dengan seseorang atau benda yang telah terkontaminasi. Setelah telur masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan kemudian berkembang biak dalam usus. Kemudian, cacing kremi betina akan menuju usus dan meninggalkan telur pada lipatan kulit bagian anus, nah inilah yang menyebabkan gatal-gatal dan iritasi.

Apabila gatal ini digaruk, telur cacing akan berpindah ke jari dan akan menyebar ketika menyentuh orang lain atau benda-benda di sekitar. Telur cacing yang berhasil menetas di area anus, akan masuk kembali ke dalam usus dan dapat menyebabkan infeksi jika tidak mendapat penanganan segera. Selain orang dan benda yang terkontaminasi, penyebaran dapat melalui:

  • Seseorang yang tinggal di daerah kumuh.

  • Anak yang punya kebiasaan mengisap jari.

  • Berbagi barang-barang keperluan rumah tangga dengan orang lain.

  • Tidak rajin mencuci tangan.

  • Tidak menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

Begini Langkah Guna Mencegah Cacing Kremi

Jika sudah terlanjur terkontaminasi telur, telur dapat bertahan hingga dua minggu dalam tubuh manusia. Selama periode itu, kamu dapat melakukan upaya-upaya agar telur cacing tidak menyebar. Langkah-langkah yang dapat kamu lakukan, antara lain menjaga kebersihan tubuh, minum obat cacing, cuci pakaian yang terkontaminasi dengan air panas, dan mencuci tangan dengan sabun setelah menggaruk area anus agar penularan dapat dihentikan.

Baca juga: Anak-Anak Rentan Serangan Cacing Kremi

Untuk hasil yang maksimal, lakukan pemeriksaan jika kamu menemukan gejalanya guna mencegah perkembangan penyakit menjadi lebih parah. Jika ingin mengetahui penyakit ini lebih lanjut, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui aplikasi Halodoc. Untuk itu,  download aplikasinya segera!

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan