Benarkah AC Dapat Meningkatkan Risiko Penularan COVID-19?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 September 2021
Benarkah AC Dapat Meningkatkan Risiko Penularan COVID-19?Benarkah AC Dapat Meningkatkan Risiko Penularan COVID-19?

“Para ilmuwan sepakat bahwa virus COVID-19 dapat menular melalui udara. Penggunaan AC bisa menjadi sarana penularan yang potensial apabila di dalam ruangan tersebut ramai dan berventilasi buruk. Maka dari itu, penting untuk merawat dan mengoperasikan AC. Kamu juga perlu menjaga ventilasi tetap baik dan tidak berkerumun untuk mencegah penularan.”

Halodoc, Jakarta – Selama pandemi masih terus berlangsung kamu pun wajib melakukan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19. Sejauh ini, penelitian telah membuktikan kalau virus COVID-19 dapat menular melalui tetesan (droplet) dari hidung atau mulut saat pengidap COVID-19 batuk, bersin atau bahkan berbicara.

Namun, beredar kabar bahwa penggunaan air conditioner (AC) bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19. Udara yang dihasilkan AC dinilai dapat membuat virus menyebar lebih cepat. Sebelum mempercayai berita tersebut, sebaiknya ketahui fakta-faktanya di bawah ini.

Baca juga: 6 Tips Aman dan Nyaman Camping di Masa Pandemi

AC Tingkatkan Risiko Penularan COVID-19?

Menurut Ahli Epidemiologi Penyakit Infeksi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. dr. Hari Kusnanto Josef, belum ada studi yang menyatakan bahwa AC dapat meningkatkan risiko penularan virus COVID-19. Transmisi droplet dianggap sebagai metode penularan virus COVID-19 yang paling umum. 

Droplet dapat menyebar dalam beberapa meter dari orang yang mengeluarkannya. Ketika droplet bersentuhan dengan mata, hidung, atau mulut orang lain, maka orang tersebut berisiko tinggi tertular virus.

Selain transmisi droplet, ada pula penularan aerosol. Penularan ini terjadi ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan partikel infeksi mikroskopis, sehingga partikel tersebut mampu berlama-lama di udara, dan menyebar dari orang ke orang melalui aliran udara. Karena partikel ini jauh lebih kecil daripada tetesan, aerosol dapat menempuh jarak yang lebih jauh, termasuk sampai ke dalam paru-paru seseorang yang menghirupnya.

Di antara para ilmuwan, ada perdebatan tentang sejauh mana penularan aerosol mampu menyebabkan infeksi. Para ilmuwan kemudian telah sepakat bahwa penularan aerosol bisa terjadi dalam ruangan tertutup atau berventilasi buruk. Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa AC berpotensi meningkatkan risiko penularan virus COVID-19. 

Faktanya, penyakit menular lainnya seperti campak, TBC, cacar air, influenza, cacar, dan SARS semuanya telah terbukti menyebar melalui sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Imun Tubuh setelah Vaksin COVID-19

Jaga Ventilasi Baik untuk Cegah Penularan COVID-19

Penyebaran COVID-19 paling sering terjadi ketika orang yang terinfeksi melakukan kontak dekat atau langsung dengan orang lain. Melansir dari laman World Health Organization (WHO), risiko penyebaran virus lebih tinggi di tempat yang ramai dan berventilasi buruk. Sebab, tempat yang ramai cenderung membuat seseorang berjarak terlalu dekat. Memperbaiki ventilasi dalam ruangan dapat mengurangi risiko penyebaran virus di dalam ruangan.

Kendati demikian, ventilasi bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan. Kamu masih harus menjaga jarak, memakai masker, sering membersihkan tangan, dan menerapkan etiket batuk atau bersin yang benar (batuk atau bersin ke arah siku bagian dalam)

Sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara digunakan untuk menjaga suhu dan kelembapan udara dalam ruangan pada tingkat yang sehat dan nyaman. Sistem yang dirawat dan dioperasikan dengan baik dapat mengurangi penyebaran COVID-19 di dalam ruangan dengan meningkatkan laju pergantian udara, mengurangi resirkulasi udara, dan meningkatkan jumlah udara luar yang masuk.

Baca juga: Pola Makan yang Direkomendasikan setelah Pulih dari COVID-19

Kesimpulannya, AC berpotensi menjadi sarana penularan virus COVID-19 apabila tidak dirawat atau dioperasikan dengan baik. Risiko akan semakin meningkat apabila di dalam ruangan ber-AC tersebut sangat ramai dan berventilasi buruk. 

Punya pertanyaan lain seputar COVID-19? Jangan ragu untuk hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Hanya dengan smartphone yang kamu miliki, kamu dapat menghubungi dokter kapanpun kamu butuhkan. Download aplikasinya sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
NPR.org. Diakses pada 2021.Can Air Conditioners Spread COVID-19?.
Universitas Gadjah Mada. Diakses pada 2021. Can AC Increase the Risk of COVID-19 Infection?
WHO. Diakses pada 2021. Ventilation and airborne diseases