Bayi Hobi Isap Jari, Ketahui Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Maret 2020
Bayi Hobi Isap Jari, Ketahui PenyebabnyaBayi Hobi Isap Jari, Ketahui Penyebabnya

Halodoc, Jakarta – Bayi hobi isap jari karena kebiasaan ini membuat bayi merasa aman dan nyaman. Bahkan, kebiasaan mengisap jari ini dapat menenangkan bayi dan membantu melelapkannya untuk tidur. 

Sebenarnya seiring pertambahan usia, anak akan menghentikan kebiasaan mengisap jari atau ibu jarinya. Biasanya menginjak usia 6 atau 7 bulan. Bisa juga direntang usia 2 sampai 4 tahun. Namun terkadang, dalam kondisi tertentu, kebiasaan lama ini bisa kembali. Informasi selengkapnya mengenai hobi bayi mengisap jari ada bawah ini!

Haruskah Dihentikan?

Mengisap jempol biasanya tidak menjadi masalah sampai gigi permanen seorang anak tumbuh. Pada momen ini, mengisap jempol mungkin mulai memengaruhi atap mulut (langit-langit) atau bagaimana gigi sejajar. 

Baca juga: Isap Jempol atau Empeng, Lebih Baik Mana?

Mengisap jempol menjadi berisiko bila dikaitkan dengan seberapa sering anak melakukannya, berapa lama dan seberapa intens anak mengisap jempolnya. Meskipun begitu, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk mengatasi kebiasaan mengisap sebelum usia 3 tahun. 

Nah, jadi pada intinya ketika bayi ibu mengisap jari, tidak perlu khawatir. Namun, bila kebiasaan ini terus dilakukan ketika hampir menginjak usia 3 tahun, ada baiknya ibu mulai mencari cara supaya anak menghentikan kebiasaan tersebut. Bagaimana caranya?

Bicaralah dengan anak tentang mengisap jempol. Kemungkinan besar dengan memberikan pengertian pada anak akan berhasil menghentikan kebiasaan tersebut. Ibu bisa memberikan penguatan-penguatan positif untuk membantu anak melupakan kebiasaan mengemut jari tersebut.

Misalnya, pujilah anak atau berikan hadiah kecil seperti cerita pengantar tidur tambahan atau perjalanan ke taman saat anak tidak mengisap jempol. Tetapkan tujuan yang bisa dicapai, seperti jempol tidak diisap selama satu jam sebelum tidur. 

Tempelkan stiker di kalender untuk merekam hari-hari ketika anak berhasil menghindari mengisap jempol.  Coba ibu lakukan identifikasi pemicu. Jika anak menghisap ibu jarinya sebagai respons terhadap stres, kenali masalah yang sebenarnya dan berikan kenyamanan dengan cara lain. Biasanya pelukan atau kata-kata yang meyakinkan dapat membuat anak menghentikan kebiasaan tersebut.

Ingatkan anak secara lembut. Jangan memarahi, mengkritik, atau menertawakan anak. Jika ibu khawatir tentang efek mengisap ibu jari pada gigi anak, tanyakan kepada dokter gigi. Untuk beberapa anak, obrolan dengan dokter gigi dan mengapa penting untuk berhenti mengisap ibu jari lebih efektif daripada berbicara dengan ibu atau ayah.

Baca juga: Trik Hentikan Kebiasaan Anak Mengisap Jari

Dokter bisa memiliki cara yang lebih menenangkan untuk menjelaskan kenapa mengisap jari tidak diperbolehkan. Bagi beberapa anak, mengisap jempol adalah kebiasaan yang sangat sulit untuk dihilangkan. Cobalah untuk tidak khawatir. Memberi terlalu banyak tekanan pada anak untuk berhenti mengisap ibu jari mungkin hanya menunda prosesnya.

Butuh rekomendasi ahli medis mengenai hal ini tanyakan langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk orangtua. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orangtua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Psikologi Mengisap Ibu Jari

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Flow Psychology, disebutkan kalau mengisap jempol adalah perilaku umum yang dilakukan manusia, simpanse, dan primata lainnya. Ini melibatkan menempatkan ibu jari seseorang di dalam mulut dan melakukan mengisap ibu jari secara ritmis untuk waktu yang lama. Sejatinya ini dilakukan untuk memberikan efek terapi dan menenangkan.

Seperti yang disebutkan, mengisap ibu jari adalah kebiasaan umum bagi bayi dan balita. Kebiasaan akan dimulai segera setelah bayi lahir. Sebagai kebiasaan, bayi melakukannya sebagai refleks. 

Bayi biasanya hanya meletakkan dan mengisap benda apa pun yang mereka tempatkan di dalam mulutnya. Kebiasaan ini hanya berlangsung selama beberapa bulan. Jadi, itu bukan perilaku murni berdasarkan insting yang menenangkan.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Thumb sucking: Help your child break the habit.
Flow Psychology. Diakses pada 2020. Thumb Sucking Psychology.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan