Benarkah Ibu Diatas 35 Sulit untuk hamil?
Halodoc, Jakarta – Memang enggak ada jaminan pasti kalau wanita subur di bawah usia 30-an lebih cepat untuk hamil, ketimbang mereka yang telah berusia di atas 35 tahun. Meskipun begitu, pada umumnya faktor usia enggak bisa dibohongi. Pasalnya seiring bertambah usia, tentunya ada serangkaian perubahan yang terjadi pada tubuh, termasuk organ-organ reproduksi. Kata ahli, infertilitas wanita itu amat berkaitan dengan usia.
Banyak ahli yang bilang, tingkat kesuburan wanita itu akan menurunkan secara signifikan ketika usianya mencapai 30-an. Enggak percaya? Berdasarkan studi, sekitar 95 persen wanita yang berusia 35 tahun baru akan hamil setelah tiga tahun melakukan hubungan intim tanpa kontrasepsi. Sedangkan mereka yang berusia 38 tahun, setidaknya hanya 75 persen wanita yang hamil dalam jangka waktu yang sama. Nah, berikut alasan wanita di usia 35 tahun ke atas lebih sulit untuk hamil.
Penuaan Reproduksi
Seperti penjelasan di atas, wanita juga akan mengalami penuaan pada sistem reproduksinya ketika usia makin bertambah. Jadi, enggak cuma kulit, lingkar pinggang, dan tubuh bagian lainnya saja yang akan berubah. Kata ahli, ketika usia seorang perempuan makin bertambah, sel telurnya akan berkurang akibat penuaan reproduksi. Nah, hal ini berbeda dengan kaum adam yang selalu bisa menghasilkan sperma.
Ada dua hal yang memengaruhi produksi sel telur. Pertama, usia kronologis ovarium. Artinya usia atau angka yang sesuai dengan tanggal lahir. Kedua, usia biologis ovarium, yaitu berhubungan dengan cadangan ovarium seorang wanita bila dibandingkan dengan wanita berumur sebaya.
Nah, selain itu juga ada cadangan ovarium yang turut serta memengaruhinya. Cadangan ovarium ini merupakan kapasitas ovarium dalam menghasilkan sel telur dengan jumlah dan kualitas tertentu. Namun, ketika usia bertambah, secara alami sel telur ini akan berkurang karena penuaan sistem reproduksi. Lalu, kapan sih tepatnya penuaan organ reproduksi itu akan berlangsung?
Kata ahli, angka penuaan reproduksi pada perempuan itu enggak sama. Setidaknya ada suatu hal yang bisa menjadi tolak ukurnya, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Keduanya punya pengaruh besar pada penuaan ovarium secara biologis yang menyebabkan cadangan ovarium menurun.
(Baca juga: Agar Program Hamil Sukses, Ajak Pasangan Melakukan Ini)
Menyusutnya Cadangan Sel Telur
Meski di usia 30 hingga 40 tahun perempuan masih bisa memproduksi sel telur, tapi kata ahli cadangan ovarium tersebut terus menyusut dengan cepat. Itulah sebabnya mereka sulit untuk memilikii keturuan. Berdasarkan penelitian dari University of St Andrews dan University of Edinburgh, perempuan yang berusia 30-an memang cenderung susah hamil.
Dari penelitian itu para ahli menemukan adanya penurunan sel telur yang terjadi dengan cepat. Lebih mengkhawatirkan lagi, kualitas sel telur di usia tersebut juga akan semakin memburuk. Itulah sebabnya wanita yang hamil di usia tersebut punya risiko yang tinggi untuk melahirkan bayi dalam keadaan yang enggak sehat.
Pada dasarnya, rata-rata perempuan dilahirkan dengan 300.000 sel telur. Namun, jumlah ini ternyata akan menurun jauh lebih cepat dibandingkan dengan dugaan awal para ahli. Faktanya, menurut sebuah penelitian, 95 persen perempuan pada usia 30 tahun, hanya mempunyai maksimal 12 persen cadangan ovarium. Sedangkan pada usia 40 tahun, cadangan yang tersisa hanya tinggal tiga persen. Nah, inilah sebabnya wanita di atas usia 35 tahun lebih susah hamil.
(Baca juga: 8 Mitos Kehamilan yang Perlu Diketahui Ibu)
Awasi Risiko Kesehatannya
Meskipun sains berkata seperti di atas, tapi ada juga kok beberapa wanita yang berusia 35 tahun yang hamil dan melahirkan bayi sehat. Nah, yang perlu diketahui, kehamilan di atas 30 tahun itu sebenarnya punya sederet risiko kesehatan, lho. Berikut penjelasannya:
- Kata ahli seorang yang hamil di usia lebih tua akan berisiko mengalami diabetes gestasional. Kalau enggak ditangani, bayi akan tumbuh besar dibandingkan dengan ukuran pada umumnya. Alhasil, membuat persalinan jadi lebih sulit dan berisiko.
- Berisiko mengalami bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah.
- Tekanan darah tinggi saat hamil yang bisa menimbulkan komplikasi.
- Risiko keguguran dan kehamilan ektopik (kondisi pembuahan sel telur terjadi di luar rahim).
- Kehamilan pada usia tua lebih berisiko melahirkan bayi dengan kelainan kromosom, seperti sindrom down.
- Meningkatnya kemungkinan persalinan caesar karena persalinan macet pada wanita di atas 30-an akan semakin meningkat.
(Baca juga: Hati-Hati Saat Hamil Harus Cukup Gizi)
Ingin bertanya dengan dokter ahli mengenai masalah kehamilan? Gampang kok, kamu bisa mendiskusikan hal tersebut dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan