Advertisement

Batu Karang: Gejala Awal, Penyebab, dan Cara Mengobati

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   19 Agustus 2025

Penyakit batu karang adalah kondisi terbentuknya endapan keras dari mineral dan garam dalam ginjal yang dapat menimbulkan nyeri hebat.

Batu Karang: Gejala Awal, Penyebab, dan Cara MengobatiBatu Karang: Gejala Awal, Penyebab, dan Cara Mengobati

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Batu Karang?
  2. Gejala Batu Karang yang Perlu Diwaspadai
  3. Penyebab Terbentuknya Batu Karang
  4. Diagnosis Batu Karang
  5. Pilihan Pengobatan Batu Karang
  6. Pencegahan Batu Karang
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. Pertanyaan Umum Tentang Batu Karang

Batu karang adalah kondisi yang dapat menimbulkan rasa nyeri hebat. Pembentukan batu ini bisa terjadi di ginjal, saluran kemih (ureter), atau kantung empedu.

Penting untuk memahami gejala awal, penyebab, dan pilihan pengobatan yang tersedia berikut ini.

Apa Itu Batu Karang?

Batu karang juga dikenal sebagai urolitiasis (pada saluran kemih) atau kolelitiasis (pada kantung empedu), adalah massa keras yang terbentuk dari kristal mineral dan garam.

Endapan ini dapat terbentuk di ginjal, ureter, atau kantung empedu. Ukuran batu bervariasi, mulai dari sebutir pasir hingga sebesar bola golf.

Keberadaan batu karang dapat menghambat aliran normal urin atau empedu, menyebabkan nyeri, infeksi, dan komplikasi lainnya.

Komposisi batu karang yang bervariasi, memengaruhi pilihan pengobatan.

Gejala Batu Karang yang Perlu Diwaspadai

Gejala batu karang bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran batu. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali sampai batu tersebut bergerak atau menyebabkan penyumbatan.

Gejala umum meliputi:

  • Nyeri hebat. Nyeri kolik yang intens di pinggang, perut bagian bawah, atau selangkangan. Nyeri ini sering datang dan pergi dalam gelombang.
  • Urine berwarna merah muda, merah, atau coklat.
  • Mual dan muntah.
  • Sering buang air kecil.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Urine berbau tidak sedap.
  • Demam dan menggigil (jika terjadi infeksi).

Kamu bisa simak juga, ini Berbagai Obat Batu Ginjal Sesuai Jenisnya

Penyebab Terbentuknya Batu Karang

Pembentukan batu karang melibatkan beberapa faktor. Dehidrasi, diet tidak sehat, riwayat keluarga, dan kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko.

Berikut adalah beberapa penyebab umum:

  • Dehidrasi: Kurang minum air menyebabkan urin menjadi lebih pekat, meningkatkan konsentrasi mineral yang dapat membentuk kristal.
  • Diet: Konsumsi tinggi garam, oksalat (ditemukan dalam bayam, cokelat, dan kacang-kacangan), dan protein hewani dapat meningkatkan risiko.
  • Riwayat keluarga: Riwayat keluarga dengan batu karang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalaminya.
  • Kondisi medis: Gangguan metabolik seperti hiperparatiroidisme, penyakit Crohn, dan obesitas dapat meningkatkan risiko. Infeksi saluran kemih yang berulang juga dapat memicu pembentukan batu.

Diagnosis Batu Karang

Diagnosis batu karang melibatkan beberapa prosedur untuk mengonfirmasi keberadaan batu, menentukan lokasi dan ukurannya, serta menyingkirkan kondisi lain. Prosedur diagnosis meliputi:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat medis: Dokter akan menanyakan tentang gejala, riwayat diet, riwayat keluarga, dan kondisi medis lainnya.
  • Analisis urine: Tes urin dapat menunjukkan adanya darah, kristal, dan infeksi.
  • Rontgen perut: Dapat mendeteksi beberapa jenis batu ginjal.
  • USG: Berguna untuk mendeteksi batu di ginjal dan kantung empedu, terutama pada wanita hamil dan anak-anak.
  • CT scan: Memberikan gambaran yang lebih detail tentang ukuran, lokasi, dan jumlah batu.

Kamu mengidap batu empedu? Jangan panik dulu. Simak rekomendasi obatnya pada artikel berikut: Ini 4 Pilihan Obat Batu Empedu yang Ampuh di Apotek.

Pilihan Pengobatan Batu Karang

Pengobatan batu karang tergantung pada ukuran, lokasi, dan komposisi batu, serta ada atau tidaknya infeksi dan penyumbatan. Pilihan pengobatan meliputi:

1. Observasi

Untuk batu kecil yang tidak menyebabkan gejala atau penyumbatan, dokter mungkin menyarankan untuk minum banyak air (2-3 liter per hari) dan menunggu batu keluar dengan sendirinya. Obat pereda nyeri dapat membantu mengatasi rasa sakit.

2. Obat-obatan

  • Alpha-blocker: Dapat membantu mengendurkan otot-otot di ureter, memudahkan batu untuk lewat.
  • Allopurinol: Digunakan untuk mencegah pembentukan batu asam urat.
  • Diuretik thiazide: Dapat mengurangi kadar kalsium dalam urin dan mencegah pembentukan batu kalsium.

3. Prosedur medis

  • Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL): Menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu menjadi fragmen kecil yang dapat keluar melalui urin.
  • Ureteroskopi: Prosedur invasif minimal yang melibatkan memasukkan tabung kecil dengan kamera melalui uretra ke dalam ureter untuk menemukan dan mengangkat batu.
  • Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL): Prosedur bedah yang melibatkan membuat sayatan kecil di punggung untuk mengakses ginjal dan mengangkat batu besar.
  • Kolesistektomi: Operasi pengangkatan kantung empedu, biasanya dilakukan untuk batu empedu yang menyebabkan gejala berulang.

Pencegahan Batu Karang

Mencegah pembentukan batu karang melibatkan perubahan gaya hidup dan diet. Berikut adalah beberapa tips pencegahan:

  • Minum banyak air: Usahakan minum 2-3 liter air setiap hari untuk menjaga urin tetap encer.
  • Batasi asupan garam: Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan kadar kalsium dalam urine.
  • Perhatikan asupan oksalat: Jika kamu rentan terhadap batu kalsium oksalat, batasi makanan tinggi oksalat seperti bayam, cokelat, dan kacang-kacangan.
  • Batasi protein hewani: Konsumsi protein hewani berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dan kalsium dalam urine.
  • Jaga berat badan ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko batu empedu.
  • Konsultasikan dengan dokter: Jika kamu memiliki riwayat keluarga batu karang atau kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran pencegahan yang dipersonalisasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala batu karang, terutama jika disertai dengan:

  • Nyeri hebat yang tidak tertahankan.
  • Demam dan menggigil.
  • Mual dan muntah yang parah.
  • Darah dalam urine.
  • Kesulitan buang air kecil.

Penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Bladder Stones. 
Cedars Sinai. Diakses pada 2025. Urinary Tract Stones. 
UBP MID Universitas Medan Area. Diakses pada 2025. Penyebab Terbentuknya Batu Karang. 
Gleneagles Hospitals. Diakses pada 2025. Batu Karang: Punca, Gejala, Rawatan & Pencegahan.

Pertanyaan Umum Tentang Batu Karang

  • Apakah batu karang bisa sembuh sendiri?

Batu kecil berukuran kurang dari 5 mm seringkali dapat keluar dengan sendirinya dengan minum banyak air dan mengonsumsi obat pereda nyeri. Namun, batu yang lebih besar mungkin memerlukan intervensi medis.

  • Apa saja jenis-jenis batu karang?

Jenis batu karang yang paling umum adalah batu kalsium oksalat, batu asam urat, batu struvit (terkait infeksi), dan batu sistin (terkait kelainan genetik).

  • Apakah diet tertentu dapat membantu mencegah batu karang?

Diet rendah garam, oksalat (jika diperlukan), dan protein hewani, serta hidrasi yang cukup, dapat membantu mencegah pembentukan batu karang.