Advertisement

Benarkah Empeng Bisa Menurunkan Risiko SIDS pada Bayi? Ini Faktanya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   30 Juni 2025

Penggunaan empeng disebut dapat membantu menurunkan risiko SIDS pada bayi, namun penting memahami cara pemakaiannya secara aman.

Benarkah Empeng Bisa Menurunkan Risiko SIDS pada Bayi? Ini FaktanyaBenarkah Empeng Bisa Menurunkan Risiko SIDS pada Bayi? Ini Faktanya

Daftar Isi:

  1. Hubungan Empeng dan SIDS pada Bayi yang Perlu Diketahui
  2. Apa itu SIDS?
  3. Bagaimana Empeng Dapat Mengurangi Risiko SIDS?
  4. Manfaat Empeng untuk Bayi
  5. Risiko Penggunaan Empeng yang Perlu Diwaspadai
  6. Tips Aman Memberikan Empeng pada Bayi
  7. Kapan Waktu yang Tepat untuk Menghentikan Penggunaan Empeng?
  8. Kesimpulan
  9. Pertanyaan Umum Seputar Empeng

Penggunaan empeng pada bayi seringkali menjadi perdebatan. Di satu sisi, empeng dapat menenangkan bayi dan bahkan dikaitkan dengan penurunan risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran tentang potensi risiko seperti masalah gigi dan ketergantungan.

Sebelum memberikan empeng kepada anak, ibu sebaiknya memahami dulu kaitan antara empeng dan SIDS, mengetahui manfaat maupun risikonya, serta mempelajari panduan penggunaannya yang aman.

Hubungan Empeng dan SIDS pada Bayi yang Perlu Diketahui

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak adalah kematian mendadak pada bayi di bawah usia 1 tahun yang penyebabnya tidak dapat dijelaskan.

Kondisi ini menjadi momok bagi orang tua, sehingga berbagai upaya pencegahan terus dikembangkan. Salah satu topik yang sering dibahas adalah hubungan antara penggunaan empeng dan risiko SIDS.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara penggunaan empeng dan penurunan risiko SIDS. Namun, penting untuk memahami lebih dalam mengenai hubungan ini dan bagaimana penggunaan empeng yang tepat dapat memberikan manfaat bagi bayi.

Apa itu SIDS?

SIDS adalah kematian mendadak dan tidak terduga pada bayi sehat, biasanya terjadi saat bayi tidur. Penyebab pasti SIDS belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang telah diidentifikasi, seperti:

  • Posisi tidur tengkurap.
  • Terlalu banyak selimut atau pakaian tebal.
  • Ibu merokok selama kehamilan.
  • Kelahiran prematur.

Penting bagi orang tua untuk memahami faktor-faktor risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Lantas, Benarkah Kematian Bayi Mendadak Tidak Bisa Dicegah?

Bagaimana Empeng Dapat Mengurangi Risiko SIDS?

Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana empeng dapat membantu mengurangi risiko SIDS:

  • Membuka saluran napas: Empeng dapat membantu menjaga saluran napas bayi tetap terbuka saat tidur, sehingga mencegah terjadinya henti napas (apnea).
  • Mengurangi kebiasaan tidur tengkurap: Bayi yang menggunakan empeng cenderung tidak tidur tengkurap, posisi tidur yang meningkatkan risiko SIDS.
  • Efek menenangkan: Empeng dapat memberikan efek menenangkan pada bayi, sehingga mengurangi kemungkinan bayi terbangun dan gelisah di malam hari.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penggunaan empeng saat tidur siang dan malam dapat dipertimbangkan untuk mengurangi risiko SIDS, terutama pada bayi yang berusia di atas 1 bulan.

Namun penting untuk diingat bahwa, penggunaan empeng bukanlah jaminan untuk mencegah SIDS. Orang tua tetap perlu mengikuti pedoman tidur aman lainnya, seperti membaringkan bayi telentang di permukaan yang rata dan keras, serta menghindari penggunaan selimut tebal atau bantal di tempat tidur bayi.

Manfaat Empeng untuk Bayi

Selain potensi mengurangi risiko SIDS, empeng juga menawarkan beberapa manfaat lain bagi bayi:

  • Menenangkan bayi: Empeng dapat membantu menenangkan bayi yang rewel atau gelisah, terutama saat akan tidur atau saat merasa tidak nyaman.
  • Mengurangi rasa sakit: Empeng dapat membantu mengurangi rasa sakit saat bayi menjalani prosedur medis yang tidak menyenangkan, seperti imunisasi.
  • Memenuhi kebutuhan mengisap: Bayi memiliki refleks mengisap yang kuat. Empeng dapat membantu memenuhi kebutuhan ini, terutama pada bayi yang tidak mendapatkan ASI atau susu formula yang cukup.

Menurut WHO, memberikan empeng pada bayi yang baru lahir sebaiknya dihindari sampai pemberian ASI sudah mapan. Hal ini untuk mencegah terjadinya bingung puting pada bayi.

Ibu, ini 3 Mitos Tentang SIDS yang Tidak Perlu Dipercaya.

Risiko Penggunaan Empeng yang Perlu Diwaspadai

Meskipun memiliki manfaat, penggunaan empeng juga dapat menimbulkan beberapa risiko, terutama jika tidak digunakan dengan benar:

  • Bingung puting: Penggunaan empeng pada bayi yang baru lahir dapat menyebabkan bingung puting, sehingga bayi kesulitan menyusu langsung dari payudara ibu.
  • Masalah gigi: Penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada pertumbuhan gigi dan mulut bayi, seperti gigi tonggos atau Crossbite.
  • Infeksi telinga tengah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan empeng dapat meningkatkan risiko infeksi telinga tengah pada bayi.
  • Ketergantungan: Bayi dapat menjadi terlalu bergantung pada empeng, sehingga sulit untuk ditenangkan tanpa empeng.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko penggunaan empeng sebelum memutuskan untuk memberikannya pada bayi.

Yuk, ketahui selengkapnya 5 Dampak Negatif Memberi Empeng pada Bayi

Tips Aman Memberikan Empeng pada Bayi

Jika memutuskan untuk memberikan empeng pada bayi, ada beberapa tips aman yang perlu diperhatikan:

  • Pilih empeng yang tepat: Pilih empeng yang terbuat dari bahan yang aman (BPA-free), berukuran sesuai dengan usia bayi, dan memiliki lubang ventilasi untuk mencegah risiko tersedak.
  • Sterilkan empeng secara teratur: Cuci dan sterilkan empeng secara teratur, terutama saat pertama kali digunakan dan setelah jatuh ke lantai.
  • Jangan celupkan empeng ke dalam makanan manis: Hindari mencelupkan empeng ke dalam madu, gula, atau makanan manis lainnya, karena dapat merusak gigi bayi.
  • Ganti empeng secara teratur: Ganti empeng setiap 1-2 bulan sekali, atau jika terlihat rusak atau aus.
  • Jangan memaksa bayi menggunakan empeng: Jika bayi menolak empeng, jangan memaksanya.

Selain itu, perhatikan kebersihan empeng. Idealnya, bersihkan empeng dengan air hangat dan sabun setiap hari.

Sterilisasi secara berkala juga penting, terutama saat bayi sedang sakit atau empeng sering jatuh ke permukaan yang kotor.

Ibu bisa menggunakan alat sterilisasi khusus atau merebus empeng dalam air mendidih selama 5 menit.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menghentikan Penggunaan Empeng?

Sebagian besar ahli merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan empeng saat bayi berusia 2-4 tahun. Pada usia ini, risiko masalah gigi akibat penggunaan empeng jangka panjang semakin meningkat. Selain itu, bayi biasanya sudah lebih mandiri dan dapat ditenangkan dengan cara lain.

Menghentikan penggunaan empeng bisa menjadi tantangan, terutama jika bayi sudah sangat bergantung padanya. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  • Kurangi penggunaan secara bertahap: Batasi penggunaan empeng hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti saat tidur.
  • Alihkan perhatian bayi: Tawarkan alternatif lain untuk menenangkan bayi, seperti boneka kesayangan, buku cerita, atau pelukan.
  • Berikan pujian dan hadiah: Berikan pujian dan hadiah kecil setiap kali bayi berhasil melewati waktu tanpa empeng.
  • Libatkan dokter anak: Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran dan dukungan dalam menghentikan penggunaan empeng.

Kesimpulan

Penggunaan empeng pada bayi memiliki manfaat dan risiko yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Empeng dapat membantu menenangkan bayi dan mengurangi risiko SIDS, tetapi juga dapat menyebabkan masalah gigi dan ketergantungan jika tidak digunakan dengan benar.

Jika memutuskan untuk memberikan empeng pada bayi, pastikan untuk memilih empeng yang tepat, membersihkannya secara teratur, dan menghentikan penggunaannya pada waktu yang tepat.

Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang terbaik mengenai penggunaan empeng pada bayi. Dokter dapat memberikan panduan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan spesifik bayi.

Konsultasi dengan dokter spesialis anak kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. 

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Journal of American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2025. Do Pacifiers Reduce the Risk of Sudden Infant Death Syndrome? A Meta-analysis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
WebMD. Diakses pada 2025. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Maternal and Child Health Journal. Diakses pada 2025. Pacifier use and SIDS: evidence for a consistently reduced risk.

Pertanyaan Umum Seputar Empeng

T: Apakah semua bayi perlu menggunakan empeng?

J: Tidak, penggunaan empeng bersifat opsional. Tidak semua bayi membutuhkan atau menyukai empeng.

T: Empeng jenis apa yang paling baik untuk bayi?

J: Pilih empeng orthodontic yang dirancang untuk meminimalkan risiko masalah gigi. Pastikan empeng terbuat dari bahan BPA-free dan sesuai dengan usia bayi.

T: Bagaimana cara membersihkan empeng dengan benar?

J: Cuci empeng dengan air hangat dan sabun setiap hari. Sterilisasi secara berkala dengan merebus atau menggunakan alat sterilisasi khusus.

T: Apakah penggunaan empeng dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi bayi?

J: Penggunaan empeng jangka panjang, terutama setelah usia 2 tahun, dapat meningkatkan risiko masalah gigi seperti Crossbite dan gigi tonggos.

T: Apakah aman memberikan empeng pada bayi yang baru lahir?

J: Sebaiknya hindari memberikan empeng pada bayi yang baru lahir sampai pemberian ASI sudah mapan untuk mencegah bingung puting.