Begini Dampak Keguguran pada Mental yang Harus Ditangani
“Ibu yang mengalami keguguran membutuhkan perawatan khusus untuk memulihkan kesehatan mentalnya. Dukungan dari orang terdekat dan konseling dengan profesional medis akan membantu ibu melewati pengalaman traumatis tersebut.”

Halodoc, Jakarta – Keguguran adalah peristiwa traumatis yang dapat memberikan dampak pada kesehatan mental. Bahkan kondisi ini bisa memicu kesedihan, kecemasan, depresi, bahkan gejala Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Ibu yang baru saja mengalami keguguran akan mengalami mimpi buruk, kilas balik, dan mengalami perasaan yang terkait dengan kehilangan. Dampak keguguran pada mental ibu bisa sangat besar, sehingga ibu perlu mendapat penanganan khusus sebagai upaya mengembalikan kesehatan mentalnya. Informasi selengkapnya bisa dibaca di sini!
Keguguran Menyebabkan Perubahan Mood dan PTSD
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh U.S. National Institute for Health and Care Research, hampir 1 dari 3 ibu keguguran mengalami PTSD. Kecemasan dan dan depresi adalah gejala yang paling umum terlihat.
Kehilangan kehamilan dini adalah kondisi yang kerap terjadi, tetapi sayangnya konsekuensi dan dampak psikologis sering diabaikan. Sangat jarang ibu yang mengalami keguguran mendatangi psikolog. Padahal, ibu yang mengalami keguguran membutuhkan perawatan khusus untuk memulihkan kesehatan mentalnya.
Penanganan dan Penerimaan setelah Keguguran
Perlu diketahui bahwa perubahan hormon juga berkontribusi pada suasana hati. Keguguran tentu saja merupakan pengalaman emosional. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa hormon juga berubah, yang dapat berkontribusi pada perubahan emosional setelah keguguran. Diperlukan beberapa minggu agar hormon kembali stabil setelah keguguran dan proses ini dapat berkontribusi pada suasana hati ibu.
Pemulihan pasca keguguran memang tidak bisa langsung terjadi. Ibu perlu melewati beberapa fase penerimaan untuk bisa berdamai dengan kondisinya. Berikut ini adalah fase yang akan ibu lalui:
1. Memberikan Diri Waktu untuk Penyembuhan
Pepatah mengatakan bahwa waktu adalah penyembuh terbaik. Tubuh membutuhkan waktu untuk kembali normal, begitu juga pikiran dan kesehatan emosional.
Cobalah untuk menunggu beberapa bulan sebelum memulai pekerjaan baru, pindah ke rumah baru, atau perubahan besar lain dalam hidup. Jangan memaksakan kondisi untuk menerima dan berlaku seolah tidak terjadi apa-apa. Pasalnya, itu hanya akan menyengsarakan diri sendiri.
2. Biarkan Diri Berduka
Biarkan diri melalui proses berduka sebagaimana mestinya. Ibu mungkin akan mengalami syok, kemarahan, rasa bersalah, depresi, baru kemudian menerima kondisi.
Jika merasa perlu menangis, maka menangislah. Berhentilah untuk tidak mengakui kehilangan dan menahan gejolak perasaan.
3. Pentingnya Self Care
Ibu baru saja melalui pengalaman kehilangan yang traumatis. Itu tidak bisa disangkal, namun yang perlu dipahami juga adalah, hidup masih terus harus berlanjut. Untuk melanjutkan hidup, ibu perlu merawat diri.
Cobalah untuk tetap pada jadwal tidur yang teratur, makan dengan baik dan pertahankan berat badan yang sehat. Lakukan sesuatu yang aktif setiap hari, rileks, batasi asupan kafein, hindari alkohol, dan jangan merokok.
4. Pentingnya Mendapatkan Dukungan
Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat akan membantu ibu melewati masa traumatis tersebut. Bila perlu, bergabunglah dengan forum dukungan untuk ibu yang pernah mengalami masalah yang sama.
Bicaralah dengan psikolog bila diperlukan. Bahkan kini ibu bisa buat janji konsultasi dengan psikolog lewat Halodoc.
5. Mengenang Anak dengan Semestinya
Mungkin sulit untuk melanjutkan hidup tanpa semacam penutupan. Alangkah baiknya, demi kesehatan mental ibu, keluarga mengadakan semacam peringatan atas kepergian anak yang bahkan belum pernah ibu lihat rupanya.
Demikianlah informasi mengenai dampak keguguran pada mental yang sangat penting untuk segera ditangani. Nah, untuk informasi lengkap mengenai kesehatan ibu hamil bisa didapatkan dengan download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play!


