Benarkah Gula Stevia Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Agustus 2022

“Gula stevia memiliki tingkat kemanisan 200 hingga 300 kali lipat ketimbang gula bisa. Meski begitu, gula stevia mengandung rendah kalori kelimbang gula biasa, sehingga dinilai lebih menyehatkan.”

Benarkah Gula Stevia Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini FaktanyaBenarkah Gula Stevia Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Gula stevia berasal dari tanaman stevia rebaudiana yang ditemukan oleh ahli botani bernama Antonio Bertoni pada 1887. Sejak itu, stevia digunakan oleh masyarakat di Paraguay dan Brazil sebagai pemanis buatan.

Di dalam daun stevia mengandung senyawa bercita rasa manis yaitu stevioside dan rebaudioside. Rasa manisnya diklaim ratusan kali lipat lebih tinggi daripada gula biasa.

Karena rasanya yang sangat manis, penggunaan gula stevia tidak sebanyak gula pasir. Cara tersebut menyumbang lebih sedikit kalori dalam tubuh, sehingga tidak berdampak pada berat badan secara signifikan.

Faktanya, Gula Stevia Lebih Menyehatkan

Gula stevia lebih rendah kalori ketimbang gula biasa. Gula dari tanaman Stevia rebaudiana juga tidak mengandung karbohidrat, sehingga baik dikonsumsi pengidap diabetes.

Karbohidrat bisa memicu kenaikan glukosa atau kadar gula darah secara signifikan. Itu sebabnya, pengidap diabetes disarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat untuk menstabilkan kadar gula darah.

Alasan lainnya, gula stevia efektif menurunkan indeks glikemik (GI) makanan. GI merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Dengan GI yang rendah, artinya, stevia berdampak pada penurunan kadar gula darah dalam tubuh, meski dalam tingkatan rendah. Sederhananya, mengonsumsi gula stevia lebih menyehatkan ketimbang gula biasa.

Merupakan Pengganti Gula yang Baik

Stevia bisa digunakan sebagai pengganti gula biasa untuk masakan rumahan dan kue. Namun, jika gula jenis ini tidak dimasak dengan cara yang tepat, stevia bisa menimbulkan rasa pahit.

Ketika mengganti gula biasa dengan stevia, makanan yang diolah dengan cara dipanggang tidak memiliki rasa dan tekstur yang sama dibanding menggunakan gula biasa.

Sebab, stevia mengalami proses reaksi yang memicu terjadinya perubahan warna jadi cokelat keemasan dan sedikit rasa pahit. Stevia juga menambah tekstur makanan yang dipanggang menjadi lebih keras.

Terlepas dari itu, stevia bisa bekerja dengan baik sebagai pengganti gula. Untuk meminimalisir rasa pahit yang ditimbulkan stevia, kamu bisa menggunakan campuran gula biasa berskala 1:1.

Asupannya Perlu Dibatasi

Menurut Food and Drug Administration (FDA), batas maksimal penggunaan harian stevia adalah 4 miligram per kilogram berat badan. Stevia tidak memicu efek samping jika hanya digunakan sebagai pemanis buatan untuk masakan.

Namun, jika asupannya melebihi batasan yang ditetapkan, risiko efek samping seperti gangguan pencernaan bisa dialami. Meski jarang terjadi, kembung, begah dan mual jadi efek samping yang perlu diwaspadai.

Gejala yang disebutkan terjadi karena stevia sulit dicerna oleh bakteri di dalam usus besar, sehingga bakteri meningkatkan produksi gas pemicu kembung. Efek samping lainnya adalah risiko alergi.

Stevia berasal dari tumbuhan, sehingga bisa meningkatkan risiko pada pengidap alergi tanaman. Jika sudah begitu, reaksi berupa kulit gatal, kemerahan, terasa perih dan bengkak bisa saja terjadi.

Itulah fakta mengenai gula stevia dan efek samping ketika digunakan berlebihan. Selain mengganti jenis gula dengan yang lebih sehat, kamu bisa bisa mengonsumsi vitamin guna menunjang kebugaran tubuh.

Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Is Stevia a Good Substitute for Sugar? Benefits and Downsides.
Very Well Fit. Diakses pada 2022. Is Stevia Sweetener Better Than Sugar?
WebMD. Diakses pada 2022. Stevia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan