Benarkah Obat Penumbuh Berewok Aman Digunakan? Ini Faktanya
“Obat penumbuh berewok aman digunakan, asal sesuai dengan rekomendasi dari dokter. Adapun jenis obat yang bisa dicoba, yaitu biotin, minoxidil dan finasteride.”

Halodoc, Jakarta – Bulu pada wajah pria atau yang dikenal dengan berewok mulai tumbuh saat usianya menginjak 15 atau 16 tahun. Cepat atau lambat prosesnya tergantung pada hormon masing-masing tubuh.
Berewok ini tak hanya membuat pria jadi terlihat lebih macho, tapi juga mampu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Selain itu, berewok berfungsi mencegah masuknya debu dan kotoran ke sistem pernapasan.
Tidak semua pria memiliki berewok yang tepat. Untuk meningkatkan pertumbuhannya, pria bisa menggunakan obat penumbuh berewok. Namun, dosis dan aturannya harus disesuaikan dengan anjuran dokter.
Apakah Obat Penumbuh Berewok Aman?
Berewok identik dengan kejantanan seorang pria. Namun, tidak semua pria memilikinya karena faktor tertentu. Pemicunya adalah kadar testosteron yang rendah, usia, genetik, etnis hingga kebotakan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pria diperbolehkan menggunakan obat penumbuh berewok. Di dalam obat ini mengandung senyawa dan vitamin yang dapat meningkatkan produksi rambut.
Sayangnya, kebanyakan produk obat penumbuh berewok yang dijual bebas belum terbukti secara ilmiah. Karena itu, pemakaiannya harus sesuai dengan rekomendasi produk dari dokter spesialis kulit (dermatolog).
Sederhananya, obat penumbuh berewok aman digunakan, asal diperoleh langsung dari dokter. Dosisnya juga akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan masalah yang dialami oleh pasien.
Rekomendasi Obat Penumbuh Berewok
1. Biotin
Biotin atau yang bisa juga disebut dengan vitamin B7 berperan dalam menjaga kesehatan rambut. Obat penumbuh berewok ini tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi yang diberikan langsung oleh dokter.
Dalam memicu pertumbuhan rambut, biotin berperan dalam meningkatkan produksi keratin. Ini adalah protein yang menjadi bagian dari struktur rambut. Tak hanya itu, biotin juga membantu meningkatkan pertumbuhan rambut pada pengidap kebotakan.
Penggunaan biotin umumnya tidak menimbulkan efek samping. Namun, jika tidak digunakan sesuai dosis yang disarankan, obat ini bisa memicu sakit perut, mual dan diare.
2. Minoxidil
Ini adalah jenis obat yang dapat merangsang pertumbuhan rambut dan memperlambat kebotakan. Obat termasuk ke dalam golongan vasodilator yang bekerja dengan melebarkan pembuluh darah pada folikel rambut.
Proses tersebut membuat aliran darah menjadi lebih lancar. Manfaatnya, pertumbuhan rambut jadi lebih cepat karena didukung oleh nutrisi yang dibawa oleh aliran darah.
Minoxidil termasuk ke dalam jenis obat resep yang digunakan sesuai anjuran, di bawah pengawasan dokter. Jika tidak, obat meningkatkan risiko efek samping, seperti rambut rontok, kulit kering, iritasi dan pembengkakan di tangan serta kaki.
3. Finasteride
Obat ini digunakan untuk mengatasi kebotakan akibat kelebihan hormon androgen (androgenetic alopecia). Obat bekerja dengan menghambat produksi hormon dihidrotestosteron, yang menjadi penyebab rambut rontok.
Finasteride efektif meningkatkan pertumbuhan rambut di bagian wajah, termasuk berewong yang sulit tumbuh. Namun, penggunaannya harus sesuai rekomendasi dari dokter.
Sebab, obat bisa memicu efek samping berupa penurunan libido, kesulitan orgasme, disfungsi ereksi (impotensi) dan gangguan ejakulasi. Segera buat janji medis jika efek samping yang disebutkan tak kunjung membaik atau justru semakin parah.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!