Advertisement

Begini Cara Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

10 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   26 September 2025

Cara mengatasi anak demam di malam hari bisa dengan kompres hangat dan memberikan obat penurun demam.

Begini Cara Mengatasi Anak Demam di Malam HariBegini Cara Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

DAFTAR ISI

  1. Cara Mengatasi Demam Anak di Rumah
  2. Rekomendasi Obat Demam Anak
  3. Penyebab Demam pada Anak
  4. Pencegahan Demam pada Anak
  5. Kapan Harus Mengunjungi Dokter?
  6. Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengalami Demam

Demam pada anak memang tak selalu menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, apabila demam terjadi ketika tengah malam, ibu dan ayah pastinya sangat cemas. 

Terlebih dengan rasa tidak nyaman yang tentu saja membuat Si Kecil rewel dan menangis. 

Sebenarnya, demam menunjukkan sebuah upaya yang dilakukan tubuh untuk merespons infeksi yang sedang menyerang. 

Cara Mengatasi Demam Anak di Rumah

Ibu seharusnya tidak perlu khawatir, berikut ini cara mengatasi demam anak di malam hari yang bisa ibu lakukan secara mandiri di rumah:

1. Kompres Hangat

Upaya pertama yang dapat dilakukan guna meredakan demam anak adalah kompres hangat. 

Kompres dapat dibuat dengan cara merendam handuk ke dalam air panas. Lalu, lapisi handuk dengan tote bag agar bagian kulit yang dikompres tidak terbakar. 

Selain itu, kompres hangat juga bisa dibuat dengan memasukkan air hangat ke dalam botol.

Meski begitu, cara ini hanya bisa menyembuhkan dengan sementara. Artinya, ibu harus segera membawa sang buah hati ke rumah sakit terdekat saat pagi tiba. 

Saat kompres hangat dilakukan, anak mungkin akan rewel karena merasa tidak nyaman, tetapi cara yang telah dipakai turun-temurun ini dinilai cukup membantu.

2. Menyeka Tubuh Anak

Demam pada anak juga bisa diredakan dengan mengelap tubuh menggunakan air hangat. 

Caranya sama seperti ketika ibu membuat kompres. Saat bersentuhan dengan tubuh, air hangat akan membuat suhu tubuh sedikit menurun.

Meski begitu, hindari mengelap tubuh anak dengan air dingin ya, bu! Pasalnya, air dingin justru akan membuat Si Kecil menggigil dan membuat suhu tubuh semakin naik guna mengimbangi rasa dingin. 

Alih-alih sembuh, demam malah bisa menjadi semakin parah.

3. Kenakan Pakaian Tipis

Saat anak demam, ibu biasanya akan mengenakan pakaian dan menyelimuti anak dengan bahan yang tebal. 

Hal ini sebaiknya dihindari karena bahan tebal justru mencegah keluarnya panas dalam tubuh, sehingga suhu tubuh anak akan menjadi lebih tinggi. 

Sebaliknya, pakaikan Si Kecil dengan pakaian yang tipis sehingga panas dalam tubuh dapat keluar lebih mudah.

4. Pentingnya Menjaga Suhu Ruangan

Meredakan demam anak juga bisa dilakukan dengan mengatur suhu kamar senyaman mungkin, sehingga anak tidak kedinginan atau kepanasan. 

Biarkan ia beristirahat dengan nyaman agar kondisinya dapat cepat pulih kembali.

5. Perbanyak Asupan Cairan

Tahukah ibu bahwa banyak minum air putih dapat meredakan demam pada anak? 

Saat anak demam, mereka akan kehilangan banyak cairan dalam tubuh. Mengonsumsi banyak air putih akan menjaga kadar air dalam tubuh anak juga membantu tubuh lebih cepat mengeluarkan panas di dalamnya sekaligus mencegah dehidrasi. 

Jadi, pastikan agar asupan cairan anak selalu terpenuhi, ya!

6. Menggunakan Bawang Merah

Katanya, bawang merah mengandung minyak atsiri yang mampu menurunkan demam pada anak. 

Mungkin ibu bisa mencobanya, caranya dengan memarut bawang merah lalu campurkan dengan minyak kelapa atau minyak kayu putih. 

Kemudian, oleskan ke seluruh tubuh anak. Namun, hindari pemakaiannya jika kulit anak cenderung sensitif.

7. Penggunaan Obat Penurun Demam

Dalam menangani demam pada anak, penggunaan obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen sering dianjurkan. 

Parasetamol bisa digunakan pada anak dari usia dua bulan ke atas, sedangkan ibuprofen dianjurkan untuk anak yang berusia enam bulan ke atas. 

Penting untuk memperhatikan dosis yang tepat sesuai dengan berat dan usia anak, yang umumnya dicantumkan pada kemasan obat atau direkomendasikan oleh dokter. 

Selalu gunakan takar yang tepat untuk menghindari dosis berlebih, dan hindari pemberian ibuprofen pada anak yang dehidrasi atau menderita penyakit ginjal.

Efek samping yang perlu diwaspadai termasuk potensi iritasi lambung atau gangguan ginjal, terutama jika obat diberikan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. 

Untuk pengobatan suportif, anak juga dapat diberi minuman isotonik yang mengandung elektrolit untuk membantu rehidrasi, atau tablet kunyah jika mereka kesulitan menelan obat cair. 

Penggunaan obat tradisional seperti minyak kelapa sering dianggap sebagai alternatif, namun efektivitasnya belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan harus digunakan dengan hati-hati.

8. Skin to Skin Contact

Kontak kulit ke kulit antara orang tua dan anak, yang juga dikenal sebagai “kangaroo care“. 

Ini metode yang efektif untuk menenangkan anak dan membantu mengatur suhu tubuh mereka, terutama selama demam. 

Metode ini terutama bermanfaat di malam hari, saat demam sering kali menjadi lebih intens. 

Dengan meletakkan anak hanya dengan popok di dada telanjang orang tua, panas tubuh orang tua membantu mengatur suhu anak melalui proses penguapan, sekaligus memberikan kenyamanan dan meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak.

Selain itu, kontak skin to skin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dengan mentransfer bakteri baik dari kulit orang tua ke anak, yang dapat membantu melawan infeksi. 

Penggunaan kompres hangat pada dahi anak, bukan kompres dingin, juga dapat membantu menurunkan demam tanpa menggigilkan anak. 

Dalam beberapa tradisi, minyak kayu putih digunakan sebagai bantuan tambahan selama proses ini untuk meningkatkan kenyamanan.

Pahami informasi lebih dalam seputar Apa itu Demam Pada Anak? Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini. 

Rekomendasi Obat Demam Anak

Anak demam di malam hari? Jangan khawatir, berikut beberapa obat yang bisa ibu gunakan untuk meredakan demam anak.

  • Tempra Sirup Rasa Anggur 60 ml. Setiap 5 ml obat ini mengandung 160 miligram paracetamol. Kandungan paracetamol  bekerja di pusat pengatur suhu dalam otak yaitu hipotalamus untuk mengurangi nyeri ringan sampai sedang, menurunkan demam, serta mengurangi rasa sakit di kepala. 
  • Fermol Demam Anak Sirup Rasa Jeruk 60 ml. Obat demam anak ini mampu menurunkan panas dan pereda nyeri ringan. Paracetamol di dalamnya membantu meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi, nyeri ringan, serta demam setelah anak melakukan imunisasi.
  • Ottopan Sirup 60 ml. Mengandung Paracetamol (Acetaminophen) sebagai analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). 
  • Pamol Sirup 60 ml. Paracetamol di dalamnya bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa di otak yang disebut prostaglandin, yang berperan dalam timbulnya rasa sakit dan demam. Dengan cara ini, obat ini membantu meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam.

Penyebab Demam pada Anak

Sebenarnya, demam adalah mekanisme pertahanan tubuh yang alami untuk melawan infeksi atau gangguan lain. 

Berikut adalah beberapa penyebab umum demam pada anak, terutama yang sering terjadi pada malam hari:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Salah satu penyebab paling umum dari demam pada anak adalah infeksi virus seperti flu atau pilek. Virus-virus ini menyebabkan peradangan di saluran pernapasan atas.

2. Infeksi Telinga (Otitis Media)

Ini adalah kondisi umum pada anak-anak yang dapat menyebabkan demam, terutama jika infeksi menjadi parah atau tidak ditangani dengan cepat.

3. Imunisasi

Vaksinasi rutin terkadang dapat menyebabkan demam ringan sebagai reaksi normal tubuh terhadap antigen dalam vaksin yang bekerja memicu sistem imun.

Ibu juga perlu memahami lebih dalam tentang Kesehatan Anak – Tips dan Informasi Lengkapnya agar kesehatan buah hati tetap terjaga.

4. Penyakit Infeksi

Anak-anak rentan terhadap berbagai penyakit infeksi selain flu dan pilek, seperti campak, cacar air, atau penyakit tangan-kaki-mulut, yang semua dapat menyebabkan demam.

5. Heatstroke atau Kelelahan Panas

Kondisi ini terjadi ketika anak terlalu lama terpapar suhu tinggi, terutama jika bermain di luar pada hari yang panas tanpa asupan cairan yang cukup, bisa menyebabkan heatstroke, yang ditandai dengan demam tinggi.

6. Dehidrasi dan Kekurangan Cairan

Asupan cairan yang tidak memadai dapat menyebabkan dehidrasi, yang kadang-kadang memicu demam, terutama di malam hari ketika tubuh berusaha mempertahankan suhu normal.

7. Reaksi Alergi

Beberapa alergi juga dapat menyebabkan demam sebagai bagian dari reaksi sistemik, terutama jika disertai dengan ruam kulit.

Jika mengalami gejala yang tidak biasa, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa ibu hubungi.

8. Gangguan Autoimun

Kondisi seperti penyakit Kawasaki atau penyakit autoimun lainnya dapat menyebabkan demam sebagai respons terhadap peradangan yang tidak terkendali dalam tubuh.

9. Stres atau Kecemasan

Stres emosional dan kecemasan terkadang memicu peningkatan suhu tubuh, yang bisa diinterpretasikan sebagai demam, terutama pada anak-anak yang sangat muda.

10. Tumbuh Gigi pada Bayi

Proses tumbuh gigi sering disalahartikan sebagai penyebab demam, walaupun secara klinis demam yang tinggi jarang sekali disebabkan oleh tumbuh gigi. Namun, bisa menyebabkan kenaikan suhu ringan.

11. Ruam Kulit

Kondisi seperti roseola sering kali diawali dengan demam tinggi yang kemudian diikuti oleh ruam, khususnya pada anak-anak.

Penting untuk memantau gejala lain yang mungkin menyertai demam untuk membantu menentukan penyebabnya. 

Jika demam tinggi, bertahan lebih dari beberapa hari, atau disertai dengan gejala serius lainnya, penting untuk segera menghubungi dokter spesialis anak di Halodoc untuk mengetahui penanganan yang tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga ibu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun! Pakai Halodoc sekarang juga!

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Ada beberapa situasi dan tanda-tanda yang harus membuat orang tua mempertimbangkan untuk segera membawa anak ke dokter:

1. Demam Tinggi

Jika suhu rektal anak mencapai atau melebihi 38 derajat Celsius pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, atau demam di atas 39 derajat Celsius pada anak yang lebih tua.

2. Demam Tidak Kunjung Menurun

Demam yang bertahan lebih dari 72 jam atau demam yang tidak kunjung menurun meskipun telah diberikan obat penurun demam pada anak yang lebih besar.

3. Gejala Lain yang Mengkhawatirkan

Jika demam disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas, sakit kepala berat, kejang saat demam, kulit pucat atau tampak kebiruan.

Kondisi ini mungkin menandakan kondisi yang lebih serius.

4. Tanda-Tanda Dehidrasi

Perhatikan tanda-tanda dehidrasi, seperti anak yang jarang buang air kecil, bibir dan mulut kering, atau mata yang tampak cekung. 

Dehidrasi dapat berkembang cepat pada anak-anak dan memerlukan perhatian medis.

5. Muntah dan Diare

Jika demam disertai muntah dan diare yang berkelanjutan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan kondisi lain yang mungkin memerlukan intervensi medis.

6. Si Kecil Terlihat Lemas

Anak yang tampak sangat lemas, tidak responsif, atau sangat rewel tidak boleh dianggap enteng dan harus segera diperiksakan.

7. Demam Disertai Keluhan Lain

Jika demam juga disertai dengan gejala lain seperti ruam kulit yang tidak biasa, nyeri saat buang air kecil, nyeri telinga, atau batuk persisten,.

Hal ini bisa menandakan infeksi spesifik atau kondisi lain yang membutuhkan diagnosis dan pengobatan dari dokter.

Dalam setiap kasus, jika orang tua merasa tidak yakin atau khawatir tentang gejala yang dialami anak mereka, lebih baik untuk selalu memilih berkonsultasi dengan dokter. 

Lebih baik melakukan tindakan pencegahan daripada menunggu sampai kondisi anak memburuk. 

Kesehatan dan keselamatan anak adalah prioritas utama, dan dokter dapat memberikan panduan dan pengobatan yang tepat untuk membantu mengelola demam dan kondisi yang mendasarinya.

Pencegahan Demam pada Anak

Meskipun tidak semua demam dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko anak terkena demam:

  • Cuci Tangan Secara Teratur: Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur, terutama setelah bermain di luar rumah, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin.
  • Hindari Kontak dengan Orang Sakit: Jauhkan anak dari orang yang sedang sakit, terutama jika mereka mengalami gejala pernapasan seperti batuk atau pilek.
  • Vaksinasi: Pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai jadwal untuk melindungi mereka dari penyakit infeksi yang dapat menyebabkan demam.
  • Berikan Nutrisi yang Cukup: Berikan anak makanan yang bergizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
  • Jaga Kebersihan Lingkungan: Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran kuman penyebab penyakit.

Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengalami Demam

Jika sang buah hati mengalami demam yang tidak kunjung membaik, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat saran penanganan yang tepat.

Dokter spesialis anak di Halodoc telah berpengalaman lebih dari 10 tahun dan mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut ini daftar dokter di Halodoc yang dapat dihubungi:

1. dr. Lingga Pradipta Sp.A

Ibu bisa menghubungi dr. Lingga Pradipta Sp.A, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 2011 dan Universitas Hassanuddin tahun 2021.

Ia telah tergabung sebagai anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dengan nomor STR 7311201321144020 dan kini menjalani praktik di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dengan pengalaman selama 11 tahun, dr. Lingga Pradipta Sp.A dapat ibu percayai dalam mengatasi demam yang dialami si Kecil. 

Ia juga mampu memberikan layanan konsultasi seputar nafsu makan dan nutrisi anak, perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, jantung anak, kesehatan remaja, serta bayi lahir kecil dan prematur.

Chat dr. Lingga Pradipta Sp.A mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin.

Dokter rekomendasi lainnya yaitu dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin, alumnus Universitas Hang Tuah pada 2008 dan Universitas Airlangga pada 2020.

Saat ini, ia berpraktik di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Berbekal pengalaman selama 17 tahun, dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin mampu memberikan penanganan terhadap demam pada anak.

Selain itu, ibu juga bisa bertanya padanya seputar perkembangan anak, DBD dan penyakit tropis, pencernaan anak, alergi dan imunitas, serta bayi lahir kecil dan prematur.

Chat dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Itulah dokter spesialis yang mampu membantu mengatasi demam yang dialami oleh sang buah hati.

Janganlah ragu untuk menghubungi mereka, untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan.

Dengan Halodoc, ibu bisa berkonsultasi di mana saja dan kapan saja. 

Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Kids Health (For Parents). Diakses pada 2025. Fevers.
Very Well Health. Diakses pada 2025. Managing a Child’s Fever During the Night.
Pediatrics. Diakses pada 2025. Fever and Antipyretic Use in Children.