Benarkah Anak Laki-laki Lebih Aktif Ketimbang Anak Perempuan?
“Anak laki-laki cenderung menyukai tantangan dibandingkan anak perempuan. Pasalnya, ada bagian di dalam otak mereka yang disebut sebagai pusat rasa senang. Bagian tersebut akan menyala setiap kali anak laki-laki melakukan aktivitas fisik yang menurutnya menantang, seperti berlari kencang atau melompat.”

Halodoc, Jakarta – Secara biologis memang terdapat perbedaan antara pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan. Disebutkan anak laki-laki lebih aktif ketimbang anak perempuan. Ini karena pengaruh saraf motorik, di mana anak laki-laki memiliki saraf motorik kasar yang lebih kuat dibandingkan anak perempuan.
Itulah sebabnya mengapa anak laki-laki cenderung lebih cepat menguasai kemampuan motorik seperti berjalan, berlari, melompat, dan menyeimbangkan tubuh dibandingkan anak perempuan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, simak ulasan berikut!
Alasan Anak Laki-Laki Lebih Aktif Ketimbang Anak Perempuan
Selain saraf motorik, perbedaan lain yang menjelaskan mengapa anak laki-laki lebih aktif adalah karena anak laki-laki lebih menyukai gerakan mekanis benda dibandingkan gerakan manusia.
Ini menjadi alasan kenapa mereka lebih tertarik pada pantulan bola, pukulan drum, atau objek bergerak dibandingkan boneka. Sehingga, rata-rata anak laki-laki lebih mahir melacak benda bergerak dan lebih cepat belajar tentang hukum gerakan, termasuk mempraktikkannya.
Penjelasan selanjutnya adalah anak laki-laki cenderung menyukai tantangan dibandingkan anak perempuan. Pasalnya, ada bagian di dalam otak mereka yang disebut sebagai pusat rasa senang. Bagian tersebut akan menyala setiap kali anak laki-laki melakukan aktivitas fisik yang menurutnya menantang, seperti berlari kencang atau melompat.
Ketika Anak Sangat Aktif, Orangtua Harus Apa?
Ketika anak laki-laki lebih aktif, inilah beberapa hal yang bisa orangtua terapkan dalam pola asuh anak:
1. Kendalikan Sikap Aktif Anak
Anak laki-laki yang sikapnya aktif tetap memerlukan aturan yang jelas untuk mengendalikan sikap aktif mereka. Misalkan, orangtua bisa memberikan aturan jelas kapan mereka harus tidur siang dan tidur malam. Ibu juga bisa mengajak mereka melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti bermain lego sebagai alternatif untuk menyalurkan sikap aktif anak menjadi kreatif.
2. Hindari Tempat Berbahaya
Anak-anak cenderung belum mengetahui apa yang aman dan berbahaya untuk mereka. Karena itu, ibu bisa memilih perabotan rumah yang aman untuk Si Kecil. Misalnya dengan menghindari memilih perabotan rumah tangga yang mudah pecah, membuat pagar batasan untuk ke area dapur dan kamar mandi, dan meletakkan mainan di tempat yang mudah dijangkau oleh mereka.
3. Hindari Sebutan Negatif untuk Anak
Karena perilakunya yang aktif, sebagian ibu mungkin akan memandang anak laki-laki sebagai anak yang sulit diatur. Padahal, hal tersebut kurang baik untuk diucapkan kepada anak dan akan berdampak pada sikap mereka. Terlebih di usia balita, Si Kecil cenderung akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar.
Mengasuh anak yang aktif memang tidak mudah. Karena itu, ibu perlu bersabar dan menjaga stamina agar dapat mengajari dan mengawasi Si Kecil. Jika ibu memiliki keluhan mengenai kesehatan Si Kecil, ibu bisa menanyakannya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download sekarang juga!