Benarkah Menonton TV Sebabkan Speech Delay pada Anak?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Juli 2022

“Terlalu banyak menonton televisi dikhawatirkan dapat menyebabkan speech delay. Agar dapat mengetahui faktanya, ketahui penjelasannya di sini!”

Benarkah Menonton TV Sebabkan Speech Delay pada Anak?Benarkah Menonton TV Sebabkan Speech Delay pada Anak?

Halodoc, Jakarta – Tumbuh kembang anak yang normal dan optimal merupakan dambaan bagi setiap orang tua. Salah satu tahapan tumbuh kembang yang penting bagi pertumbuhan anak merupakan tahapan berbicara. Namun, sayangnya sebagian anak mungkin berisiko mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara. N

Nah, kondisi ini kabarnya dapat disebabkan akibat anak terlalu sering menonton televisi. Namun, benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya di sini! 

Menonton TV dapat Meningkatkan Risiko Speech Delay 

Terlalu banyak menerima screen time dari menonton televisi maupun layar perangkat elektronik lainnya, memang bukanlah hal yang baik untuk anak. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan adanya konsekuensi yang spesifik terkait perkembangan bicara yang tertunda pada balita. 

Pada Pediatric Academic Societies Meeting tahun 2017, terdapat beberapa temuan yang mencolok mengenai keterkaitan antara perkembangan bicara dan menonton. Hal ini berdasarkan sebuah studi dari Hospital for Sick Children, Kanada yang melibatkan hampir 900 anak kecil antara usia enam bulan dan dua tahun.

Pada studi ini, orang tua diminta untuk melaporkan jumlah waktu yang dihabiskan anak mereka dalam menggunakan layar elektronik, dalam hitungan per hari pada usia 18 bulan. Rata-rata, 20 persen anak menghabiskan 28 menit sehari untuk menonton. 

Peneliti mengevaluasi hal ini terhadap berbagai hal yang melibatkan perkembangan bicara. Termasuk apa saja suara atau kata-kata yang digunakan anak untuk mendapatkan perhatian atau bantuan, dan kemampuan untuk menggabungkan kata-kata dan jumlah yang diucapkan. 

Kesimpulannya ternyata mengkhawatirkan. Sebab, setiap tambahan 30 menit waktu layar per hari dikaitkan dengan 49 persen peningkatan risiko keterlambatan bicara ekspresif. Di mana kondisi ini ditandai dengan hambatan anak dalam menggunakan suara dan kata-kata untuk berkomunikasi. 

Namun, penelitian ini tidak menemukan hubungan antara penggunaan perangkat genggam dengan kemampuan komunikasi lainnya. Misalnya seperti interaksi sosial, bahasa tubuh, dan gerak tubuh. 

Usia Berapa Anak Dapat Dikatakan Mengalami Speech Delay? 

Menurut pakar, anak didiagnosa terlambat bicara, harus disesuaikan dengan usia berapa anak pada saat ini. Sebab, setiap tahapan berbicara pada anak ada batasan-batasannya. Sebagai contoh, anak berusia 12-18 bulan seharusnya sudah dapat mengucapkan tiga hingga enam kata dan memahami perintah sederhana. 

Nah, orang tua perlu waspada bilamana anak sudah berusia 16 bulan belum dapat mengucapkan kata-kata yang bermakna. Pasalnya, tiap tahapan usia ada kemampuan minimal yang anak sudah harus bisa kuasai. Jadi, sebaiknya kondisi speech delay diperiksa sesuai tahapan perkembangan anak berdasarkan usianya. 

Di sisi lain, menurut American Family Physician, keterlambatan dalam perkembangan bicara mungkin juga menjadi gejala dari banyak gangguan. Misalnya seperti keterbelakangan mental, gangguan pendengaran, gangguan bahasa ekspresif, deprivasi psikososial, autisme, mutisme elektif, afasia reseptif, hingga cerebral palsy.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memeriksakan kondisi anak ke dokter spesialis, apabila menunjukkan indikasi keterlambatan berbicara berdasarkan usianya saat ini. Deteksi tepat waktu dan penanganan sedari dini tentunya dapat mengurangi defisit emosional, sosial dan kognitif. 

Itulah penjelasan mengenai pertanyaan apakah benar menonton televisi dapat sebabkan speech delay pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa setiap tambahan 30 menit waktu layar per hari, dikaitkan dengan 49 persen peningkatan risiko keterlambatan bicara ekspresif. Oleh karena itu, penting untuk senantiasa membatasi waktu menonton anak berdasarkan usianya. 

Orang tua juga perlu sering mengajak berbicara dan memeriksakan kesehatan, sekaligus perkembangan tumbuh kembang anak secara rutin. Hal ini bertujuan agar hambatan pertumbuhan seperti speech delay dapat terdeteksi sedari dini. 

Jika saat ini ibu ingin memeriksakan kondisi Si Kecil, ibu bisa membuat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

The Bump. Diakses pada 2022. Study Shows Screen Time Can Cause Speech Delays in Baby. 
American Family Physician. Diakses pada 2022. Evaluation and Management of the Child with Speech Delay. 
American Academy of Pediatrics (2017). Diakses pada 2022. Handheld Screen Time Linked with Speech Delays in Young Children.
The Hanen Centre. Diakses pada 2022. iPad = I Don’t Talk: The Effects of Young Children’s Screen Time. 
Tribun News. Diakses pada 2022. Nonton Televisi Sebabkan Anak Terlambat Bicara?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan