Benarkah Perempuan Lebih Berisiko Terkena Paru Obstruktif Kronis?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 November 2022

“Penyakit paru obstruktif kronis adalah kondisi yang ditandai dengan sesak napas, mengi dan batuk-batuk. Risikonya lebih tinggi pada wanita karena saluran udara paru-paru yang mereka miliki berukuran kecil.”

Benarkah Perempuan Lebih Berisiko Terkena Paru Obstruktif Kronis?Benarkah Perempuan Lebih Berisiko Terkena Paru Obstruktif Kronis?

Halodoc, Jakarta – Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan peradangan yang menyebabkan terhambatnya laju aliran udara di dalam tubuh. Kondisi ini membuat pengidapnya kesulitan bernapas dan batuk-batuk.

Penyakit paru obstruktif kronis adalah gangguan yang dipicu oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel yang berpotensi mengiritasi paru-paru. Di antaranya yakni asap kendaraan, asap pabrik dan asap rokok.

Penyakit ini berisiko tinggi dialami oleh perempuan ketimbang laki-laki. Sebab, mereka memiliki ukuran saluran udara paru-paru yang kecil, sehingga sulit melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida,

Kaitan Paru Obstruktif Kronis dan Wanita

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Radiology menemukan bahwa perbedaan struktural antara jenis kelamin bisa menjelaskan perbedaan dalam prevalensi dan hasil paru obstruktif kronis antara pria dan wanita.

Perbedaan ini berdasarkan dimensi saluran pernapasan dan ukuran paru-paru pria dan wanita. Hasilnya, wanita memiliki risiko tinggi terkena paru obstruktif kronis karena memiliki ukuran saluran paru-paru yang lebih kecil.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 10 ribu wanita, mereka yang tidak pernah merokok atau perokok sekalipun memang memiliki ukuran saluran udara paru-paru lebih kecil ketimbang pria. 

Di antara 420 wanita yang tidak pernah merokok, para peneliti menemukan bahwa pria memiliki dinding saluran udara yang lebih tebal. Pria juga memiliki dimensi saluran udara yang lebih besar.

Masih dalam penelitian yang sama, pada 9.363 wanita mantan atau perokok aktif, pria memiliki dinding saluran napas yang lebih tebal. Sementara wanita memiliki saluran udara yang lebih sempit.

Para peneliti menyatakan perbedaan ini menghasilkan tingkat sesak napas yang lebih tinggi, fungsi paru-paru yang lebih rendah, kualitas hidup pernapasan yang lebih buruk dan kelangsungan hidup yang lebih pendek pada wanita.

Gejala Paru Obstruktif Kronis

Di awal kemunculannya, gejala cenderung tidak terlihat sampai terjadi kerusakan paru-paru yang signifikan. Masalah ini semakin memburuk dari waktu ke waktu, terutama pada perokok.

Adapun gejala yang dialami oleh pengidap, di antaranya:

  • Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
  • Mengi atau napas berbunyi ‘ngik’.
  • Sesak di area dada.
  • Batuk kronis dengan lendir berwarna jernih, putih, kuning atau kehijauan.
  • Infeksi saluran pernapasan.
  • Kekurangan energi dan lemas.
  • Penurunan berat badan yang signifikan.
  • Pembengkakan di area pergelangan kaki, kaki atau tungkai.

Pengidap PPOK juga akan mengalami episode yang disebut eksaserbasi, yakni saat gejala berubah menjadi semakin parah dan bertahan dalam beberapa hari. Jika ini terjadi, silakan buat janji rumah sakit untuk melakukan perawatan.

Komplikasi yang Bisa Saja Terjadi

Komplikasi muncul sebagai dampak dari gejala yang telat ditangani. Di antaranya:

  • Infeksi pernapasan. Pengidap PPOK lebih rentan terkena pilek, flu dan pneumonia. Mereka cenderung kesulitan bernapas dan mengalami kerusakan lanjutan pada jaringan paru-paru.
  • Masalah jantung. PPOK dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, salah satunya serangan jantung
  • Kanker paru-paru. Pengidap memiliki risiko tinggi terkena kanker paru-paru sebagai dampak dari kerusakan lanjutan.
  • Tekanan darah tinggi di arteri paru-paru. PPOK dapat menyebabkan tekanan darah tinggi di arteri yang bertugas membawa darah ke paru-paru (hipertensi pulmonal).

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. COPD and Women: Smaller Lung Airways May Increase the Risks.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. COPD.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan